DENPASAR, BALI EXPRESS – Mulai awal Maret ini, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung, Denpasar ditutup secara bertahap. Untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPA, Pemerintah Provinsi Bali berharap masyarakat memaksimalkan pengomposan di masing-masing rumah tangga, termasuk pemanfaatan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS-3R).
Hal tersebut dijelaskan Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali, I Made Teja, Kamis (2/3). Bahkan ia membenarkan TPA Suwung bakal ditutup secara bertahap.
“Kebijakan ini sesuai arahan pimpinan kami, sehingga kami dorong Tempat Pengelolaan Sementara Terpadu (TPST) segera dibangun,” ungkapnya.
Made Teja menambahkan dengan langkah itu, pihaknya berharap pembuangan sampah ke TPA Suwung akan berkurang. Ia mengatakan, kawasan TPA sudah berkurang, yakni seluas 5 hektare dengan ketinggian 25 meter. “Manuver alat berat sulit, dan truk yang masuk kesulitan,” imbuhnya.
Menurut dia, TPA Suwung hanya melayani Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Bahkan per hari sampah yang dikirim mencapai belasan ribu ton. “Per hari sampah yang masuk ke TPA Suwung mencapai 12.000 ton. Kalau ada sampah pantai, itu nambah lagi,” bebernya.
Dikatakannya, meski TPST sudah dibangun, namun belum maksimal dalam pengolahan sampah. “Inilah yang kami dorong agar TPST bisa maksimal, sehingga sampah masuk ke TPA berkurang,” harap Teja.
Ia juga berharap masyarakat mengoptimalkan ajakan pemerintah agar mau mengelola sampah dengan baik. Serta upaya pemilahan dan membantu pengomposan di masing-masing rumah tangga dan mengoptimalkan pelayanan TPS-3R.