BADUNG, BALI EXPRESS – Seorang pekak (kakek) bernama I Made Berongkot, 97, meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 pada Senin (2/8) pukul 15.00. Anehnya saat dinyatakan positif, ia hanya dirawat selama tiga hari di Rumah Sakit dan sebelum sembuh malah diperbolehkan pulang untuk menjalani isolasi mandiri (Isoman). Nah, saat menjalani isoman itulah Made Berongkot meninggal.
Kapolsek Kuta Selatan, Kompol Yusak Agustinus Sooai menjelaskan, dari pengakuan kerabat korban bernama I Putu Purwaningsih, 24, peristiwa bermula kala Pekak Berongkot dibawa ke Rumah Sakit Surya Husada, Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung pada (27/7) pukul 10.00, dan dilakukan Swab yang menunjukan hasil positif Covid-19.
“Yang bersangkutan hanya menjalani perawatan selama tiga hari, karena minta pulang mengaku tidak betah di rumah sakit,” ujarnya.
Lantaran korban minta pulang pada (30/7) pukul 23.00, pihak keluarga pun memohon kepada pihak rumah sakit agar kakek malang itu dirawat di rumahnya, Jalan Taman Giri Gang Biluk Sari Nomor 1, Lingkungan Mumbul, Benoa, Badung.
Alih-alih ditolak, pihak keluarga kemudian dapat membawa kakek dengan profesi petani itu untuk dirawat di rumah dan dijaga hanya oleh pihak keluarga saja. Namun sayang, bukannya membaik, tepat berselang tiga hari setelah dirawat di rumah, korban akhirnya meninggal dunia di kamarnya, Senin (2/8) pukul 13.00.
Adapun barang-barang yang ditemukan petugas di lokasi yakni obat-obatan, tisu dan pampers. “Jenazah korban sudah dievakuasi oleh Ambulance GP Ansor Kabupaten Badung menuju ke Rumah Sakit Wangaya Denpasar,” pungkas Yusak. (ges)