26.5 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Tak Bisa Tidur, Cari Jalan Pintas Ingin Cepat Melihat Jokowi

SINGARAJA, BALI EXPRESS — Antusias masyarakat ingin melihat sosok Presiden RI Joko Widodo, Kamis (2/2) sangat tinggi. Bahkan mereka rela datang jauh-jauh hanya untuk melihat secara langsung Presiden Joko Widodo yang berkunjung ke Buleleng.

Masyarakat rela berdiri berjam-jam menanti rombongan presiden datang. Ketika rombongan memasuki kawasan bendungan, sorakan masyarakat begitu riuh. Ekspresi bahagia tergambar, meski hanya melihat Joko Widodo dari kejauhan.

Usai melakukan peresmian Bendungan Danu Kerthi Buleleng (Bendungan Tamblang), iring-iringan presiden langsung meninggalkan lokasi menuju Pasar Anyar. Kendaraan yang dinaiki Presiden Jokowi dengan cepat melesat. Gede Ardika salah seorang warga dari Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan pun terlihat melongo.

Ardika datang terlambat, sehingga ia tak melihat iring-iringan presiden saat meninggalkan lokasi ataupun saat tiba di lokasi bendungan. “Saya ke sini untuk lihat Pak Jokowi. Tapi katanya sudah lewat. Saya terlambat,” kata dia sembari berdiri di depan gapura bendungan Danu Kerthi.

Baca Juga :  Bendungan Tamblang Akan Diresmikan Presiden, Waduk Mulai Diairi

Kendati tidak dapat melihat Presiden Jokowi secara langsung, Ardika tetap berdiri di depan gapura hingga rombongan terakhir. Ia datang sejauh 3 kilometer dari Desa Pakisan menuju bendungan. Ia pun melewati jalan pintas agar sampai dengan cepat. Tetapi harapan untuk melihat presiden harus pupus.

“Saya kira Pak Jokowi naik helikopter. Saya naik motor dari Desa Pakisan tembus di Desa Bebetin lalu sampai di sini. Ya di sini dulu sampai rombongan habis. Sayang saya tidak dapat bertemu Pak Presiden,” ungkapnya.

Di sisi lain, salah seorang siswa SD, Made Wahyu Sutra Ariningsih merasa lega usai melakukan tugasnya sebagai penari. Ia bersama kedua puluh penari lainnya ditugaskan untuk menari, menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo. Wahyu mengaku sudah berhias sejak pukul 05.00 Wita. “Baru kelas 3 SD. Tadi pagi menari di depan Pak Presiden. Senang sekali,” ujarnya.

Baca Juga :  Pilkel Serentak di Gianyar, Delapan Incumbent Tumbang

Wahyu pun mengaku ingin cepat-cepat pagi agar cepat bertemu dengan presiden. Hingga hari yang ditunggu tiba, Wahyu menari dengan baik dan menyelesaikan tugasnya. “Iya, nggak bisa tidur, ndak nyenyak tidurnya,” singkatnya.

Presiden RI Joko Widodo bersama rombongan tiba di Bendungan Tamblang sekitar pukul 11.00 Wita. Disela-sela peresmian, ia juga mengajak siswa untuk berdialog seputar fungsi bendungan. Tak lupa pula usai menjawab, seperti biasa, hadiah sepeda diserahkan.

Sebelum diresmikan, bendungan yang sebelumnya bernama Bendungan Tamblang ini, diusulkan untuk berganti nama. Nama yang dipilih adalah Danu Ketrhi Buleleng. Danu artinya sumber air dan Kerthi artinya memuliakan sumber mata air. Secara garis besar bendungan ini dibangun untuk mencukupi kebutuhan air serta mengelola air dengan bijak.

 






Reporter: Dian Suryantini

SINGARAJA, BALI EXPRESS — Antusias masyarakat ingin melihat sosok Presiden RI Joko Widodo, Kamis (2/2) sangat tinggi. Bahkan mereka rela datang jauh-jauh hanya untuk melihat secara langsung Presiden Joko Widodo yang berkunjung ke Buleleng.

Masyarakat rela berdiri berjam-jam menanti rombongan presiden datang. Ketika rombongan memasuki kawasan bendungan, sorakan masyarakat begitu riuh. Ekspresi bahagia tergambar, meski hanya melihat Joko Widodo dari kejauhan.

Usai melakukan peresmian Bendungan Danu Kerthi Buleleng (Bendungan Tamblang), iring-iringan presiden langsung meninggalkan lokasi menuju Pasar Anyar. Kendaraan yang dinaiki Presiden Jokowi dengan cepat melesat. Gede Ardika salah seorang warga dari Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan pun terlihat melongo.

Ardika datang terlambat, sehingga ia tak melihat iring-iringan presiden saat meninggalkan lokasi ataupun saat tiba di lokasi bendungan. “Saya ke sini untuk lihat Pak Jokowi. Tapi katanya sudah lewat. Saya terlambat,” kata dia sembari berdiri di depan gapura bendungan Danu Kerthi.

Baca Juga :  AJI Sesalkan Sikap Bungkam Humas Polda Bali

Kendati tidak dapat melihat Presiden Jokowi secara langsung, Ardika tetap berdiri di depan gapura hingga rombongan terakhir. Ia datang sejauh 3 kilometer dari Desa Pakisan menuju bendungan. Ia pun melewati jalan pintas agar sampai dengan cepat. Tetapi harapan untuk melihat presiden harus pupus.

“Saya kira Pak Jokowi naik helikopter. Saya naik motor dari Desa Pakisan tembus di Desa Bebetin lalu sampai di sini. Ya di sini dulu sampai rombongan habis. Sayang saya tidak dapat bertemu Pak Presiden,” ungkapnya.

Di sisi lain, salah seorang siswa SD, Made Wahyu Sutra Ariningsih merasa lega usai melakukan tugasnya sebagai penari. Ia bersama kedua puluh penari lainnya ditugaskan untuk menari, menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo. Wahyu mengaku sudah berhias sejak pukul 05.00 Wita. “Baru kelas 3 SD. Tadi pagi menari di depan Pak Presiden. Senang sekali,” ujarnya.

Baca Juga :  Gubernur dan Walikota Tolak Kedatangan Kapal Viking Sun di Benoa

Wahyu pun mengaku ingin cepat-cepat pagi agar cepat bertemu dengan presiden. Hingga hari yang ditunggu tiba, Wahyu menari dengan baik dan menyelesaikan tugasnya. “Iya, nggak bisa tidur, ndak nyenyak tidurnya,” singkatnya.

Presiden RI Joko Widodo bersama rombongan tiba di Bendungan Tamblang sekitar pukul 11.00 Wita. Disela-sela peresmian, ia juga mengajak siswa untuk berdialog seputar fungsi bendungan. Tak lupa pula usai menjawab, seperti biasa, hadiah sepeda diserahkan.

Sebelum diresmikan, bendungan yang sebelumnya bernama Bendungan Tamblang ini, diusulkan untuk berganti nama. Nama yang dipilih adalah Danu Ketrhi Buleleng. Danu artinya sumber air dan Kerthi artinya memuliakan sumber mata air. Secara garis besar bendungan ini dibangun untuk mencukupi kebutuhan air serta mengelola air dengan bijak.

 






Reporter: Dian Suryantini

Most Read

Artikel Terbaru