DENPASAR, BALI EXPRESS – Muncul keluhan warga pasca penemuan mayat bayi di saluran irigasi subak Banjar Saba, Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur. Hal itu soal Tim Identifikasi dari Polresta Denpasar yang dinilai lamban merespon kasus tersebut.
Keluhan ini disampaikan warga yang diwakili oleh Kelian Banjar Saba Ketut Sujana dalam program Jumat Curhat yang diadakan Polresta Denpasar dan Polsek Denpasar Timur di Wantilan Pura Dalem Desa Adat Penatih, (3/2). Menurut pria itu, kedatangan tim dari Unit Identifikasi Polresta Denpasar cukup lambat ke lokasi saat orok ditemukan di wilayahnya.
“Kedepannya Tim Identifikasi Polresta Denpasar mohon dipercepat, agar tidak menimbulkan bau,” ujar Sujana dalam kegiatan itu. Keluhan ini pun ditanggapi Wakasatreskrim Polresta Denpasar AKP Wiastu Andre yang hadir bersama Kasat Binmas Kompol Tjokorda Gede Arim Maha Putra, Kasat Lantas Kompol Putu Utariani, Kasat Intelkam Kompol I Wayan Sudirta, Kasi Humas AKP Ketut Sukadi dan Kapolsek Dentim Kompol I Nengah Sudiarta.
Wiastu mengatakan kalau masalah keterlambatan Tim Identifikasi adalah karena faktor jarak tempat kejadian tersebut serta terbatasnya jumlah personil. Selain itu, laporan juga tidak langsung disampaikan ke Polresta Denpasar. “Laporan biasa diawali ke Polsek atau Bhabinkamtibmas, setelah itu baru disampaikan ke Polresta, keterbatasan anggota kami adalah kendala di lapangan dan untuk kedepan akan menjadi prioritas kami untuk lebih cepat mendatangi TKP,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Warga di Jalan Padma Gang XI, Kelurahan Penatih, Denpaasar Timur, dibuat geger dengan adanya mayat bayi berjenis kelamin perempuan, pada Rabu (1/3), sekitar pukul 07.00. Orok tersebut ditemukan hanyut tanpa sehelai benang pun di kali yang jadi saluran irigasi subak.
Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh warga bernaman I Made Sudiana, 63, yang rumahnya berada di sebelah saluran irigasi. Awalnya, pensiuan pegawai negeri sipil (PNS) ini ingin membuang air cucian piring ke tempat kejadian perkara (TKP). Namun ketika menengok dari tembok rumahnya, ia melihat bangkai yang digulung air kali.
Sehingga, Sudiana memutuskan keluar untuk mengeceknya. Ternyata saat didekati, tampaklah kaki bayi yang mengambang itu. Saksi yang kaget akan hal ini langsung memberi tahu anakanya I Putu Sudiantara, 38, untuk memastikan juga. Kemudian pria itu menyuruh sang anak untuk melaporkan temuan tersebut ke Kantor Lurah. ,Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi menerangkan aparat Polsek Dentim langsung ke TKP dan melakukan pemeriksaan bersama Puskesmas II Dentim.
Bahkan Walikota Denpasar I Gusit Nguarh Jaya Negara turut dating untuk melakukan peninjauan dan ritual upacara untuk bayi tersebut. Dari hasil pemeriksaan, diketahui kalua bayi itu berjenis kelamin perempuan dengan panjang diperkirakan 40 cm-50 cm dan sudah mengeluarkan bau busuk. Buah hati yang malang ini disebut sudah cukup umur kandungan dan tali pusar terpotong seperti sudah ada perawatan. “Kemungkinan bayi dibuang dari arah barat TKP, lalu hanyut mengarah ke timur,” tandasnya.
Berikutnya, jenazah bayi ini dievakuasi menuju RSUP Prof Ngurah (Sanglah) menggunakan ambulans BPBD Kota Denpasar untuk proses lebih lanjut. Kepolisian pun kini tengah menyelidiki orang tua yang diduga tega membuang dari bayi tersebut.