25.4 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Bocah Temukan Tulang Belulang Perempuan di Eks Galian C di Pecatu

BALI EXPRESS, DENPASAR – Tengkorak dan kerangka diduga berjenis kelamin perempuan ditemukan dibekas galian C Banjar Dinas Giri Sari Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan pada Kamis (4/7) pukul 09.00 oleh seorang pelajar bernama Komang Ayu Pranita Dewi, 13.

Dari informasi yang dihimpun, saksi yang tinggal di dekat TKP pada Kamis (27/6) pukul 16.00 disuruh oleh orang tuanya mencari rumput untuk pakan sapinya. Setibanya di TKP, saksi melihat ada tengkorak dan kerangka manusia. Temuan tersebut kemudian ia ceritakan kepada ayahnya Nyoman Sudarma, 49, sekitar pukul 20.00. Sayangnya, pihak orang tua saat itu tidak terlalu serius menanggapi cerita anaknya karena sedang sibuk menunggui kakek saksi yang sedang sakit di rumah sakit.

“Seminggu yang lalu bapak saya dirawat di salah satu rumah sakit. Saat itu saya suruh anak saya untuk bantu mencari pakan sapi. Dia pergi ke bekas galian C itu. Malamnya dia cerita menemukan tengkorak sama kerangka manusia. Saat itu saya tidak percaya. Saya mengira mungkin itu tulang binatang yang mati,” ucap Sudarma pada Kamis (4/7).

 

Sudarma yang awalnya tidak percaya kemudian penasaran akan cerita anaknya. Hingga pada Rabu (3/7) sekitar pukul 07.30, saat memindahkan sapinya ke sekitar TKP sengaja membawa handphone untuk mendokumentasikan bahwa cerita anaknya tentang tengkorak dan kerangka tersebut benar. Usai mendapati bahwa cerita anaknya memang benar, saksi berusaha mencari identitas korban di sekitar lokasi. Namun hasilnya nihil. Pihaknya kemudian menyampaikan hal tersebut kepada pecalang dan Jero Bendesa Adat Pecatu serta kepala desa dan Babinkamtibmas Polsek Kuta Selatan.

Baca Juga :  Badung Rencanakan Bangun Puskesmas Induk di Kuta Selatan

 

“Saat saya temukan kemarin itu posisinya tertelungkup. Karena kancing bra bagian belakang berada di atas. Kepalanya menghadap ke arah timur. Tadi pagi (kemarin) baru ditindaklanjuti oleh aparat desa melapor ke Polsek Kuta Selatan,” tutur Sudarma.

 

Petugas yang mendapati laporan tersebut kemudian melakukan pengecekan di TKP. Hasilnya disekitar tengkorak dan kerangka ditemukan sandal jepit warna hitam. Pada tulang pinggul dibalut celana jins pendek warna hitam, dengan tulang punggungnya dibalut baju warna hitam. Juga ditemukan celana dalam warna pink dengan motif garis-garis biru, bra warna pink dan dress warna hitam. Saat ditemukan tulang belulang itu semuanya dalam kondisi masih utuh, dengan kepala mengarah ke timur dan kaki ke barat dalam posisi telungkup. Meskipun beberapa tulang tampak tercecer akhibat dimakan binatang.

 

“Diperkirakan korban dewasa jenis kelamin perempuan. Keterangan masyarakat seputaran bahwa selama ini tidak ada kehilangan warganya.

Baca Juga :  Setelah Dua Bulan Diburu, Pencuri HP Turis Belarusia Dibekuk

 

Lokasi penemuan sendiri diketahui sudah berhenti operasi sejak lima tahun yang lalu. Bekas galian pun ditumbuhi banyak rumpur dan pepohonan. Bagian barat tebing sendiri sekitar jarak 30 meter masih terdapat galian C yang aktif sejak enam bulan yang lalu.

 

Sementara itu Kapolsek Kuta Selatan AKP Doddy Monza saat dikonfirmasi membenarkan adanya temuan tulang belulang yang diduga adalah tulang manusia. Namun belum bisa memastikan jenis kelamin dari tulang belulang tersebut. Temuan tersebut kemudian dievakuasi Kamis (4/7) pukul 14.00 ke Instalasi Forensik RSUP Sanglah.

 

“Diduga berjenis kelamin perempuan, itu berdasarkan dengan temuan barang bukti pakaian korban. Tidak ada identitas di TKP, jadi apakah warga local atau wisatawan belum bisa memastikan. Saya nggak mau berspekulasi biar nanti ahlinya yang memastikan. Kalau sekitar TKP memang tidak ada sih yang kehilangan keluarga,” ucapnya.

 

Doddy sendiri mengaku sudah memperluas spectrum pencarian identitas tengkorak tersebut. Bilamana ada warga yang mungkin kehilangan anggota keluarganya. Lantaran temuan hanya berupa tengkorak dan kerangka saja. Sementara ditanyai dugaan penyebab kematian korban, pihaknya menyampaikan di duga terjatuh dari tebing. “Dugaan kami jatuh dari tebing, karena tengkorak dan kerangka tersebut ditemukan di pinggiran tebing. Ya, tebingnya setinggi sekitar 30 meteranlah,” jelasnya.


BALI EXPRESS, DENPASAR – Tengkorak dan kerangka diduga berjenis kelamin perempuan ditemukan dibekas galian C Banjar Dinas Giri Sari Desa Pecatu Kecamatan Kuta Selatan pada Kamis (4/7) pukul 09.00 oleh seorang pelajar bernama Komang Ayu Pranita Dewi, 13.

Dari informasi yang dihimpun, saksi yang tinggal di dekat TKP pada Kamis (27/6) pukul 16.00 disuruh oleh orang tuanya mencari rumput untuk pakan sapinya. Setibanya di TKP, saksi melihat ada tengkorak dan kerangka manusia. Temuan tersebut kemudian ia ceritakan kepada ayahnya Nyoman Sudarma, 49, sekitar pukul 20.00. Sayangnya, pihak orang tua saat itu tidak terlalu serius menanggapi cerita anaknya karena sedang sibuk menunggui kakek saksi yang sedang sakit di rumah sakit.

“Seminggu yang lalu bapak saya dirawat di salah satu rumah sakit. Saat itu saya suruh anak saya untuk bantu mencari pakan sapi. Dia pergi ke bekas galian C itu. Malamnya dia cerita menemukan tengkorak sama kerangka manusia. Saat itu saya tidak percaya. Saya mengira mungkin itu tulang binatang yang mati,” ucap Sudarma pada Kamis (4/7).

 

Sudarma yang awalnya tidak percaya kemudian penasaran akan cerita anaknya. Hingga pada Rabu (3/7) sekitar pukul 07.30, saat memindahkan sapinya ke sekitar TKP sengaja membawa handphone untuk mendokumentasikan bahwa cerita anaknya tentang tengkorak dan kerangka tersebut benar. Usai mendapati bahwa cerita anaknya memang benar, saksi berusaha mencari identitas korban di sekitar lokasi. Namun hasilnya nihil. Pihaknya kemudian menyampaikan hal tersebut kepada pecalang dan Jero Bendesa Adat Pecatu serta kepala desa dan Babinkamtibmas Polsek Kuta Selatan.

Baca Juga :  Tangani Sampah Kiriman, Desa Adat Kuta Siagakan 40 Personel

 

“Saat saya temukan kemarin itu posisinya tertelungkup. Karena kancing bra bagian belakang berada di atas. Kepalanya menghadap ke arah timur. Tadi pagi (kemarin) baru ditindaklanjuti oleh aparat desa melapor ke Polsek Kuta Selatan,” tutur Sudarma.

 

Petugas yang mendapati laporan tersebut kemudian melakukan pengecekan di TKP. Hasilnya disekitar tengkorak dan kerangka ditemukan sandal jepit warna hitam. Pada tulang pinggul dibalut celana jins pendek warna hitam, dengan tulang punggungnya dibalut baju warna hitam. Juga ditemukan celana dalam warna pink dengan motif garis-garis biru, bra warna pink dan dress warna hitam. Saat ditemukan tulang belulang itu semuanya dalam kondisi masih utuh, dengan kepala mengarah ke timur dan kaki ke barat dalam posisi telungkup. Meskipun beberapa tulang tampak tercecer akhibat dimakan binatang.

 

“Diperkirakan korban dewasa jenis kelamin perempuan. Keterangan masyarakat seputaran bahwa selama ini tidak ada kehilangan warganya.

Baca Juga :  Jelang Acara IMF, DLHK Kebut Rompes Pohon

 

Lokasi penemuan sendiri diketahui sudah berhenti operasi sejak lima tahun yang lalu. Bekas galian pun ditumbuhi banyak rumpur dan pepohonan. Bagian barat tebing sendiri sekitar jarak 30 meter masih terdapat galian C yang aktif sejak enam bulan yang lalu.

 

Sementara itu Kapolsek Kuta Selatan AKP Doddy Monza saat dikonfirmasi membenarkan adanya temuan tulang belulang yang diduga adalah tulang manusia. Namun belum bisa memastikan jenis kelamin dari tulang belulang tersebut. Temuan tersebut kemudian dievakuasi Kamis (4/7) pukul 14.00 ke Instalasi Forensik RSUP Sanglah.

 

“Diduga berjenis kelamin perempuan, itu berdasarkan dengan temuan barang bukti pakaian korban. Tidak ada identitas di TKP, jadi apakah warga local atau wisatawan belum bisa memastikan. Saya nggak mau berspekulasi biar nanti ahlinya yang memastikan. Kalau sekitar TKP memang tidak ada sih yang kehilangan keluarga,” ucapnya.

 

Doddy sendiri mengaku sudah memperluas spectrum pencarian identitas tengkorak tersebut. Bilamana ada warga yang mungkin kehilangan anggota keluarganya. Lantaran temuan hanya berupa tengkorak dan kerangka saja. Sementara ditanyai dugaan penyebab kematian korban, pihaknya menyampaikan di duga terjatuh dari tebing. “Dugaan kami jatuh dari tebing, karena tengkorak dan kerangka tersebut ditemukan di pinggiran tebing. Ya, tebingnya setinggi sekitar 30 meteranlah,” jelasnya.


Most Read

Artikel Terbaru