SINGARAJA, BALI EXPRESS-Skema pemulihan ekonomi jangka pendek di tengah pandemic Covid-19 sedang disiapkan Pemkab Buleleng. Teknisnya, pemerintah akan melibatkan masyarakat untuk bekerja dalam proyek infrastruktur berskala kecil.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menjelaskan, kondisi ekonomi masyarakat bawah sektor informal hingga bulan September nanti, diprediksi masih bisa bergerak. Pasalnya, saat ini wilayah Buleleng sedang musim panen cengkih.
Sedangkan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) juga masih memiliki safety dana hingga Oktober mendatang. “Oktober ke atas ini yang menjadi persoalan. Saya sudah menggambarkan kondisi riil perekonomian masyarakat Buleleng saat ini bersama aggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng. Kami pikirkan skema apa yang akan diambil,” terang Agus Suradnyana.
Ia mengaku baru bisa menyusun skema pemulihan ekonomi jangka pendek. Jika pemerintah pusat mengucurkan dana secara gelondongan ke Kabupaten Buleleng, maka dana tersebut akan digunakan untuk memberdayakan masyarakat dalam pembangunan proyek-proyek kecil.
Seperti pembuatan saluran irigasi dan rabat beton, serta kegiatan lainnya yang bisa menyerap tenaga kerja lokal. “Jadi, skema jangka pendeknya berbentuk padat karya, sehingga masyarakat bisa dilibatkan” ucapnya.
Lalu bagaimana skema jangka panjangnya? Agus Suradnyana mengaku jika skema jangka panjang belum bisa dilakukan. Sebab, untuk memulihkan ekonomi jangka panjang, Indonesia, khususnya Bali harus benar-benar terbebas dari penularan Covid-19. Oleh karena itu, Agus Suradnyana mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk disiplin menerapkan perilaku hidup bersih, serta mengikuti protokol kesehatan.
“Kalau pun Bali dibuka, siapa yang mau datang, kalau negara luar menilai wilayah kita masih terjadi kasus penularan, dan belum disiplin masyarakatnya menerapkan protokol kesehatan,” pungkas Agus Suradnyana.