26.5 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Pemkot Bagikan Nasi Bungkus Untuk Warga Diisolasi, Siapkan Tiga Dapur

DENPASAR, BALI EXPRESS – Melalui layanan Food Resque, Pemerintah Kota Denpasar mendistribusikan 20 ribu nasi bungkus kepada warga yang menjalani isolasi mandiri sejak 20 April. Per harinya nasi yang dibagikan minimal 400 bungkus untuk sekali makan.

Nasi bungkus ini dipersiapkan di tiga dapur umum yakni Dapur Umum Posko Kemanusiaan di Jalan Kaliasem, Dapur Umum SOS di Jalan Danau Poso, dan Dapur Umum INTI Bali. Pembentukan Food Rescue ini terinspirasi dari apa yang dilakukan di luar negeri, seperti di Korea Selatan, Amerika maupun Filipina.

Kepala Bagian Kerjasama Setda Kota Denpasar, Gusti Ayu Laxmy Saraswaty mengatakan, kegiatan ini dilakukan Bagian Kerjasama Setda Kota Denpasar bekerja sama dengan Dinas Sosial Kota Denpasar dan tiga pengelola dapur umum “Bantu Sesama” dalam Uluran Tangan Untuk Kehidupan.

Baca Juga :  Wayan Serinah Dikukuhkan Jadi Pjs Bupati Karangasem

“Setiap harinya dapur umum ini berkeliling ke desa-desa ataupun kelurahan-kelurahan untuk membagikan nasi bungkus, baik kepada warga yang sehat maupun warga yang menjalani isolasi. Hal ini sekaligus untuk menyosialisiasikan protokol kesehatan dan tata cara hidup sehat kepada masyarakat,” katanya. 

Sementara itu, Kitchen Koordinator SOS, Delmi Surya Putra mengatakan, pihaknya mendapat giliran memasak untuk kebutuhan makan sore atau malam. Untuk pendistribusiannya, pihaknya mendapat list dari Pemkot Denpasar. “Untuk dapur kami khusus sore saja, kami dapat list dari Dinas Sosial Pemkot Denpasar. Nasi ini nantinya dikirim ke banjar-banjar, kampung-kampung atau gang yang sedang menjalani isolasi,” katanya.

Per hari, rata-rata pihaknya membuat 500 hingga 600 bungkus nasi. Bahkan sempat dalam sehari pihaknya membuat 700 nasi bungkus.

Baca Juga :  Bahas LKPJ, DPRD Badung Sidang Paripurna Lewat Telekonferensi

Kini, kegiatan memasak untuk mereka yang dikarantina sudah berlangsung sejak 15 hari. Minggu pertama dimulainya kegiatan ini, pihaknya hanya mengandalkan orang dari internal yayasan, karena hanya diminta untuk membuat 300 bungkus nasi. Namun setelah permintaan meningkat, ia mencari voulenteer lewat media sosial. “Walaupun banyak yang berminat, tapi tetap kami atur jumlah orangnya, karena harus tetap memperhatikan social distancing. Yang memasak tetap dua orang, yang lainnya membantu kami menyiapkan,” katanya.

Voulenteer ini dibagi ke dalam dua shift. Shift pertama yakni mulai pukul 08.00 hingga pukul 14.00 Wita dengan kegiatan memotong sayur dan sejenisnya. Shift kedua mulai pukul 14.00 hingga pukul 16.30 Wita dengan proses membungkus nasi.


DENPASAR, BALI EXPRESS – Melalui layanan Food Resque, Pemerintah Kota Denpasar mendistribusikan 20 ribu nasi bungkus kepada warga yang menjalani isolasi mandiri sejak 20 April. Per harinya nasi yang dibagikan minimal 400 bungkus untuk sekali makan.

Nasi bungkus ini dipersiapkan di tiga dapur umum yakni Dapur Umum Posko Kemanusiaan di Jalan Kaliasem, Dapur Umum SOS di Jalan Danau Poso, dan Dapur Umum INTI Bali. Pembentukan Food Rescue ini terinspirasi dari apa yang dilakukan di luar negeri, seperti di Korea Selatan, Amerika maupun Filipina.

Kepala Bagian Kerjasama Setda Kota Denpasar, Gusti Ayu Laxmy Saraswaty mengatakan, kegiatan ini dilakukan Bagian Kerjasama Setda Kota Denpasar bekerja sama dengan Dinas Sosial Kota Denpasar dan tiga pengelola dapur umum “Bantu Sesama” dalam Uluran Tangan Untuk Kehidupan.

Baca Juga :  Banyak Nama Warga Gianyar Dicatut Jadi Anggota Parpol, Ini Kata KPU Gianyar

“Setiap harinya dapur umum ini berkeliling ke desa-desa ataupun kelurahan-kelurahan untuk membagikan nasi bungkus, baik kepada warga yang sehat maupun warga yang menjalani isolasi. Hal ini sekaligus untuk menyosialisiasikan protokol kesehatan dan tata cara hidup sehat kepada masyarakat,” katanya. 

Sementara itu, Kitchen Koordinator SOS, Delmi Surya Putra mengatakan, pihaknya mendapat giliran memasak untuk kebutuhan makan sore atau malam. Untuk pendistribusiannya, pihaknya mendapat list dari Pemkot Denpasar. “Untuk dapur kami khusus sore saja, kami dapat list dari Dinas Sosial Pemkot Denpasar. Nasi ini nantinya dikirim ke banjar-banjar, kampung-kampung atau gang yang sedang menjalani isolasi,” katanya.

Per hari, rata-rata pihaknya membuat 500 hingga 600 bungkus nasi. Bahkan sempat dalam sehari pihaknya membuat 700 nasi bungkus.

Baca Juga :  Satu Bulan, 11 Pasien di Jabar Sembuh COVID-19

Kini, kegiatan memasak untuk mereka yang dikarantina sudah berlangsung sejak 15 hari. Minggu pertama dimulainya kegiatan ini, pihaknya hanya mengandalkan orang dari internal yayasan, karena hanya diminta untuk membuat 300 bungkus nasi. Namun setelah permintaan meningkat, ia mencari voulenteer lewat media sosial. “Walaupun banyak yang berminat, tapi tetap kami atur jumlah orangnya, karena harus tetap memperhatikan social distancing. Yang memasak tetap dua orang, yang lainnya membantu kami menyiapkan,” katanya.

Voulenteer ini dibagi ke dalam dua shift. Shift pertama yakni mulai pukul 08.00 hingga pukul 14.00 Wita dengan kegiatan memotong sayur dan sejenisnya. Shift kedua mulai pukul 14.00 hingga pukul 16.30 Wita dengan proses membungkus nasi.


Most Read

Artikel Terbaru