26.5 C
Denpasar
Wednesday, June 7, 2023

Swab Antigen Baru Segelintir, Pengarakan Ogoh-Ogoh Tetap Diizinkan

MANGUPURA, BALI EXPRESS – Ribuan Sekaa Teruna dan Yowana yang akan mengikuti prosesi pengarakan ogoh-ogoh telah menjalani Swab Antigen, Selasa (1/3). Namun dalam pelaksanaan testing ini belum diikuti keseluruhan Sekaa Teruna maupun Yowana. Kendati demikian, Satgas Covid-19 Badung tetap mengizinkan prosesi pengarakan ogoh-ogoh.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebanyak 1.196 orang telah menjalani Swab Antigen. Jika melihat jumlah tersebut baru 27,2 persen dari keseluruhan. Sedangkan dari hasil Swab tersebut ternyata ada 6 orang yang positif.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Badung I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra saat dikonfirmasi tak menampik hal tersebut. Namun pihaknya mengaku telah berupaya agar seluruh Sekaa Teruna agar tetap melaksanakan pengarakan ogoh-ogoh saat Pangerupukan, Rabu (2/3) sesuai dengan imbauan.

“Memang dari hasil tersebut keikutsertaan Sekaa Teruna masih sedikit, tetapi tidak semua banjar membuat ogoh-ogoh. Kami dari satgas sudah berupaya melalui camat untuk memastikan pawai dilaksanakan sesuai imbauan, yakni pawai secara terbatas dan tidak terlalu lama,” ujar Jaya Saputra.

Baca Juga :  Satpol PP Denpasar Ciduk Lima Anak Punk

Menurutnya, dalam prosesi pengarakan nanti harus mengikuti prokotol kesehatan (prokes) secara ketat. Sehingga nantinya tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19. Pihaknya juga meminta agar Prajuru dan Bendesa Adat membantu pengawasan prokes.

“Itu yang menjadi harapan kami, apalagi pengarakan ogoh-ogoh besok sudah dilaksanakan. Ini sebenarnya sangat dilematis, yang penting sudah sesuai prokes,” ungkapnya.

Disingung terkait wajib tidaknya mengikuti Swab Antigen, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Badung ini, enggan menjawab. Namun pihaknya menerangkan bahwa telah berusaha dan memfasilitasi pelaksanaan Swab Antigen. Sehingga dalam prosesi pengarakan pihaknya kembali mengharapkan Bendesa Adat bersama Prajuru agar dapat melakukan pengawasan Prokes. “Mulai dari Faskes (fasilitas kesehatan) dan tenaga medis, tapi karena masih ada yang belum dites, kami berharap agar lebih waspada. Jangan sampai menciptakan cluster baru,” terangnya.

Baca Juga :  Modus Baru, Peredaran Narkoba Diedarkan Pakai Sampah Bambu

Lebih lanjut Jaya Saputra menambahkan, dalam pengarakan ogoh-ogoh agar dilakukan dalam waktu yang singkat. Sementara untuk lokasi pengarakan diharapkan masih dalam wewidangan banjar, guna mencegah adanya kerumunan yang cukup tinggi dari atraksi yang akan ditampilkan tersebut.

“Memang kami tidak melarang (pengarakan ogoh-ogoh), tetapi waktunya sesingkat mungkin. Terpenting dalam pengarakan ogoh-ogoh ini sudah memenuhi unsur agama dan mengesampingkan unsur keseniannya,” pungkasnya.






Reporter: I Putu Resa Kertawedangga

MANGUPURA, BALI EXPRESS – Ribuan Sekaa Teruna dan Yowana yang akan mengikuti prosesi pengarakan ogoh-ogoh telah menjalani Swab Antigen, Selasa (1/3). Namun dalam pelaksanaan testing ini belum diikuti keseluruhan Sekaa Teruna maupun Yowana. Kendati demikian, Satgas Covid-19 Badung tetap mengizinkan prosesi pengarakan ogoh-ogoh.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebanyak 1.196 orang telah menjalani Swab Antigen. Jika melihat jumlah tersebut baru 27,2 persen dari keseluruhan. Sedangkan dari hasil Swab tersebut ternyata ada 6 orang yang positif.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Badung I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra saat dikonfirmasi tak menampik hal tersebut. Namun pihaknya mengaku telah berupaya agar seluruh Sekaa Teruna agar tetap melaksanakan pengarakan ogoh-ogoh saat Pangerupukan, Rabu (2/3) sesuai dengan imbauan.

“Memang dari hasil tersebut keikutsertaan Sekaa Teruna masih sedikit, tetapi tidak semua banjar membuat ogoh-ogoh. Kami dari satgas sudah berupaya melalui camat untuk memastikan pawai dilaksanakan sesuai imbauan, yakni pawai secara terbatas dan tidak terlalu lama,” ujar Jaya Saputra.

Baca Juga :  Modus Baru, Peredaran Narkoba Diedarkan Pakai Sampah Bambu

Menurutnya, dalam prosesi pengarakan nanti harus mengikuti prokotol kesehatan (prokes) secara ketat. Sehingga nantinya tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19. Pihaknya juga meminta agar Prajuru dan Bendesa Adat membantu pengawasan prokes.

“Itu yang menjadi harapan kami, apalagi pengarakan ogoh-ogoh besok sudah dilaksanakan. Ini sebenarnya sangat dilematis, yang penting sudah sesuai prokes,” ungkapnya.

Disingung terkait wajib tidaknya mengikuti Swab Antigen, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Badung ini, enggan menjawab. Namun pihaknya menerangkan bahwa telah berusaha dan memfasilitasi pelaksanaan Swab Antigen. Sehingga dalam prosesi pengarakan pihaknya kembali mengharapkan Bendesa Adat bersama Prajuru agar dapat melakukan pengawasan Prokes. “Mulai dari Faskes (fasilitas kesehatan) dan tenaga medis, tapi karena masih ada yang belum dites, kami berharap agar lebih waspada. Jangan sampai menciptakan cluster baru,” terangnya.

Baca Juga :  Rusuh saat Pangarupukan, Bantuan ST akan Dicabut

Lebih lanjut Jaya Saputra menambahkan, dalam pengarakan ogoh-ogoh agar dilakukan dalam waktu yang singkat. Sementara untuk lokasi pengarakan diharapkan masih dalam wewidangan banjar, guna mencegah adanya kerumunan yang cukup tinggi dari atraksi yang akan ditampilkan tersebut.

“Memang kami tidak melarang (pengarakan ogoh-ogoh), tetapi waktunya sesingkat mungkin. Terpenting dalam pengarakan ogoh-ogoh ini sudah memenuhi unsur agama dan mengesampingkan unsur keseniannya,” pungkasnya.






Reporter: I Putu Resa Kertawedangga

Most Read

Artikel Terbaru