BADUNG, BALI EXPRESS – Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Primakara menggelar rapat terbuka senat wisuda di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua, Sabtu (30/4).
Wisuda ke-6 STMIK Primakara ini, melepas sebanyak 77 orang wisudawan dari tiga Program Studi (Prodi). Sebanyak 23 wisudawan dari Prodi Sistem Informasi, 31 wisudawan dari Prodi Sistem Informasi Akuntansi dan 23 wisudawan dari Prodi Informatika.

Ketua STMIK Primakara Made Artana mengatakan, dari keseluruhan wisudawan ini sebanyak 68 persen sudah bekerja dan berwirausaha mendirikan usaha rintisan atau startup berbasis teknologi.
Hal ini sejalan dengan positioning kampus STMIK Primakara yang beralamat di Jalan Tukad Badung Nomor 135 ini yakni menjadi Technopreneurship Campus atau kampus pencetak technopreneur (wirausaha berbasis teknologi).
“Saya titip pesan kepada wisudawan, selamat dan sukses. Menamatkan pendidikan adalah prestasi yang besar,” ujar Artana.
Meski telah lulus dan di lepas oleh kampus, menurutnya para wisudawan tetap menjadi keluarga besar STMIK Primakara. Pihaknya pun berharap para alumni tetap mendukung berbagai perkembangan dan kemajuan kampus tercinta.
“Primakara besar karena support alumni dan banggalah jadi alumni STMIK Primakara, dengan berbagai capaian kampus, mahasiswa, dan dosen,” ujar Artana, seraya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawwal 1443 Hijriah bagi umat muslim.
Di sisi lain STIMIK Primakara, jelas Artana, sangat banyak dikunjungi oleh pejabat negara. Mulai dari Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menteri BUMN Erick Tohir, dan beberapa pejabat lainnya. Hal ini dikarenakan STIMIK Primakara sangat konsisten dalam memperjuangkan dan menciptakan wirausaha. Terutama kewirausahaan berbasis teknologi.
“Selain itu, di tahun ini kami mencoba memperbanyak social impact di masyarakat melalui berbagai kegiatan kolaboratif dan sinergis dengan berbagai stakeholder. Salah satu program yang samgat kencang kami jalankan adalah Indonesia Creative Cities Network (ICCN) dan Bali Bithub atau Banjar Creative Space,” jelasnya.
Kegiatan Banjar Creative Space, lanjutnya, memanfaatkan Banjar bukan hanya untuk kegiatan sosial, adat dan keagamaan melainkan untuk hal produktif. Sehingga anak-anak bisa belajar, berlatih, dan memulai bisnisnya.
“Primakara sejak berdiri posisinya jelas jadi kampus kita melihat kemajuan tekhnologi digital khususnya harus disikapi. Terlebih kita di Bali tidak bisa bergantung pada satu sektor saja. Jadi sektor yang lain harus dihidupkan,” ucapnya.
Dikatakannya, sejak tahun 2014, STMIK Primakara menggagas cukup banyak event untuk mengasah enterpreunership di kalangan anak muda diantaranya adalah membuat event tahunan.
Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan, Pusat Karier dan Kerjasama STMIK Primakara I Gede Putu Krisna Juliharta menjelaskan, terdapat empat orang mahasiswa STMIK Primakara berhasil lolos dalam program yang diselenggarakan oleh Erasmus Plus.
Program ini didanai oleh European Commission dan dikelola oleh Education, Audiovisual and Culture Executive Agency of the European Commission.
“Satu orang mahasiswa STMIK Primakara atas nama Jasmine Priscilla Kho, yang merupakan mahasiswa jurusan Sistem Informasi Akuntasi angkatan 2019 telah berhasil lolos seleksi program Training Course tentang Social Media Literacy for Women Rights yang akan dilaksanakan di Bulgaria selama 8 hari pada tanggal 9 Juni 2022 – 16 Juni 2022,” terangnya.
Proyek tersebut bertujuan untuk memberdayakan kaum muda melalui literasi digital, memperluas rasa diri mereka di dunia, meningkatkan keterlibatan sipil, dan meningkatkan kepedulian akan hak perempuan.
Selain Jasmine, terdapat 3 mahasiswa STMIK Primakara yang berhasil lolos seleksi program Training Course ‘Community: Seniors Involved Internasional’– CSII yang akan dilaksanakan di Filipina selama 9 hari pada tanggal 19 Mei – 27 Mei 2022.
Tiga mahasiswa tersebut yakni Ni Wayan Kariasih yang merupakan mahasiswa jurusan Sistem Informasi angkatan 2019, Ni Putu Mia Puriyanti yang merupakan mahasiswa jurusan Sistem Informasi angkatan 2020, dan Gede Martha dari mahasiswa jurusan Teknik Informatika angkatan 2021.
“Proyek ini memiliki tujuan utama untuk mengatur kegiatan yang akan menghubungkan generasi. Kegiatan ini akan melibatkan orang tua dan anak muda, mengenai pertukaran pengalaman hidup mereka, belajar dari satu sama lain, dan mengurangi kesenjangan antara orang muda dan orang dewasa,” imbuhnya.