SINGARAJA, BALI EXPRESS-Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, kembali melaporkan satu kasus baru. Pasien yang diberi kode PDP 115, sebelumnya sempat memeriksakan diri ke RSUD Buleleng lantaran mengalami gejala demam, batuk, infeksi saluran kencing serta apendikitis akut.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, mengatakan, jika pasien asal Kecamatan Buleleng ini telah diisolasi di RS Pratama Giri Emas sejak Rabu (30/6). Awalnya, pasien dalam pengawasan (PDP) 115 adalah pasien di RSUD Buleleng.
Ia dirawat lantaran mengalami gejala demam, batuk, infeksi saluran kencing, apendikitis akut serta melakukan operasi usus buntu.Namun, setelah dilakukan rapid, hasilnya reaktif. “Akhirnya yang bersangkutan dirujuk ke RS Giri Emas untuk di swab. Ternyata hasilnya positif,” ujar Suyasa dalam keterangan persnya kepada awak media secara online, Rabu (1/7) siang.
Atas kondisi tersebut, tim survailance, sebut Suyasa, sudah melakukan tracing terhadap tim medis di RSUD Buleleng yang sempat menangani PDP 115. “Kemungkinan kalau kontak erat dengan tim medis, maka kami akan lakukan swab secara langsung,” imbuhnya.
Selain ada penambahan satu kasus baru, Suyasa juga melaporkan dua orang pasien Korona yang dinyatakan sembuh. Mereka adalah PDP 104 dan PDP 106. PDP 104 sempat kontak erat dengan PDP 80 (sopir Jawa Bali dari Kecamatan Seririt yang sudah sembuh). Ia telah diswab sebanyak 8 kali dengan masa isolasi 13 hari.
Sedangkan untuk PDP 106 dari Kecamatan Tejakula, dirawat 11 hari sejak 19 Juni, dengan 6 kali swab. Sehingga, saat ini jumlah pasien yang sedang dirawat di RS Pratama Giri Emas sebanyak 8 orang dan satu orang dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar.
Suyasa tak menampik sebagian besar pasien yang dirawat di RS Pratama Giri Emas berasal dari Kecamatan Buleleng. Dari delapan yang dirawat, sebanyak enam pasien berasal dari Kecamatan Buleleng. Dimana, enam orang warga asal Kecamatan Buleleng, yakni PDP 98, PDP 100, PDP 101, PDP 107, PDP 115 dan PDP 116. Atas kondisi tersebut, Suyasa mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Kecamatan Buleleng untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu menerapkan protokol kesehatan.
Gugus Tugas juga akan segera mengurai pedagang yang ada di tiga pasar besar yang ada di wilayah Kecamatan Buleleng, seperti Pasar Anyar, Pasar Banyuasri, dan Pasar Tumpah Banyuasri, untuk mencegah terjadinya klaster penularan baru. “Tempat-tempat ibadah yang sudah mendapatkan surat bebas Covid-19, agar terus menjaga pelaksanaan ibadah dengan protokol kesehatan. Sementara untuk tiga pasar di Kecamatan Buleleng juga akan segera kami tata, skemanya sudah disusun, kemungkinan besok baru finalisasi. Kami tidak ingin pasar menjadi klaster penularan baru, karena penangananya pasti sangat berat,” pungkasnya.