29.8 C
Denpasar
Saturday, March 25, 2023

Tak Mau Gegabah, Bupati Sanjaya Beri Sinyal PTM Diundur

TABANAN, BALI EXPRESS – Skenario pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Tabanan awal tahun ajaran 2021/2022 besar kemungkinan akan ditunda. Berhubung pemerintah setempat ikut menerapkan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Di samping itu, sektor pendidikan saat ini juga sedang diupayakan untuk memperoleh percepatan vaksinasi. Khususnya para siswa yang termasuk kelompok usia 12 sampai 17 tahun.

Peluang ditundanya penerapan PTM sesuai waktu yang sudah direncanakan itu disinyalkan Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, Senin (5/7).

“Ada peluang (PTM) diundur. Menyesuaikan (dengan situasi),” kata Sanjaya, usai meluncurkan program vaksinasi untuk kelompok usia 12 hingga 17 tahun yang berbasis sekolah di SMP Negeri 1 Tabanan.

Dia kembali menegaskan, segala program yang menyangkut penanganan Covid-19 akan disesuaikan dengan kebijakan di tingkat provinsi. Pada sektor kegiatan masyarakat manapun. Termasuk sektor pendidikan. 

Baca Juga :  Sentra Vaksinasi Covid-19 untuk Capai Target HerdImmunity

Pihaknya tidak ingin gegabah mengambil kebijakan, apalagi latah. “Kami tidak mau di Tabanan (PTM) sendiri. Buka PTM seperti daerah lain. Kami tidak mau,” tegasnya.

Sehingga, selaku kepala daerah, dia memilih untuk memprioritaskan vaksinasi terlebih dulu. Mulai dari pendidik dan tenaga kependidikan.

Begitu juga dengan vaksinasi siswa yang masuk ke dalam kelompok usia 12 sampai 17 tahun yang mulai digulirkan.

“Dengan siswa divaksin, dua kali kan, ada kekebalan dalam tubuhnya. Guru juga. Sehingga PTM lebih sempurna. Daripada nanti ini ada yang sudah tervaksin, ada yang belum. Dicek di banjarnya ternyata belum,” ujarnya.

Kalau di sekolah, sambung dia, rekam data siswa sudah jelas. Misalkan dalam satu sekolah terdapat 800 siswa, semuanya diikutkan dalam vaksinasi.

Baca Juga :  Rutan Gianyar Disidak, Tujuh HP Ditemukan di Plafon

“Saya setuju pola yang diarahkan gubernur ini. Nanti juga akan ada edaran (gubernur) lagi. Kami tidak mau gegabah. Apalagi ini sesuatu yang darurat,” ujarnya.

Pihaknya menargetkan vaksinasi dosis pertama kepada kelompok usia 12 sampai 17 tahun akan rampung pada Juli ini.

Sedangkan untuk siswa baru, khususnya di kelas VII SMP dan X SMA, akan disusul pada gelombang berikutnya.

“Nanti kan ada interval. Ikuti PPDB (penerimaan peserta didik baru) dulu. Nanti dia gelombang dua. Yang sekarang usia dulu yang dilihat,” pungkasnya. 


TABANAN, BALI EXPRESS – Skenario pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Tabanan awal tahun ajaran 2021/2022 besar kemungkinan akan ditunda. Berhubung pemerintah setempat ikut menerapkan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Di samping itu, sektor pendidikan saat ini juga sedang diupayakan untuk memperoleh percepatan vaksinasi. Khususnya para siswa yang termasuk kelompok usia 12 sampai 17 tahun.

Peluang ditundanya penerapan PTM sesuai waktu yang sudah direncanakan itu disinyalkan Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, Senin (5/7).

“Ada peluang (PTM) diundur. Menyesuaikan (dengan situasi),” kata Sanjaya, usai meluncurkan program vaksinasi untuk kelompok usia 12 hingga 17 tahun yang berbasis sekolah di SMP Negeri 1 Tabanan.

Dia kembali menegaskan, segala program yang menyangkut penanganan Covid-19 akan disesuaikan dengan kebijakan di tingkat provinsi. Pada sektor kegiatan masyarakat manapun. Termasuk sektor pendidikan. 

Baca Juga :  Pakar Sebut 6 Faktor, Kasus Covid-19 di Indonesia Tak seperti India

Pihaknya tidak ingin gegabah mengambil kebijakan, apalagi latah. “Kami tidak mau di Tabanan (PTM) sendiri. Buka PTM seperti daerah lain. Kami tidak mau,” tegasnya.

Sehingga, selaku kepala daerah, dia memilih untuk memprioritaskan vaksinasi terlebih dulu. Mulai dari pendidik dan tenaga kependidikan.

Begitu juga dengan vaksinasi siswa yang masuk ke dalam kelompok usia 12 sampai 17 tahun yang mulai digulirkan.

“Dengan siswa divaksin, dua kali kan, ada kekebalan dalam tubuhnya. Guru juga. Sehingga PTM lebih sempurna. Daripada nanti ini ada yang sudah tervaksin, ada yang belum. Dicek di banjarnya ternyata belum,” ujarnya.

Kalau di sekolah, sambung dia, rekam data siswa sudah jelas. Misalkan dalam satu sekolah terdapat 800 siswa, semuanya diikutkan dalam vaksinasi.

Baca Juga :  Anggota Dewan Jembrana Terpapar Covid-19

“Saya setuju pola yang diarahkan gubernur ini. Nanti juga akan ada edaran (gubernur) lagi. Kami tidak mau gegabah. Apalagi ini sesuatu yang darurat,” ujarnya.

Pihaknya menargetkan vaksinasi dosis pertama kepada kelompok usia 12 sampai 17 tahun akan rampung pada Juli ini.

Sedangkan untuk siswa baru, khususnya di kelas VII SMP dan X SMA, akan disusul pada gelombang berikutnya.

“Nanti kan ada interval. Ikuti PPDB (penerimaan peserta didik baru) dulu. Nanti dia gelombang dua. Yang sekarang usia dulu yang dilihat,” pungkasnya. 


Most Read

Artikel Terbaru