28.7 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Klarifikasi Video Bersitegang Saat Kunker, Anggota Dewan Buleleng Ngaku Guyonan

SINGARAJA, BALI EXPRESS — Video rekaman CCTV di Sekretariat DPRD Bangli yang memperlihatkan dua oknum anggota DPRD Buleleng bersitegang bikin heboh. Kedua anggota dewan itu pun mengklarifikasi.

Dalam video tanpa suara itu terlihat Kadek Sumardika menuding Wandira yang berjalan menuju pintu keluar. Keduanya ditahan oleh beberapa staf perempuan. Kedua anggota dewan tersebut kemudian diisukan saling bersitegang saat Kunjungan Kerja ke DPRD Kabupaten Bangli, Selasa (28/2) lalu.

Atas kondisi itu, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna angkat bicara. Supriatna menyebut, apa yang terlihat di rekaman CCTV itu bukanlah hal yang serius. Kejadian itu murni karena kesalahpahaman serta salah tanggap dari beberapa rekan di Bangli.

“Tidak ada terjadi apa-apa. Ini hanya salah paham. Bahasa Buleleng kan memang keras. Karena terjadinya di Bangli, jadi mungkin dikira berantem serius. Sebenarnya tidak ada persoalan yang serius. Itu karena ada pertanyaan dan jadi guyonan. Biasalah bercanda ala Buleleng ya. Kan karakternya memang begitu,” ujar Supriatna alias Supit saat ditemui, Rabu (1/3) pagi.

Baca Juga :  Proyek Pelukatan di Dukuh Penaban Senilai Rp 332,4 Juta Mangkrak

Tidak hanya Supit, Wandira Adi yang terlibat dalam video itu juga melontarkan klarifikasi. Dia menyebut bahwa hal itu hanyalah guyonan yang dilontarkan terhadap rekannya, Kadek Sumardika. Wandira mengklaim hal itu hanya sebatas guyonan atas persoalan perpisahan fraksi Demokrat dan Perindo.

Permasalahannya pun telah diselesaikan dan berjalan lancar. “Nah itulah yang saya pakai guyonan, dengan nada agak keras dan intonasi yang sedikit tinggi. Karena saya anggap sudah tidak ada masalah dan sudah selesai, saya guyonin dia. Memang agak berlebih, tapi dia tidak marah sebenarnya. Tapi karena situasinya tegang, terlalu serius raut wajahnya, terus saya guyonin. Sampai akhirnya kami saling sautin (adu argumen). Kami sedikit pun tidak ada unsur emosi. Karena gaya kami yang terlihat dari video CCTV itu jadinya terkesan mau berantem. Apalagi ada beberapa staf yang terlihat melerai. Padahal biasa aja,” papar Wandira.

Baca Juga :  Dosen Unmas Pertahankan Desa Mengani Jadi Sentra Pertanian Organik

Hal yang sama juga disampaikan anggota dewan Kadek Sumardika. Ia mengakui guyonan yang dilakukan rekannya Wandira sedikit berlebihan. Akan tetapi, sebenarnya saat itu tidak ada persoalan yang serius.

“Kebetulan kami kemarin membahas soal perpindahan fraksi. Saya menanyakan hal itu. Dan semua sudah selesai. Memang candaannya terlalu berlebihan bagi saya. Awal cuma saling sautin biasa sampai keluar ruangan. Ngomongnya sedikit keras, jadi kesannya seperti saling tantang gitu. Sudah tidak ada apa-apa. Karena bahasa kita di Buleleng yang beda, jadinya terkesan seperti orang berkelahi,” ujarnya.

 






Reporter: Dian Suryantini

SINGARAJA, BALI EXPRESS — Video rekaman CCTV di Sekretariat DPRD Bangli yang memperlihatkan dua oknum anggota DPRD Buleleng bersitegang bikin heboh. Kedua anggota dewan itu pun mengklarifikasi.

Dalam video tanpa suara itu terlihat Kadek Sumardika menuding Wandira yang berjalan menuju pintu keluar. Keduanya ditahan oleh beberapa staf perempuan. Kedua anggota dewan tersebut kemudian diisukan saling bersitegang saat Kunjungan Kerja ke DPRD Kabupaten Bangli, Selasa (28/2) lalu.

Atas kondisi itu, Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna angkat bicara. Supriatna menyebut, apa yang terlihat di rekaman CCTV itu bukanlah hal yang serius. Kejadian itu murni karena kesalahpahaman serta salah tanggap dari beberapa rekan di Bangli.

“Tidak ada terjadi apa-apa. Ini hanya salah paham. Bahasa Buleleng kan memang keras. Karena terjadinya di Bangli, jadi mungkin dikira berantem serius. Sebenarnya tidak ada persoalan yang serius. Itu karena ada pertanyaan dan jadi guyonan. Biasalah bercanda ala Buleleng ya. Kan karakternya memang begitu,” ujar Supriatna alias Supit saat ditemui, Rabu (1/3) pagi.

Baca Juga :  Dosen Unmas Pertahankan Desa Mengani Jadi Sentra Pertanian Organik

Tidak hanya Supit, Wandira Adi yang terlibat dalam video itu juga melontarkan klarifikasi. Dia menyebut bahwa hal itu hanyalah guyonan yang dilontarkan terhadap rekannya, Kadek Sumardika. Wandira mengklaim hal itu hanya sebatas guyonan atas persoalan perpisahan fraksi Demokrat dan Perindo.

Permasalahannya pun telah diselesaikan dan berjalan lancar. “Nah itulah yang saya pakai guyonan, dengan nada agak keras dan intonasi yang sedikit tinggi. Karena saya anggap sudah tidak ada masalah dan sudah selesai, saya guyonin dia. Memang agak berlebih, tapi dia tidak marah sebenarnya. Tapi karena situasinya tegang, terlalu serius raut wajahnya, terus saya guyonin. Sampai akhirnya kami saling sautin (adu argumen). Kami sedikit pun tidak ada unsur emosi. Karena gaya kami yang terlihat dari video CCTV itu jadinya terkesan mau berantem. Apalagi ada beberapa staf yang terlihat melerai. Padahal biasa aja,” papar Wandira.

Baca Juga :  Disiplin Prokes, 11 Desa di Bangli Nihil Kasus Covid-19

Hal yang sama juga disampaikan anggota dewan Kadek Sumardika. Ia mengakui guyonan yang dilakukan rekannya Wandira sedikit berlebihan. Akan tetapi, sebenarnya saat itu tidak ada persoalan yang serius.

“Kebetulan kami kemarin membahas soal perpindahan fraksi. Saya menanyakan hal itu. Dan semua sudah selesai. Memang candaannya terlalu berlebihan bagi saya. Awal cuma saling sautin biasa sampai keluar ruangan. Ngomongnya sedikit keras, jadi kesannya seperti saling tantang gitu. Sudah tidak ada apa-apa. Karena bahasa kita di Buleleng yang beda, jadinya terkesan seperti orang berkelahi,” ujarnya.

 






Reporter: Dian Suryantini

Most Read

Artikel Terbaru