DENPASAR, BALI EXPRESS – Tidak semua pasar di Kota Denpasar terikat kerja sama dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bhukti Praja Sewakadarma. Salah satunya di Pasar Agung, Desa Adat Peninjauan, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara, yang belum memberlakukan parkir elektronik.
Terkait hal ini, Direktur Utama Perumda Bhukti Praja Sewakadarma, I Nyoman Putrawan, Jumat (31/3) membenarkan Pasar Agung belum bekerja sama dengan PD Parkir. Sebab, kata Putrawan ranahnya adalah desa adat. “Karena atas pengelolaan kewenangan Desa Adat Peninjoan melalui pengelola pasar adat yang saat ini situasi belum diterapkan,” ucapnya.
Putrawan yang merupakan mantan Ketua Umum KONI Denpasar mengatakan, pihaknya akan berusaha melakukan pendekatan dengan pihak Desa Adat Peninjoan supaya bisa bekerja sama untuk pengelolaan parkir sekaligus dengan sistem elektronik.
“Kami akan coba periksa apa kelayakan sistem nantinya bisa diterapkan atau tidak, karena pertimbangan tarif dan tempat sosial seperti pasar, tarif belum bisa kami tingkatkan karena kalau sistem tentu akan ada investasinya,” tandasnya.
Reporter: I Dewa Made Krisna Pradipta
DENPASAR, BALI EXPRESS – Tidak semua pasar di Kota Denpasar terikat kerja sama dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bhukti Praja Sewakadarma. Salah satunya di Pasar Agung, Desa Adat Peninjauan, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara, yang belum memberlakukan parkir elektronik.
Terkait hal ini, Direktur Utama Perumda Bhukti Praja Sewakadarma, I Nyoman Putrawan, Jumat (31/3) membenarkan Pasar Agung belum bekerja sama dengan PD Parkir. Sebab, kata Putrawan ranahnya adalah desa adat. “Karena atas pengelolaan kewenangan Desa Adat Peninjoan melalui pengelola pasar adat yang saat ini situasi belum diterapkan,” ucapnya.
Putrawan yang merupakan mantan Ketua Umum KONI Denpasar mengatakan, pihaknya akan berusaha melakukan pendekatan dengan pihak Desa Adat Peninjoan supaya bisa bekerja sama untuk pengelolaan parkir sekaligus dengan sistem elektronik.
“Kami akan coba periksa apa kelayakan sistem nantinya bisa diterapkan atau tidak, karena pertimbangan tarif dan tempat sosial seperti pasar, tarif belum bisa kami tingkatkan karena kalau sistem tentu akan ada investasinya,” tandasnya.
Reporter: I Dewa Made Krisna Pradipta