SINGARAJA, BALI EXPRESS – Seorang pedagang di Pasar Seririt ditemukan meninggal di tengah pasar, Senin (6/3). Pedagang yang diketahui bernama Luh Swini, 76, ditemukan tergeletak di samping kios tempatnya berjualan.
Kapolsek Seririt, AKP Suwandra menuturkan, korban Luh Swini diketahui berangkat ke pasar sekitar pukul 04.30 Wita untuk berjualan. Sekitar pukul 05.00 Wita seorang tukang ojek menghubungi menantu korban Herlina Liana Ekawati Syahputri, 29, menyampaikan bahwa korban pingsan di pasar. “Mengetahui kabar itu, saksi langsung menuju ke pasar. Saat dicek, korban sudah tidak bernapas,” terangnya.
Informasi yang diterima dari pihak keluarga, korban diketahui mengidap sakit komplikasi. Jenazah korban pun dibawa ke rumah duka di lingkungan Karang Sari, Desa Seririt, Kecamatan Seririt, Buleleng. “Keluarga menerima kematian korban dan mengatakan bahwa korban ini memiliki riwayat sakit jantung dan komplikasi sejak lama,” kata dia.
Dokter Putu Purna Astika Utama dari tim medis Puskesmas Seririt 1 mengatakan, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Bila dikaitkan dengan riwayat sakit yang dimiliki korban, diduga korban meninggal akibat penyakit jantung kronis, gerd atau asam lambung akut, serta komplikasi diabetes melitus.
“Tim medis menyatakan korban meninggal lebih dari 2 jam. Dan pihak keluarga juga tidak ingin melakukan otopsi, menerima dengan ikhlas kepergian korban,” ujar AKP Suwandra.
Reporter: Dian Suryantini
SINGARAJA, BALI EXPRESS – Seorang pedagang di Pasar Seririt ditemukan meninggal di tengah pasar, Senin (6/3). Pedagang yang diketahui bernama Luh Swini, 76, ditemukan tergeletak di samping kios tempatnya berjualan.
Kapolsek Seririt, AKP Suwandra menuturkan, korban Luh Swini diketahui berangkat ke pasar sekitar pukul 04.30 Wita untuk berjualan. Sekitar pukul 05.00 Wita seorang tukang ojek menghubungi menantu korban Herlina Liana Ekawati Syahputri, 29, menyampaikan bahwa korban pingsan di pasar. “Mengetahui kabar itu, saksi langsung menuju ke pasar. Saat dicek, korban sudah tidak bernapas,” terangnya.
Informasi yang diterima dari pihak keluarga, korban diketahui mengidap sakit komplikasi. Jenazah korban pun dibawa ke rumah duka di lingkungan Karang Sari, Desa Seririt, Kecamatan Seririt, Buleleng. “Keluarga menerima kematian korban dan mengatakan bahwa korban ini memiliki riwayat sakit jantung dan komplikasi sejak lama,” kata dia.
Dokter Putu Purna Astika Utama dari tim medis Puskesmas Seririt 1 mengatakan, tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Bila dikaitkan dengan riwayat sakit yang dimiliki korban, diduga korban meninggal akibat penyakit jantung kronis, gerd atau asam lambung akut, serta komplikasi diabetes melitus.
“Tim medis menyatakan korban meninggal lebih dari 2 jam. Dan pihak keluarga juga tidak ingin melakukan otopsi, menerima dengan ikhlas kepergian korban,” ujar AKP Suwandra.
Reporter: Dian Suryantini