28.7 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Sejagat Sosmed Di-Prank, Perempuan yang Terikat Itu Ternyata Tak Diculik

TABANAN, BALI EXPRESS- Masih ingat kasus viral seorang perempuan, DAT, 19, asal Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali yang ditemukan dalam keadaan terikat dan mulut disumpal kain putih? Ternyata itu hanya cerita karangan alias prank. Sebab, DAT tidak mengalami kasus penculikan dan percobaan pemerkosaan seperti yang diberitakan sebelumnya.

Aksinya yang sempat menghebohkan dunia maya tersebut ternyata dilakukan karena ketakutannya karena terlambat pulang ke rumah.

Hal itu disampaikan Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra, S.I.K., M.H., ketika menerima kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Polres Tabanan terkait viralnya kasus penculikan dan percobaan pemerkosaan DAT.

“Kronologi yang dalam keterangan berita kemarin, tidak seperti  itu, tapi itu hanya cerita yang dibuat DAT,” jelasnya.

Baca Juga :  Dua Kali Swab Negatif, 140 PMI asal Buleleng Dipulangkan

Dari proses pemeriksaan yang dilakukan, Ranefli menyebutkan korban DAT sengaja membuat cerita seperti kronologi yang beredar karena ingin menutupi kesalahannya.

“Kenapa dia membuat cerita demikian karena ada dorongan rasa takut pada DAT karena pulang sudah malam. Jadi dia membuat cerita supaya tidak disalahakan dan  dimarahi karena pulang malam,”  urainya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, DAT wanita 19 tahun asal Tabanan ditemukan di area tegalan Beji Puseh, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan pada Senin sore (2/5) dalam keadaan teeikat tangan dan kakinya serta mulut disumpal kain putih. Dari keterangan awal, DAT mengaku menjadi korban penculikan dan percobaan pemerkosaan.






Reporter: IGA Kusuma Yoni

TABANAN, BALI EXPRESS- Masih ingat kasus viral seorang perempuan, DAT, 19, asal Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali yang ditemukan dalam keadaan terikat dan mulut disumpal kain putih? Ternyata itu hanya cerita karangan alias prank. Sebab, DAT tidak mengalami kasus penculikan dan percobaan pemerkosaan seperti yang diberitakan sebelumnya.

Aksinya yang sempat menghebohkan dunia maya tersebut ternyata dilakukan karena ketakutannya karena terlambat pulang ke rumah.

Hal itu disampaikan Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra, S.I.K., M.H., ketika menerima kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Polres Tabanan terkait viralnya kasus penculikan dan percobaan pemerkosaan DAT.

“Kronologi yang dalam keterangan berita kemarin, tidak seperti  itu, tapi itu hanya cerita yang dibuat DAT,” jelasnya.

Baca Juga :  Program SMA/SMK Gratisi di Bali Butuh Rp 1,5 T Per Tahun

Dari proses pemeriksaan yang dilakukan, Ranefli menyebutkan korban DAT sengaja membuat cerita seperti kronologi yang beredar karena ingin menutupi kesalahannya.

“Kenapa dia membuat cerita demikian karena ada dorongan rasa takut pada DAT karena pulang sudah malam. Jadi dia membuat cerita supaya tidak disalahakan dan  dimarahi karena pulang malam,”  urainya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, DAT wanita 19 tahun asal Tabanan ditemukan di area tegalan Beji Puseh, Desa Nyitdah, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan pada Senin sore (2/5) dalam keadaan teeikat tangan dan kakinya serta mulut disumpal kain putih. Dari keterangan awal, DAT mengaku menjadi korban penculikan dan percobaan pemerkosaan.






Reporter: IGA Kusuma Yoni

Most Read

Artikel Terbaru