GIANYAR, BALI EXPRESS – Penyuluh pertanian memiliki peran penting dalam pertanian. Namun di Kabupaten Gianyar, bila mengacu pada jumlah desa sebanyak 64 desa dan 6 kelurahan, jumlah tenaga penyuluh pertanian yang ada saat ini kurang dari 50 persen.
Jika idealnya satu desa terdapat 1 orang tenaga penyuluh pertanian, maka semestinya ada 64 orang penyuluh ditambah 6 orang untuk 6 kelurahan yang ada di Gianyar. Namun nyatanya jumlah tenaga penyuluh di Gianyar hanya 28 orang.
Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Gianyar, Ni Made Sumpahyani tidak menamfik kondisi tersebut. Ia membenarkan jika jumlah tenaga penyuluh pertanian di Gianyar saat ini sebanyak 28 tenaga. Dan sebelumnya sudah ada 5 orang penyuluh yang pensiun. Sedangkan di tahun 2022 ini juga ada beberapa tenaga yang akan memasuki masa purna tugas. “Sehingga saat ini terpaksa ada satu orang penyuluh melaksanakan tugas di dua atau tiga desa,” ungkapnya Selasa (5/4).
Ditambahkannya jika idealnya satu orang penyuluh bertugas di satu desa termasuk kelurahan. Namun saat ini hal itu belum bisa diterapkan di Gianyar. Terlebih hingga saat ini belum ada informasi mengenai pengadaan atau alokasi ASN untuk tenaga penyuluh.”Perekrutan tenaga penyuluh itu kebijaksanaan pimpinan,” imbuhnya.
Ia menyebutkan jika 28 orang tenaga penyuluh tersebut dibantu oleh 16 tenaga harian lepas bantu penyuluh (THL BP). Dimana tenaga THL BPÂ berasal dari Kementerian Pertanian yang juga membantu tenaga penyuluh di lapangan.
Dan untuk mengefektifkan tugas penyuluhan, setiap penyuluh membuat grup WA dengan subak yang ada di desa wilayah binaan. Sehingga setiap persoalan di wilayah subak dapat diinformasikan ke penyuluh pertanian dengan cepat, baik masalah masa tanam, komoditi, persoalan irigasi dan pupuk atau benih. “Jadi setelah persoalan disampaikan maka penyuluh bisa segera turun ke lapangan,” pungkasnya. (ras)