28.7 C
Denpasar
Wednesday, March 22, 2023

Diterjang Hujan, DPT Proyek Jembatan Pinggan-Siakin Jebol

BANGLI, BALI EXPRESS –  Belum rampung dikerjakan, dinding penahan tanah (DPT) proyek jembatan Pinggan-Siakin, Kecamatan Kintamani sudah jebol, Sabtu (5/12). Senderan tersebut jebol karena hujan, air mengalir deras ke proyek itu.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Tahun Anggaran 2020 Putu Dedy Upariawan mengungkapkan, sebelum air menggerus senderan, kawasan tersebut diguyur hujan deras. Pekerja proyek berteduh di bedeng, tanpa terlebih dulu melakukan antisipasi mengalirkan air hujan ke arah lain. Sehingga volume air semakin meningkat ke proyek, dan senderan itu pun jebol.  Ia memastikan bahwa kerusakan itu tidak ada kaitan dengan kualitas proyek. “Kalau itu diantisipasi, aman karena sebelumnya dua kali hujan lebat, aman,” ujar Dedy, Minggu (6/12). Ia memastikan, hanya senderan yang jebol sedangkan proyek jembatan aman. “Jembatan utuh, masih kokoh, tidak ada pengaruhnya.  Senderan jalannya saja yang jebol,” imbuh Dedy.

Baca Juga :  Lima Pekerja Proyek PDAM Bangli Tertimpa Longsor

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangli ini menuturkan, kontrak proyek senilai Rp 4,3 miliar itu sebenarnya berakhir 20 Desember 2020. Bahkan sesuai progress, ditarget serah terima pada 14 Desember. Sebab sebelum kejadian, proyek sudah digarap sekitar 92 persen. Namun karena senderannya ambrol, maka kemungkinan besar pengerjaannya pun molor dari kontrak. “Untuk memulihkan, kami butuh waktu sekitar 15 hari. Itu baru hitungan teknis, belum hitungan cuaca,” katanya. Apabila sering hujan, kemungkinan besar akan tambah lama. Namun pihaknya sudah berkoordinasi dengan pelaksana PT. Sanur Jaya Utama agar pengerjaan bisa dipercepat, tanpa mengabaikan kualitas.  

Proyek tersebut harus rampung sebelum tutup tahun 2020 karena berkaitan dengan anggaran yang didanai oleh pemerintah pusat. Apabila sampai akhir tahun belum juga selesai, sisa anggaran harus dikembalikan ke pusat. Sisa proyek yang belum digarap harus didanai APBD kabupaten. Tentunya harus melewati proses penganggaran lagi.

Baca Juga :  Pilkada Bangli, PDIP Munculkan Paket Sedana Arta-Diar

Seperti diketahui, jalur tersebut merupakan jalur alternatif masyarakat Desa Pinggan ke Desa Siakin. Jembatan itu hanyut pada 2017 lalu. Pasca kejadian itu, masyarakat sekitarnya sempat membangun jembatan darurat menggunakan bamboo sehingga tidak bisa dilalui mobil.


BANGLI, BALI EXPRESS –  Belum rampung dikerjakan, dinding penahan tanah (DPT) proyek jembatan Pinggan-Siakin, Kecamatan Kintamani sudah jebol, Sabtu (5/12). Senderan tersebut jebol karena hujan, air mengalir deras ke proyek itu.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Tahun Anggaran 2020 Putu Dedy Upariawan mengungkapkan, sebelum air menggerus senderan, kawasan tersebut diguyur hujan deras. Pekerja proyek berteduh di bedeng, tanpa terlebih dulu melakukan antisipasi mengalirkan air hujan ke arah lain. Sehingga volume air semakin meningkat ke proyek, dan senderan itu pun jebol.  Ia memastikan bahwa kerusakan itu tidak ada kaitan dengan kualitas proyek. “Kalau itu diantisipasi, aman karena sebelumnya dua kali hujan lebat, aman,” ujar Dedy, Minggu (6/12). Ia memastikan, hanya senderan yang jebol sedangkan proyek jembatan aman. “Jembatan utuh, masih kokoh, tidak ada pengaruhnya.  Senderan jalannya saja yang jebol,” imbuh Dedy.

Baca Juga :  Bangli Siapkan Rp 4 M untuk RTS dan Pekerja Terdampak Korona

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangli ini menuturkan, kontrak proyek senilai Rp 4,3 miliar itu sebenarnya berakhir 20 Desember 2020. Bahkan sesuai progress, ditarget serah terima pada 14 Desember. Sebab sebelum kejadian, proyek sudah digarap sekitar 92 persen. Namun karena senderannya ambrol, maka kemungkinan besar pengerjaannya pun molor dari kontrak. “Untuk memulihkan, kami butuh waktu sekitar 15 hari. Itu baru hitungan teknis, belum hitungan cuaca,” katanya. Apabila sering hujan, kemungkinan besar akan tambah lama. Namun pihaknya sudah berkoordinasi dengan pelaksana PT. Sanur Jaya Utama agar pengerjaan bisa dipercepat, tanpa mengabaikan kualitas.  

Proyek tersebut harus rampung sebelum tutup tahun 2020 karena berkaitan dengan anggaran yang didanai oleh pemerintah pusat. Apabila sampai akhir tahun belum juga selesai, sisa anggaran harus dikembalikan ke pusat. Sisa proyek yang belum digarap harus didanai APBD kabupaten. Tentunya harus melewati proses penganggaran lagi.

Baca Juga :  Tak Ada Firasat, Keluarga Siswa Tenggelam di Yeh Panahan Ikhlas

Seperti diketahui, jalur tersebut merupakan jalur alternatif masyarakat Desa Pinggan ke Desa Siakin. Jembatan itu hanyut pada 2017 lalu. Pasca kejadian itu, masyarakat sekitarnya sempat membangun jembatan darurat menggunakan bamboo sehingga tidak bisa dilalui mobil.


Most Read

Artikel Terbaru