KLUNGKUNG, BALI EXPRESS – Rombongan DPRD Klungkung, Jumat (3/3) melakukan observasi ke SDN 1 Batukandik, Nusa Penida. Rombongan dipimpin langsung Ketua Komisi III, I Nengah Ary Priadnya, dan diterima langsung Kepala SDN 1 Batukandik, I Kadek Yamayanta. Saat tiba, anggota dewan langsung disambut pemandangan kondisi gedung sekolah yang memprihatinkan.
Ary Priadnya mengatakan, atap plafon sekolah banyak yang jebol. Pilar bangunannya juga sudah kropos dan mengalami kerusakan berat. “Kondisi gedung sekolah ini sangat miris. Atap plafon banyak yang jebol, pilar bangunan juga mengalami kerusakan yang berat,” ungkap Ary Priadnya saat melihat keadaan sekolah.
Sekolah tersebut terakhir mendapatkan bantuan rehab ringan pada 2015. Sementara saat ini sekolah sudah dalam keadaan rusak berat, dengan kerusakan 80 persen. Pihak sekolah diminta membuat proposal permohonan perbaikan ke Dinas Pendidikan, yang nanti dikawal Komisi III DPRD Klungkung.
“Jika tidak cepat ditangani, kondisi tersebut membuat siswa tidak nyaman untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Bahkan bisa membahayakan siswa, karena belajar di bangunan yang pilarnya sudah keropos,” ungkapnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi III, I Wayan Buda Parwata mengatakan, selain rusak, SDN 1 Batukandik juga masih kekurangan dua guru mata pelajaran. “Kekurangan guru Bahasa Inggris dan Bahasa Bali. Sementara mengatasi masalah itu, yang mengajar guru kelas. Atau siswa belajar mandiri lewat google,” ungkap Buda Parwata. (nan)
KLUNGKUNG, BALI EXPRESS – Rombongan DPRD Klungkung, Jumat (3/3) melakukan observasi ke SDN 1 Batukandik, Nusa Penida. Rombongan dipimpin langsung Ketua Komisi III, I Nengah Ary Priadnya, dan diterima langsung Kepala SDN 1 Batukandik, I Kadek Yamayanta. Saat tiba, anggota dewan langsung disambut pemandangan kondisi gedung sekolah yang memprihatinkan.
Ary Priadnya mengatakan, atap plafon sekolah banyak yang jebol. Pilar bangunannya juga sudah kropos dan mengalami kerusakan berat. “Kondisi gedung sekolah ini sangat miris. Atap plafon banyak yang jebol, pilar bangunan juga mengalami kerusakan yang berat,” ungkap Ary Priadnya saat melihat keadaan sekolah.
Sekolah tersebut terakhir mendapatkan bantuan rehab ringan pada 2015. Sementara saat ini sekolah sudah dalam keadaan rusak berat, dengan kerusakan 80 persen. Pihak sekolah diminta membuat proposal permohonan perbaikan ke Dinas Pendidikan, yang nanti dikawal Komisi III DPRD Klungkung.
“Jika tidak cepat ditangani, kondisi tersebut membuat siswa tidak nyaman untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Bahkan bisa membahayakan siswa, karena belajar di bangunan yang pilarnya sudah keropos,” ungkapnya.
Sementara Wakil Ketua Komisi III, I Wayan Buda Parwata mengatakan, selain rusak, SDN 1 Batukandik juga masih kekurangan dua guru mata pelajaran. “Kekurangan guru Bahasa Inggris dan Bahasa Bali. Sementara mengatasi masalah itu, yang mengajar guru kelas. Atau siswa belajar mandiri lewat google,” ungkap Buda Parwata. (nan)
