DENPASAR, BALI EXPRESS – Hilangnya seorang pria bernama Rafael dari tempat tinggalnya di kawasan Tukad Banyuning, Panjer, Denpasar sejak Hari Raya Nyepi, Kamis (3/3), membuat keluarganya uring-uringan. Setelah empat hari mencari, baru diketahui ternyata pria itu diamankan Satpol PP Denpasar.
Usut punya usut, pria asli Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur ini diamankan karena didapati keluar rumah saat Catur Brata Panyepian berlangsung. Menurut pria bernama Fani Dawa Karel selaku pihak keluarga yang dikonfirmasi, awalnya Rafael mengaku ingin membeli rokok di warung depan rumah sekitar pukul 09.00 Wita. Saat itu dia sudah diberitahu bahwa peraturannya tidak boleh keluar rumah.
Namun Rafael disebut punya masalah pendengaran, sehingga informasi tersebut diduga tidak diresapi olehnya. Setelah itu, pria yang bekerja sebagai buruh muat puing-puing ini tak lagi terlihat. Masalahnya, Rafael selama ini tak punya handphone, tak bisa membawa motor dan bahkan tak memiliki kartu identitas seperti KTP. “Sehingga kami menghubungi dia tidak bisa, mencari pun sulit tanpa kartu identitas,” tandas Fani, Senin (7/3).
Tentunya hal itu membuat keluarganya cemas dan khawatir jika terjadi sesuatu yang berbahaya. Fani sempat menanyakan kepada bos Rafael bernama Dwi di tempat kerja, tapi dijawab sudah menerima gaji dua hari sebelumnya dan belum ada bekerja lagi setelah itu. Keluarga yang kebingungan lantas membagikan informasi hilangnya Rafael lewat media sosial dan Fani juga meminta bantuan teman-temannya.
Beruntung upaya itu membuahkan hasil. Tepatnya di hari keempat pada Minggu (6/3), salah satu teman memperoleh informasi bahwa Rafael diamankan di Kantor Satpol PP Denpasar, Sumerta Kauh, Denpasar Timur. Tanpa buang waktu Fani mendatangi kantor tersebut. Akhirnya dengan senyum sumringah Rafael bertemu keluarganya lagi. Tetapi pria yang sekitar dua tahun tinggal di Bali itu juga merasa sedih atas keadaannya.
“Waktu berhasil kami temukan, dia senang sekali sekaligus juga sedih, sedih karena keadaannya kurang bisa mendengar sehingga sulit mengerti banyak hal, kami pun kasihan, tapi meski begitu dia orang yang memiliki kemauan untuk bekerja,” tuturnya.
Dari keterangan pihak Satpol PP kepada Fani, Rafael tidak ada membuat masalah atau kejahatan apapun dan memang diamankan karena didapati keluar saat Nyepi.
Adapun lantaran tak punya kartu identitas, Satpol PP meminta pihak keluarga bertanggung jawab jika terjadi masalah atau suatu hal yang tidak diinginkan kedepannya, dan Fani menyanggupi hal itu. Kemudian, mengingat saat Rafael dijemput adalah hari Minggu, maka dia belum bisa dibawa pulang. Karena harus diserahkan lebih dulu melalui Dinas Sosial. Akhirnya pada Senin (7/3), Rafael bisa dibawa pulang oleh keluarganya.
Fani pun berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat membantu sampai sanak saudaranya itu berhasil ditemukan.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Kepala Satpol PP Denpasar, Anak Agung Ngurah Bawa Nendra mengatakan Rafael diserahkan oleh Pecalang sekitar tempatnya tinggal yang mengamankan lebih dulu. “Kami tidak tahu bagaimana keluarga bisa mengetahui Rafael di Satpol PP, tapi yang pasti tadi sudah diserahkan ke Dinsos dan dijemput keluarganya,” jawabnya.