26.5 C
Denpasar
Monday, June 5, 2023

Demo Tolak AWK, Bupati Suwirta Ingatkan Taati Prokes

KLUNGKUNG, BALI EXPRESS – Tokoh Masyarakat (Tomas) Nusa Penida akan menggelar aksi damai di monument Puputan Klungkung, Rabu (3/11). Aksi damai melibatkan para bendesa, perbekel, pengurus MDA Nusa Penida, prajuru Pura Dalem Ped, pacalang pura, dan tokoh masyarakat lainnya. Jumlahnya sekitar 150 orang.

Terkait aksi di tengah Covid-19 tersebut, Bupati Suwirta mengingatkan masyarakat yang demo agar tetap mengikuti protokol kesehatan (prokes), di antaranya wajib memakai masker, wajib menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan dengan sabun.

“Itu (prokes) sudah diimbau oleh bapak bupati supaya jangan nanti kita menyelesaikan masalah, menimbulkan masalah baru. Memang itu sudah kami sosialisasikan. Jaga jarak, pakai masker,” kata Ketua Majelis Desa Adat Kecamatan Nusa Penida Wayan Supartawan mengutif imbauan Bupati Suwirta.

Baca Juga :  UGD RSUD Klungkung Buka Tutup, Ruang ICU Covid-19 Penuh

Mantan bendesa Kutampi itu menjelaskan, penolakan AWK tersebut dibahas dalam pertemuan di wantilan Pura Dalem Ped yang dihadiri para bendesa, perbekel, prajuru Pura Dalem Ped, termasuk Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Kapolres Klungkung AKBP Bima Aria Viyasa dan lainnya.

Menurut Supartawan, sebetulnya sangkepan tersebut merupakan agenda rutin prajuru Pura Dalem Ped. Namun, karena ada persoalan dengan AWK, akhirnya sekalian dibahas.  Selain menggelar aksi damai, juga akan melapor secara resmi ke Polda Bali hari itu.

Rencananya, anggota DPD I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK) datang ke Nusa Penida untuk melakukan klarifikasi terkait statemennya. Namun kedatangannya ditolak warga setempat. Selain menolak kedatangannya, tokoh masyarakat (tomas) Nusa Penida juga akan menggelar aksi damai di monument Puputan Klungkung, lalu melapor ke Polda Bali. “Kami tolak kedatangannya karena ketidakmampuan kami menjaga keamanan,” ungkap Supartawan.

Baca Juga :  Gubernur Wayan Koster Pastikan Kesiapan Bali pada Pertemuan G-20

KLUNGKUNG, BALI EXPRESS – Tokoh Masyarakat (Tomas) Nusa Penida akan menggelar aksi damai di monument Puputan Klungkung, Rabu (3/11). Aksi damai melibatkan para bendesa, perbekel, pengurus MDA Nusa Penida, prajuru Pura Dalem Ped, pacalang pura, dan tokoh masyarakat lainnya. Jumlahnya sekitar 150 orang.

Terkait aksi di tengah Covid-19 tersebut, Bupati Suwirta mengingatkan masyarakat yang demo agar tetap mengikuti protokol kesehatan (prokes), di antaranya wajib memakai masker, wajib menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan dengan sabun.

“Itu (prokes) sudah diimbau oleh bapak bupati supaya jangan nanti kita menyelesaikan masalah, menimbulkan masalah baru. Memang itu sudah kami sosialisasikan. Jaga jarak, pakai masker,” kata Ketua Majelis Desa Adat Kecamatan Nusa Penida Wayan Supartawan mengutif imbauan Bupati Suwirta.

Baca Juga :  Beringin Tumbang Rusak Bale Pesandekan Pura Puseh Pikat

Mantan bendesa Kutampi itu menjelaskan, penolakan AWK tersebut dibahas dalam pertemuan di wantilan Pura Dalem Ped yang dihadiri para bendesa, perbekel, prajuru Pura Dalem Ped, termasuk Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Kapolres Klungkung AKBP Bima Aria Viyasa dan lainnya.

Menurut Supartawan, sebetulnya sangkepan tersebut merupakan agenda rutin prajuru Pura Dalem Ped. Namun, karena ada persoalan dengan AWK, akhirnya sekalian dibahas.  Selain menggelar aksi damai, juga akan melapor secara resmi ke Polda Bali hari itu.

Rencananya, anggota DPD I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK) datang ke Nusa Penida untuk melakukan klarifikasi terkait statemennya. Namun kedatangannya ditolak warga setempat. Selain menolak kedatangannya, tokoh masyarakat (tomas) Nusa Penida juga akan menggelar aksi damai di monument Puputan Klungkung, lalu melapor ke Polda Bali. “Kami tolak kedatangannya karena ketidakmampuan kami menjaga keamanan,” ungkap Supartawan.

Baca Juga :  Pos Penjagaan Masuk Buleleng Diperketat, Pantau Duktang

Most Read

Artikel Terbaru