24.8 C
Denpasar
Tuesday, March 28, 2023

Pria Paro Baya Akhiri Hidup di Pohon Melinjo

KARANGASEM, BALI EXPRESS – Menderita penyakit batu ginjal sejak lama membuat pria paro baya berinisial I Nyoman P depresi hingga memilih mengakhiri hidupnya dengan sia-sia pada Selasa (3/5). Warga asal Kecamatan Bebandem, Karangasem tersebut ditemukan tak bernyawa di pohon melinjo yang berada di kebun milik Korban yang berjarak kurang lebih 100 meter dari kediamannya.

 

Kapolsek Bebandem, AKP I Wayan Gede Wirya menjelaskan, peristiwa tersebut pertamakali diketahui oleh istri korban yang saat itu ingin mencari korban karena tidak ada di rumahnya. Berniat mencari ke kebun miliknya, sang istri dikagetkan dengan melihat korban sudah tak bernyawa.

 

“Saksi satu (Istri) melihat korban sudah dalam posisi tergantung pada pohon melinjo yang berada di kebun milik Korban yang berjarak kurang lebih 100 meter,” ujar AKP Wirya. Mengetahui akan suaminya sudah tak bernyawa, saksi langsung menghubungi anaknya untuk membantunya menurunkan korban dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Bebandem.

Baca Juga :  Pengungsi Gunuung Agung di Buleleng Keluhkan Pusing, Sesak, dan Mual

 

Menerima laporan tersebut, tim kepolisian segera menuju ke TKP bersama tim medis. Disana didapati tali yang digunakan untuk mengikat lehernya. “Ditemukan seutas tali nilon warna biru dengan panjang 126 cm, panjang ikatan tali pada pohon melinjo 40 cm, ikatan tali pada leher 35 cm,” lanjutnya.

 

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dipastikan korban meninggal akibat atau disebabkan karena gantung diri. “Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis Puskesmas Bebandem dan tim Polsek Bebandem, yaitu diperkiraan murni gantung diri dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Korban,” tandasnya. (dir)


KARANGASEM, BALI EXPRESS – Menderita penyakit batu ginjal sejak lama membuat pria paro baya berinisial I Nyoman P depresi hingga memilih mengakhiri hidupnya dengan sia-sia pada Selasa (3/5). Warga asal Kecamatan Bebandem, Karangasem tersebut ditemukan tak bernyawa di pohon melinjo yang berada di kebun milik Korban yang berjarak kurang lebih 100 meter dari kediamannya.

 

Kapolsek Bebandem, AKP I Wayan Gede Wirya menjelaskan, peristiwa tersebut pertamakali diketahui oleh istri korban yang saat itu ingin mencari korban karena tidak ada di rumahnya. Berniat mencari ke kebun miliknya, sang istri dikagetkan dengan melihat korban sudah tak bernyawa.

 

“Saksi satu (Istri) melihat korban sudah dalam posisi tergantung pada pohon melinjo yang berada di kebun milik Korban yang berjarak kurang lebih 100 meter,” ujar AKP Wirya. Mengetahui akan suaminya sudah tak bernyawa, saksi langsung menghubungi anaknya untuk membantunya menurunkan korban dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Bebandem.

Baca Juga :  Fenomena Ular Masuk Rumah Marak, Setahun 50 Laporan

 

Menerima laporan tersebut, tim kepolisian segera menuju ke TKP bersama tim medis. Disana didapati tali yang digunakan untuk mengikat lehernya. “Ditemukan seutas tali nilon warna biru dengan panjang 126 cm, panjang ikatan tali pada pohon melinjo 40 cm, ikatan tali pada leher 35 cm,” lanjutnya.

 

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dipastikan korban meninggal akibat atau disebabkan karena gantung diri. “Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis Puskesmas Bebandem dan tim Polsek Bebandem, yaitu diperkiraan murni gantung diri dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Korban,” tandasnya. (dir)


Most Read

Artikel Terbaru