DENPASAR, BALI EXPRESS – Gubernur Bali Wayan Koster mengajak Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengunjungi lokasi pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di Gunaksa, Kabupaten Klungkung. Kegiatan tersebut dilakukan usai Hasto menyampaikan orasi ilmiah di Kampus Institut Seni Indonesia (ISI), Denpasar, Selasa (28/2).
Pada kesempatan tersebut, Koster memberi penjelasan mengenai zona inti pusat kebudayaan dan area pendukung. Sejumlah pertanyaan diluncurkan Hasto berkaitan dengan pembangunan di lahan sekitar 334 hektare tersebut.
Dikatakan Koster, saat ini sedang proses pembebasan dan pematangan lahan. Rencananya pertengahan 2023 mulai pembangunan fisik. Pada zona intinya dibangun wahana seni budaya yang terdiri atas 15 pentas kebudayaan seni, untuk seni tradisi dan modern, serta 12 museum yang berkarakter tradisi Bali.
“Pembangunan fisiknya direncanakan pertengahan 2023 dan target selesai Desember 2025, sehingga tahun 2025 Pesta Kesenian Bali dapat dilakukan di panggung terbuka Pusat Kebudayaan Bali,” papar Koster. Disebutkannya, fasilitas seni akan menjadi ruang panggung dan sekaligus apresiasi pentas seni berkelas dunia.
Hasto mengapresiasi komitmen Pemprov Bali terhadap pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali. “Pembangunan kawasan Pusat Kebudayaan Bali yang dilakukan Pak Koster ini menjalankan dan mewujudkan ajaran Trisakti Bung Karno, berkepribadian dalam kebudayaan,” kata Hasto.
“DPP PDI Perjuangan memberi dukungan atas langkah terobosan membangun Pusat Kebudayaan Bali ini,” lanjut Hasto.
Pria asal Yogyakarta ini pun mengapresiasi langkah pemerintah Provinsi Bali sebagai satu-satunya provinsi yang menetapkan Bulan Bung Karno melalui Perda. “Penetapan bulan bahasa Bali selama Februari merupakan hal baik untuk mengangkat tradisi kebudayaan yang berawal dari bahasa,” sebutnya.
“Dengan sistem kebudayaan saja, Bali mempunyai daya hidup hingga mengundang jutaan pendatang singgah setiap tahunnya. Namun yang mengagumkan adalah, Bali tetaplah Bali. Kultur tidak hanya menjadi benteng, namun pesona yang menarik dunia,” kata Hasto.