Denpasar Festival atau Denfest ke-13 telah resmi dibuka, Jumat (2/10). Beragam tarian disajikan dalam pembukaan yang dilakukan secara daring tersebut. Nah, salah satu tarian yang tunjukkan adalah Tarian Siwa Nataraja.
APA sebenarnya Tarian Siwa Nataraja ini? Kadis Pariwisata Kota Denpasar, MA Dezire Mulyani menjelaskan, Tarian Siwa Nataraja merupakan Dewa Siwa yang digambarkan dalam pose sedang menari. Siwa diyakini sebagai dewa yang menarikan seluruh kesadaran kosmis dan sebagai sumber segala tarian indah.
“Dewa Siwa diyakini merupakan sumber dari mana kesadaran dan kreativitas kesenian menyebar (ngebek) dan kepadanya menyublim (ngingkes). Bagi dunia fana, Dewa Siwa menari untuk kemakmuran, kesejahteraan dan kedamaian. Dalam fase tertinggi, Siwa menari untuk melepaskan jiwa individu dari segala belenggu maya (ilusi),” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, dalam filsafat keadaan itu disebut mukti, dimana kebenaran (satyam), kesucian (siwam), dan keindahan (sundaram) menjadi satu kesatuan tak terpisahkan. Pelepasan jiwa ini sebagai upaya meraih puncak kesadaran kosmis.
“Maka Siwa Nataraja sejatinya adalah sumber inspirasi, motivasi, dan sekaligus tujuan berkreativitas para kreator seni menapaki tangga-tangga spiritualitas menuju kesadaran kosmis Siwa,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakannya, adapun morfologi pelaksanaan Denpasar Festival ke-13 tahun 2020 ini terdiri atas OPD pemerintah kota, institusi pendidikan, budayawan & antropolog, kelompok budaya & seni, pelaku UMKM perdagangan, pengembang disain & kreatif dan organisasi sosial masyarakat.
Denfest kali ini turut menghadirkan beragam kegiatan, mulai dari Food Festival, Craft, Fashion dan Exhibition, Virtual Fashion Show, Pilem Mebarung, Kompetisi Kreatif Piala Walikota, Visualisasi Puisi, Drama Satu Babak, Lomba Esai Foto Denfest 2020, Lomba Sketsa Denfest 2020, Lomba Ogoh-ogoh Virtual, Mendongeng, Late Art Competition, Music Battle, Workshop Fotografi, Workshop Keramik dan Workshop F & B.
Selain itu, beragam hiburan dari tradisi, modern dan kontemporer juga akan hadir. Namun, kembali protokol kesehatan wajib diterapkan dalam pelaksanaannya, sehingga masyarakat tetap produktif dan aman pada masa Covid-19 ini, dan perekonomian dapat kembali tumbuh.