SINGARAJA, BALI EXPRESS – Kasus perkelahian yang berujung pada pembunuhan di Banjar Dinas Kubu, Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng masih belum jelas. Hingga Selasa (5/7) sore polisi masih melakukan penyusuran di wilayah Pegayaman untuk menemukan dua orang rekan Edi Salman yang masih kabur. Identitas dari dua orang itu pun masih belum dikantongi.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP I Gede Sumarjaya menjlaskan, dari kasus yang terjadi di Pegayaman itu, polisi masih melakukan penyelidikan. Belum ada tanda-tanda keberadaan dari dua orang yang melarikan diri. Dua orang yang diduga bernama Jakar dan Nu’ul itu sebelumnya datang bersama almarhum Edi SAlman ke rumah almarhum Ketut Vauzi. “Masih sedang diselidiki oleh Polsek Sudasada dibackup Polres Buleleng. Kami belum mengetahui penyebabnya. Istrinya pun tidak mengetahui pemasalahannya. Tertutup. Ini sedang didalami. Personil juga belum pulang dari lokasi kejadian. Sedang pengejaran,” terangnya.
Sementara, paska kejadian itu, dua orang telah dimintai keterangannya. Salah satunya adalah Siti AKrimah, istri almarhun Ketut Vauzi. Dari keterangan saksi, suara yang memanggil suaminya saat itu diduga adalah Jakar dan Nu’ul. Namun hal itu masih belum cukup untuk membuktikan keduanya terlibat dalam peritiwa itu. “Satunya lagi warga disana yang diduga mengetahui kejadiannya. Karena kondisinya gelap jadi tidak tahu siapa yang lihat. Nanti yang kabur ini akan diperiksa, jika mereka bersalah maka akan diproses. Untuk status DPO masih belum dikeluarkan karena identitas lengkap belum diketahui. Baru mengira dari suara saja,” tambahnya.
Dari peristiwa berdarah di wilayah Pegayaman, polisi juga telah mengamankan barag bukti berupa senjata tajam. Sebilang pedang telah dibawa ke Polsek Sukasada. Sajam itu ditemukan di lokasi kejadian bersamaan dengan kondisi almarhum Ketut Vauzi dan almarhum Edi Salman yang tergeltak di teras rumah Vauzi. “Barang buktinya juga belum diketahui siapa saja yang punya. Yang mana yang digunakan, lalu siapa menggunakan apa. Masih belum jelas. Kami masih menggali informasi juga terkait hal itu,” tambahnya.
Reporter: Dian Suryantini
SINGARAJA, BALI EXPRESS – Kasus perkelahian yang berujung pada pembunuhan di Banjar Dinas Kubu, Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng masih belum jelas. Hingga Selasa (5/7) sore polisi masih melakukan penyusuran di wilayah Pegayaman untuk menemukan dua orang rekan Edi Salman yang masih kabur. Identitas dari dua orang itu pun masih belum dikantongi.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP I Gede Sumarjaya menjlaskan, dari kasus yang terjadi di Pegayaman itu, polisi masih melakukan penyelidikan. Belum ada tanda-tanda keberadaan dari dua orang yang melarikan diri. Dua orang yang diduga bernama Jakar dan Nu’ul itu sebelumnya datang bersama almarhum Edi SAlman ke rumah almarhum Ketut Vauzi. “Masih sedang diselidiki oleh Polsek Sudasada dibackup Polres Buleleng. Kami belum mengetahui penyebabnya. Istrinya pun tidak mengetahui pemasalahannya. Tertutup. Ini sedang didalami. Personil juga belum pulang dari lokasi kejadian. Sedang pengejaran,” terangnya.
Sementara, paska kejadian itu, dua orang telah dimintai keterangannya. Salah satunya adalah Siti AKrimah, istri almarhun Ketut Vauzi. Dari keterangan saksi, suara yang memanggil suaminya saat itu diduga adalah Jakar dan Nu’ul. Namun hal itu masih belum cukup untuk membuktikan keduanya terlibat dalam peritiwa itu. “Satunya lagi warga disana yang diduga mengetahui kejadiannya. Karena kondisinya gelap jadi tidak tahu siapa yang lihat. Nanti yang kabur ini akan diperiksa, jika mereka bersalah maka akan diproses. Untuk status DPO masih belum dikeluarkan karena identitas lengkap belum diketahui. Baru mengira dari suara saja,” tambahnya.
Dari peristiwa berdarah di wilayah Pegayaman, polisi juga telah mengamankan barag bukti berupa senjata tajam. Sebilang pedang telah dibawa ke Polsek Sukasada. Sajam itu ditemukan di lokasi kejadian bersamaan dengan kondisi almarhum Ketut Vauzi dan almarhum Edi Salman yang tergeltak di teras rumah Vauzi. “Barang buktinya juga belum diketahui siapa saja yang punya. Yang mana yang digunakan, lalu siapa menggunakan apa. Masih belum jelas. Kami masih menggali informasi juga terkait hal itu,” tambahnya.
Reporter: Dian Suryantini