TABANAN, BALI EXPRESS – Musibah kebakaran yang melanda SDN 3 Bajera di Banjar Bajera Kaja, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan, menimbulkan gejolak di tengah masyarakat, lantaran armada Pemadam Kebakaran Tabanan yang terlambat datang ke lokasi.
Berbagai pihak pun menyayangkan kondisi tersebut, tak terkecuali Ketua Fraksi Nasional Demokrat DPRD Tabanan, Ida Ayu Ketut Candrawati. Menurutnya, hal tersebut sangat memprihatinkan dan sudah sering terjadi. “Ini menunjukkan kurang sigapnya petugas, dan ini
harus dievaluasi kondisi di pemadam, selain mengecek sumber daya manusianya (SDM), dan yang paling penting juga sarana prasarananya,” tegasnya Minggu (5/7).
Ditambahkannya, penyediaan armada dan SDM di setiap zona juga diperlukan. Mengingat wilayah Kabupaten Tabanan yang cukup luas. “Mungkin zona barat disediakan satu armada, lalu zona utara dan seterusnya, karena jika ada kebakaran di kecamatan yang di barat atau di utara, akan memakan waktu lama untuk meluncur ke lokasi,” imbuhnya.
Dengan peristiwa ludesnya SDN 3 Bajera tersebut, Candrawati akan segera meminta kepada Ketua DPRD Tabanan untuk mengkoordinasikan ke Ketua Komisi II dan I untuk bisa membahas lebih lanjut mengenai kondisi di Pemadam Kebakaran (Damkar) Tabanan bersama pihak eksekutif. “Sebenarnya ini sudah kamus lama, bagaimana armada Damkar Tabanan sudah berumur, sudah diusulkan, tapi belum terealisasi. Semoga dengan momen ini ada jalan keluar,” tandasnya.
Sebelumnya, Tim Damkar Tabanan terlambat tiba di tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran yang terjadi Sabtu (4/7) di SDN 3 Bajera. Kejadian tersebut membuat masyarakat kecewa dan kesal. Pihak Damkar Tabanan berdalih, jika hal itu terjadi akibat sejumlah kendala, mulai dari petugas yang sedang melakukan persembahyangan karena bertepatan dengan Saraswati, armada yang rusak hingga hidrant air yang tidak mengalir.