29.8 C
Denpasar
Friday, March 24, 2023

Hari Keempat, Pencarian 9 ABK Kapal Ikan yang Tenggelam Nihil Hasil

DENPASAR, BALI EXPRESS – Tim SAR gabungan kembali melaksanakan pencarian terhadap korban Kapal Motor (KM) Linggar Petak 89 yang tenggelam di Samudra Hindia pada Selasa (28/2) lalu. Namun, pencarian hari ke empat ini masih nihil hasil.

 

Sebagaimana diketahui, dari total 15 orang yang ada di kapal penangkap ikan yang kandas diterjang ombak tersebut, enam orang telah ditemukan. Lima dalam kondisi selamat, yakni Ariyono Wicaksono selaku Nakhoda, Usnadi, Asep Maulana M, Muhamad Kevin Danuarta dengan kondisi lemas, dan terbaru Olof Luturmas kondisinya kritis. Sedangkan satu lagi sudah meninggal atas nama Hadi Supriadi.

 

Sedangkan, sisanya sembilan orang masih hilang. Kepala Basarnas Bali Gede Darmada menerangkan pihaknya melakukan pencarian lagi pada Jumat (3/3), sejak pagi menggunakan KN SAR Arjuna 229 milik Basarnas Bali dengan mengikutsertakan personil Polair Polda Bali.

Baca Juga :  Pansus V DPRD Tabanan Laksanakan Rapat Internal

 

Selain itu, personil Sabhara Polda Bali, TNI AL, Potensi SAR Radio 115, relawan hingga pihak agen kapal yang tenggelam. Ada juga kapal KM Bahari Nusantara 25 dan Bahari Nusantara yang sudah mencari di laut lepas sejak hari pertama. “Kami sudah mencari di lokasi kapal tersebut tenggelam denganradius sekitar 30-35 Nautikal Mile,’ ujarnya.

 

Sayangnya, belum ada petunjuk apapun yang diperoleh pihaknya. Sehingga pada pukul 17.30, KN SAR Arjuna 229 terpaksa kembali ke Dermaga Pasir Pelabuhan Benoa untuk lego jangkar. Karena upaya pencarian pada malam hari disebut tidak memungkinkan, mengingat jarak pandang atau visibilitas yang terbatas.

 

Sementara KM Bahari Nusantara 25 dan Bahari Nusantara masih di laut lepas untuk melanjutkan upaya tersebut. “Kami belum melihat jaring berisi pelampung yang dipegangi para korban saat melompat ke laut, ataupun objek lainnya yang berkaitan dengan kapal tersebut, begitu juga sembilan korban ini nihil ditemukan,” tambahnya.

Baca Juga :  Selain Vaksin, Koster Lobi Pusat Buka Penerbangan Internasional

 

Darmada mengatakan Operasi SAR akan dilakukan pada hari berikutnya. Namun, pihaknya akan menerapkan metode yang berbeda. Tim SAR tidak lagi mengerahkan kapal ke Samudra Hindia. Melainkan akan menyisir perairan pesisir selatan bali menggunakan rigid inflatable boat (RIB).

 

“Sementara KM Bahari Nusantara tetap di Samudra Hindia mencari, kami akan mulai lebih menepi dengan memakai RIB, prediksi kami mungkin ada di sekitar perairan Tanah Lot,” tambahnya. Diharapkan, dengan cara ini petugas SAR bisa mendapatkan petunjuk. Adapun korban yang masih dalam pencarian yaitu Dana Prasasty, Ryan Perdana Syah Putra, M Bagas Syaifudin, Sendi Wahyudi, Jaya Rahman, Maman Sulaeman, Candra, Mohamad Jaelani, serta Indra Pamungkas.

 


DENPASAR, BALI EXPRESS – Tim SAR gabungan kembali melaksanakan pencarian terhadap korban Kapal Motor (KM) Linggar Petak 89 yang tenggelam di Samudra Hindia pada Selasa (28/2) lalu. Namun, pencarian hari ke empat ini masih nihil hasil.

 

Sebagaimana diketahui, dari total 15 orang yang ada di kapal penangkap ikan yang kandas diterjang ombak tersebut, enam orang telah ditemukan. Lima dalam kondisi selamat, yakni Ariyono Wicaksono selaku Nakhoda, Usnadi, Asep Maulana M, Muhamad Kevin Danuarta dengan kondisi lemas, dan terbaru Olof Luturmas kondisinya kritis. Sedangkan satu lagi sudah meninggal atas nama Hadi Supriadi.

 

Sedangkan, sisanya sembilan orang masih hilang. Kepala Basarnas Bali Gede Darmada menerangkan pihaknya melakukan pencarian lagi pada Jumat (3/3), sejak pagi menggunakan KN SAR Arjuna 229 milik Basarnas Bali dengan mengikutsertakan personil Polair Polda Bali.

Baca Juga :  Polairud dan Basarnas Buleleng Sisir Perairan Celukan Bawang

 

Selain itu, personil Sabhara Polda Bali, TNI AL, Potensi SAR Radio 115, relawan hingga pihak agen kapal yang tenggelam. Ada juga kapal KM Bahari Nusantara 25 dan Bahari Nusantara yang sudah mencari di laut lepas sejak hari pertama. “Kami sudah mencari di lokasi kapal tersebut tenggelam denganradius sekitar 30-35 Nautikal Mile,’ ujarnya.

 

Sayangnya, belum ada petunjuk apapun yang diperoleh pihaknya. Sehingga pada pukul 17.30, KN SAR Arjuna 229 terpaksa kembali ke Dermaga Pasir Pelabuhan Benoa untuk lego jangkar. Karena upaya pencarian pada malam hari disebut tidak memungkinkan, mengingat jarak pandang atau visibilitas yang terbatas.

 

Sementara KM Bahari Nusantara 25 dan Bahari Nusantara masih di laut lepas untuk melanjutkan upaya tersebut. “Kami belum melihat jaring berisi pelampung yang dipegangi para korban saat melompat ke laut, ataupun objek lainnya yang berkaitan dengan kapal tersebut, begitu juga sembilan korban ini nihil ditemukan,” tambahnya.

Baca Juga :  PPDB masih Kacau, Dewan Minta Tambah Siswa Tiap Kelas

 

Darmada mengatakan Operasi SAR akan dilakukan pada hari berikutnya. Namun, pihaknya akan menerapkan metode yang berbeda. Tim SAR tidak lagi mengerahkan kapal ke Samudra Hindia. Melainkan akan menyisir perairan pesisir selatan bali menggunakan rigid inflatable boat (RIB).

 

“Sementara KM Bahari Nusantara tetap di Samudra Hindia mencari, kami akan mulai lebih menepi dengan memakai RIB, prediksi kami mungkin ada di sekitar perairan Tanah Lot,” tambahnya. Diharapkan, dengan cara ini petugas SAR bisa mendapatkan petunjuk. Adapun korban yang masih dalam pencarian yaitu Dana Prasasty, Ryan Perdana Syah Putra, M Bagas Syaifudin, Sendi Wahyudi, Jaya Rahman, Maman Sulaeman, Candra, Mohamad Jaelani, serta Indra Pamungkas.

 


Most Read

Artikel Terbaru