25.4 C
Denpasar
Monday, March 27, 2023

Jadi Calon Penerima ISWMP, Gianyar Dikunjungi Tim CPMU dan World Bank

Tak Sekedar Jadi Penampungan Sampah, TPA Temesi Akan Dipercantik

GIANYAR, BALI EXPRESS – Sebagai salah satu calon penerima ISWMP (Improvement of Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities), Kabupaten Gianyar dikunjungi oleh Direktorat Sanitasi Ditjen Cipta Karya, bersama Tim Central Project Management Unit (CPMU) dan World Bank, Kamis (2/3). Kunjungan itu diterima langsung oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra.

Di Kabupaten gianyar, peningkatan pengelolaan persampahan akan dilakukan dengan penataan TPA Temesi. Dimana rencananya penataan TPA Temesi ini akan menghabiskan anggaran Rp 120 Miliar dan akan dibangun oleh Kementerian PUPR dengan dana dari Bank Dunia. Sehingga nantinya TPS Temesi tidak hanya menjadi tempat pembuangan sampah, namun juga menjadi tempat rekreasi, edukasi, dan tempat kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Pada kesempatan itu, Wakil Ketua CPMU Terra Primasari menuturkan bahwa Gianyar merupakan salah satu calon penerima program ISWMP (Improvement of Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities) yakni sebuah program peningkatan pengelolaan sampah nasional dengan target utama kota metropolitan dan skala regional, yang merupakan program kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan World Bank dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan pengelolaan persampahan di Kota/Kabupaten yang dilihat dari 5 aspek. Seperti aspek pengaturan, aspek kelembagaan, aspek peran serta masyarakat, aspek keuangan, dan aspek teknis.

 

“Jadi kami disini untuk penilaian final, sebelum ada persetujuan dari World Bank apakah Gianyar ini masuk dalam program ISWMP,” tegasnya.

 

Kemudian, mengenai kelayakan Gianyar untuk menerima program tersebut, Primasari mengatakan bahwa Gianyar telah siap dan masuk dalam list very short list karena Gianyar telah memenuhi seluruh persyaratan yang dipersyaratkan oleh Kementerian PUPR untuk ikut program ISWMP.

Baca Juga :  Viral, Ngaku Dibegal Pecalang di Jalan Nangka, Ternyata Hoax

 

Sementara itu, Bupati Mahayastra menerangkan program persampahan yang telah dan akan dikerjakannya. Mulai dari pengolahan sampah berbasis sumber dengan mendirikan TPS3R ataupun menyerahkan armada kebersihan ke setiap desa di Kabupaten Gianyar. Mengenai penanganan sampah perkotaan dan penanganan residu, pihaknya telah mempersiapkan penataan TPA Temesi menjadi Tempat pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Temesi.

 

“Penataan ini menjadi momen bagi pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang menumpuk di TPA Temesi, sekaligus merubah image TPA Temesi yang jorok, bau dan kotor menjadi TPA Wisata yang layak dikunjungi dan menjadi tempat belajar lingkungan,” terangnya.

 

Lebih lanjut Bupati Mahayastra menjelaskan, dirinya sangat serius menangani permasalahan sampah ini, dengan dukungan Gubernur Bali dan bantuan APBN, telah dibangun 41 Tempat Pengolahan Sampah Sementara Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) yang tersebar di 40 desa, kemudian memberikan bantuan Truk Sampah yang sampai saat ini sudah lebih dari 30 truk. Keberadaan TPST Temesi nantinya diharapkan tidak hanya mengurangi kuantitas sampah dari sumbernya, tetapi juga memberikan pembelajaran kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah serta penyerapan tenaga kerja.

 

Penataan TPST Temesi akan diisi dengan bangunan untuk sekolah lingkungan, serta jika memungkinkan akan disiapkan restoran dan spot foto untuk melakukan foto prewed atau foto lainnya.

 

Dan untuk mewujudkannya, Bupati Mahayastra telah menyiapkan lahan seluas 7 hektar dan telah melaksanakan sosialisasi ke masyarakat setempat. “Kami sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat. Serta lahan juga sudah siap seluas 7 hektar dimana 4 hektar milik Pemkab Gianyar dan 3 hektar kontrak jangka panjang selama 30 tahun,” tandasnya.

Baca Juga :  Manis Kuningan, Pemedek Pura Tirta Empul Diimbau Tetap Terapkan Prokes

 

Disisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar Ni Made Mirnawati, menjelaskan, hingga 31 Desember 2022 produksi sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga di Kabupaten Gianyar sebanyak 539,9 ton/hari terdiri atas sampah perkotaan sebanyak 239,58 ton/hari, sampah perdesaan sebanyak 299,32 ton/hari, dan sebanyak 0,50 ton/hari limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

 

Selanjutnya, untuk mengurangi timbulan sampah, dirinya mendorong rumah tangga melakukan pengolahan sampah sejak dari sumber, dan mengoptimalkan pengoperasian TPS3R serta bantuan truk sampah yang sudah diberikan oleh Bupati Gianyar.

 

“Dengan upaya tersebut, sampah yang berhasil diolah di sumber sebanyak 73,9 ton/hari, sedangkan sampah perkotaan dan desa yang belum memiliki TPS3R masih membawa sampah atau residu sampah ke TPA Temesi rata-rata sebanyak 466 ton/hari”, paparnya.

 

Sedangkan mengenai rencana pengelolaan TPST kedepan, Mirnawati menjelaskan, rencana pengelolaan TPST Temesi dibagi menjadi empat unit pengelolaan, yaitu Unit Komposting bekerjasama dengan YPST Temesi dengan kapasitas pengolahan sampah organik 40 ton/hari, Unit Magot bekerjasama dengan PT. Arta Asia Putra dengan kapasitas pengolahan sampah organik 250 ton/hari, Unit Insenerator bekerjasama dengan PT. Sucofindo (Persero) dengan kapasitas pembakaran residu sampah minimal 100 ton/hari dan unit Pengolahan Limbah B3 dengan kapasitas pembakaran 1 ton/hari. Dengan berproduksinya keempat unit pengolahan ini, diharapkan permasalahan sampah di TPA Temesi menjadi selesai. (ras)

 


GIANYAR, BALI EXPRESS – Sebagai salah satu calon penerima ISWMP (Improvement of Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities), Kabupaten Gianyar dikunjungi oleh Direktorat Sanitasi Ditjen Cipta Karya, bersama Tim Central Project Management Unit (CPMU) dan World Bank, Kamis (2/3). Kunjungan itu diterima langsung oleh Bupati Gianyar I Made Mahayastra.

Di Kabupaten gianyar, peningkatan pengelolaan persampahan akan dilakukan dengan penataan TPA Temesi. Dimana rencananya penataan TPA Temesi ini akan menghabiskan anggaran Rp 120 Miliar dan akan dibangun oleh Kementerian PUPR dengan dana dari Bank Dunia. Sehingga nantinya TPS Temesi tidak hanya menjadi tempat pembuangan sampah, namun juga menjadi tempat rekreasi, edukasi, dan tempat kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Pada kesempatan itu, Wakil Ketua CPMU Terra Primasari menuturkan bahwa Gianyar merupakan salah satu calon penerima program ISWMP (Improvement of Solid Waste Management to Support Regional Area and Metropolitan Cities) yakni sebuah program peningkatan pengelolaan sampah nasional dengan target utama kota metropolitan dan skala regional, yang merupakan program kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan World Bank dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan pengelolaan persampahan di Kota/Kabupaten yang dilihat dari 5 aspek. Seperti aspek pengaturan, aspek kelembagaan, aspek peran serta masyarakat, aspek keuangan, dan aspek teknis.

 

“Jadi kami disini untuk penilaian final, sebelum ada persetujuan dari World Bank apakah Gianyar ini masuk dalam program ISWMP,” tegasnya.

 

Kemudian, mengenai kelayakan Gianyar untuk menerima program tersebut, Primasari mengatakan bahwa Gianyar telah siap dan masuk dalam list very short list karena Gianyar telah memenuhi seluruh persyaratan yang dipersyaratkan oleh Kementerian PUPR untuk ikut program ISWMP.

Baca Juga :  Kerabat Artis Donna Agnesia yang Hilang Ditemukan Tewas di Ubud

 

Sementara itu, Bupati Mahayastra menerangkan program persampahan yang telah dan akan dikerjakannya. Mulai dari pengolahan sampah berbasis sumber dengan mendirikan TPS3R ataupun menyerahkan armada kebersihan ke setiap desa di Kabupaten Gianyar. Mengenai penanganan sampah perkotaan dan penanganan residu, pihaknya telah mempersiapkan penataan TPA Temesi menjadi Tempat pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Temesi.

 

“Penataan ini menjadi momen bagi pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang menumpuk di TPA Temesi, sekaligus merubah image TPA Temesi yang jorok, bau dan kotor menjadi TPA Wisata yang layak dikunjungi dan menjadi tempat belajar lingkungan,” terangnya.

 

Lebih lanjut Bupati Mahayastra menjelaskan, dirinya sangat serius menangani permasalahan sampah ini, dengan dukungan Gubernur Bali dan bantuan APBN, telah dibangun 41 Tempat Pengolahan Sampah Sementara Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) yang tersebar di 40 desa, kemudian memberikan bantuan Truk Sampah yang sampai saat ini sudah lebih dari 30 truk. Keberadaan TPST Temesi nantinya diharapkan tidak hanya mengurangi kuantitas sampah dari sumbernya, tetapi juga memberikan pembelajaran kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah serta penyerapan tenaga kerja.

 

Penataan TPST Temesi akan diisi dengan bangunan untuk sekolah lingkungan, serta jika memungkinkan akan disiapkan restoran dan spot foto untuk melakukan foto prewed atau foto lainnya.

 

Dan untuk mewujudkannya, Bupati Mahayastra telah menyiapkan lahan seluas 7 hektar dan telah melaksanakan sosialisasi ke masyarakat setempat. “Kami sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat. Serta lahan juga sudah siap seluas 7 hektar dimana 4 hektar milik Pemkab Gianyar dan 3 hektar kontrak jangka panjang selama 30 tahun,” tandasnya.

Baca Juga :  Wabup Suiasa Ajak Elemen Masyarakat Perangi Sampah Plastik

 

Disisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar Ni Made Mirnawati, menjelaskan, hingga 31 Desember 2022 produksi sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga di Kabupaten Gianyar sebanyak 539,9 ton/hari terdiri atas sampah perkotaan sebanyak 239,58 ton/hari, sampah perdesaan sebanyak 299,32 ton/hari, dan sebanyak 0,50 ton/hari limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

 

Selanjutnya, untuk mengurangi timbulan sampah, dirinya mendorong rumah tangga melakukan pengolahan sampah sejak dari sumber, dan mengoptimalkan pengoperasian TPS3R serta bantuan truk sampah yang sudah diberikan oleh Bupati Gianyar.

 

“Dengan upaya tersebut, sampah yang berhasil diolah di sumber sebanyak 73,9 ton/hari, sedangkan sampah perkotaan dan desa yang belum memiliki TPS3R masih membawa sampah atau residu sampah ke TPA Temesi rata-rata sebanyak 466 ton/hari”, paparnya.

 

Sedangkan mengenai rencana pengelolaan TPST kedepan, Mirnawati menjelaskan, rencana pengelolaan TPST Temesi dibagi menjadi empat unit pengelolaan, yaitu Unit Komposting bekerjasama dengan YPST Temesi dengan kapasitas pengolahan sampah organik 40 ton/hari, Unit Magot bekerjasama dengan PT. Arta Asia Putra dengan kapasitas pengolahan sampah organik 250 ton/hari, Unit Insenerator bekerjasama dengan PT. Sucofindo (Persero) dengan kapasitas pembakaran residu sampah minimal 100 ton/hari dan unit Pengolahan Limbah B3 dengan kapasitas pembakaran 1 ton/hari. Dengan berproduksinya keempat unit pengolahan ini, diharapkan permasalahan sampah di TPA Temesi menjadi selesai. (ras)

 


Most Read

Artikel Terbaru