BADUNG, BALI EXPRESS – Guna memcah kemacetan di Kelurahan Jimbaran, Kuta Selatan, pembangunan jalan yang menghubungkan Lapangan Yoga Prakanthi dan Cafe 9 Jimbaran mulai mencuat. Selain itu pembangunan jalan baru ini pun dianggap dapat menjadikan pesisir pantai lebih tertata. Hal ini pun diusulkan oleh desa adat, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), dan kelurahan kepada Pemkab Badung.
Ketua LPM Jimbaran Made Darmayasa mengatakan, pembangunan jalan ini sudah menjadi hal penting. Terlebih jalan yang menghubungkan Lapangan Yoga Prakanthi dan Cafe 9 Jimbaran dapat dijadikan alternatif ketika dilaksanakan upacara agama. Selain itu menjadikan menjadikan pesisir pantai Jimbaran lebih tertata. “Urgensinya itu adalah untuk memecah arus kemacetan. Karena setiap 15 hari kita ada prosesi Mapajar di Pura Ulun Siwi,” ujar Darmayasa.
Menurutnya, pembangunan jalan yang diusulkan tersebut berada di pinggiran pantai. Panjangnya sekitar 400 meter dan lebar 9 meter terrmasuk trotoar. “Usulan ini sesungguhnya sudah muncul sejak tahun 2015. Namun sempat terhambat karena beberapa masih belum setuju. Tapi sekarang semuanya sudah sepakat,” ungkapnya.
Dalam rencana pembangunan jalan ini, ia memastikan telah disosialisasikan kepada masyarakat. Termasuk koordinasi dengan pihak akomodasi wisata sekitar. Bahkan telah dilakukan aydiensi dengan Pemkab Badung dan telah memberikan jawaban positif. “Rancangannya juga sudah ada. Kemarin hasil diskusi dengan Pak Sekda kemungkinan akan dianggarkan di Perubahan ini,” jelasnya.
Lebih lanjut Darmayasa menambahkan, dalam pembukaan jalan tersebut akan ada bangunan-bangunan yang perlu relokasi. Sehingga ia memperkirakan biaaya yang dibutuhkan sekitar Rp 4 miliar. “Yang terdampak pembangunan itu ada cafe, dapur, dan bangsal nelayan,” imbuhnya.
Reporter: I Putu Resa Kertawedangga
BADUNG, BALI EXPRESS – Guna memcah kemacetan di Kelurahan Jimbaran, Kuta Selatan, pembangunan jalan yang menghubungkan Lapangan Yoga Prakanthi dan Cafe 9 Jimbaran mulai mencuat. Selain itu pembangunan jalan baru ini pun dianggap dapat menjadikan pesisir pantai lebih tertata. Hal ini pun diusulkan oleh desa adat, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), dan kelurahan kepada Pemkab Badung.
Ketua LPM Jimbaran Made Darmayasa mengatakan, pembangunan jalan ini sudah menjadi hal penting. Terlebih jalan yang menghubungkan Lapangan Yoga Prakanthi dan Cafe 9 Jimbaran dapat dijadikan alternatif ketika dilaksanakan upacara agama. Selain itu menjadikan menjadikan pesisir pantai Jimbaran lebih tertata. “Urgensinya itu adalah untuk memecah arus kemacetan. Karena setiap 15 hari kita ada prosesi Mapajar di Pura Ulun Siwi,” ujar Darmayasa.
Menurutnya, pembangunan jalan yang diusulkan tersebut berada di pinggiran pantai. Panjangnya sekitar 400 meter dan lebar 9 meter terrmasuk trotoar. “Usulan ini sesungguhnya sudah muncul sejak tahun 2015. Namun sempat terhambat karena beberapa masih belum setuju. Tapi sekarang semuanya sudah sepakat,” ungkapnya.
Dalam rencana pembangunan jalan ini, ia memastikan telah disosialisasikan kepada masyarakat. Termasuk koordinasi dengan pihak akomodasi wisata sekitar. Bahkan telah dilakukan aydiensi dengan Pemkab Badung dan telah memberikan jawaban positif. “Rancangannya juga sudah ada. Kemarin hasil diskusi dengan Pak Sekda kemungkinan akan dianggarkan di Perubahan ini,” jelasnya.
Lebih lanjut Darmayasa menambahkan, dalam pembukaan jalan tersebut akan ada bangunan-bangunan yang perlu relokasi. Sehingga ia memperkirakan biaaya yang dibutuhkan sekitar Rp 4 miliar. “Yang terdampak pembangunan itu ada cafe, dapur, dan bangsal nelayan,” imbuhnya.
Reporter: I Putu Resa Kertawedangga