GIANYAR, BALI EXPRESS – Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar bekerjasama dengan Listibya Kabupaten Gianyar menggelar Lomba Film Dokumenter yang bertajuk Gianyar Film Festival 2023 dengan menyasar kalangan umum serta pelajar SMP, SMA/SMK. Adapun tema yang diambil dalam lomba tersebut adalah Biografi Seniman Gianyar Eksistensi Berkarya Seniman Gianyar.
Untuk melestarikan dan mengembangkan karya seni berbagai jenis dan tingkatan selain mendorong tumbuh dan berkembangnya karya seni tersebut, juga perlu ada pelestarian dan penghormatan terhadap para seniman itu sendiri. Hal ini salah satu tugas dan tanggung jawab Pemerintah bersama masyarakat termasuk masyarakat seniman yang ada di Gianyar. Atas dasar pandangan dan pertimbangan tersebut, maka Pemerintah Gianyar Dinas Kebudayaan menginisiasi pembuatan kegiatan Lomba Film Dokumenter yang diselenggarakan dalam rangka mendukung kegiatan perayaan 252 tahun Kota Gianyar pada bulan April 2023.
Salah satu dewan juri dalam Lomba Film Dokumenter sekaligus Pembina Tim Teknis mewakili Listibya Komite Dokumen dan Film, I Kadek Ariasa mengatakan bahwa sejak diumumkan, sudah ada sekitar 45 orang peserta yang mendaftar untuk mengikuti lomba tersebut. Dimana lomba itu dibuka untuk umum serta pelajar.
Pria yang juga Komisioner KPPAD Provinsi Bali itu mengaku sangat mendukung kegiatan tersebut, terlebih melibatkan pelajar yang notabene merupakan anak-anak yang memiliki hak memgisi waktu luang dan berkegiatan budaya melalui lomba Film Dokumenter tersebut.
“Terlebih dengan tema Biografi Seniman Gianyar ini, sekaligus juga bertujuan untuk membangun jiwa mengenal dan menghormati para Seniman kita dengan berbagai karya-karyanya yang berdampak positif bagi seni budaya Bali sehingga kedepan generasi muda kita semakin mencintai budaya mereja sendir8i,” terangnya Rabu (8/3).
Lebih lanjut ia mengatakan jika melalui kegiatan Lomba Film Dokumenter ini, selain aspek penghormatan kepada Guru Seni dan Pelestarian Budaya juga menggali potensi kreativitas anak-anak di bidang perfilman yang sangat potensial sebagai wadah dan ladang ekonomi kreatif sekaligus menguatkan aspek Perlindungan Anak kita dalam kehidupan masyarakat. “Adapun nanti dalam penjurian ada 3 poin utama yakni kesesuaian dengan tema, ide cerita film, dan estetika film,” lanjutnya.
Dan dengan anak-anak dilibatkan dalam Lomba Film Dokumenter atau sejenisnya, maka secara langsung anak-anak sudah bisa mengisi sebagian waktu luangnya di luar kewajiban-kewajiban pendidikan dan lainnya untuk hal-hal positif dan kreatif. “Sehingga anak-anak bisa tercegah dari potensi pergaulan sosial dan kegiatan yang menyimpang,” tandasnya.
Lomba Film Dokumenter tersebut memperebutkan plakat serta uang pembinaan, dimana penyerahan hadiah akan dilakukan pada puncak peringatan 252 Tahun Kota Gianyar pada 19 April 2023 mendatang. Sedangkan penjurian dilakukan mulai 5 sampai 15 April 2023. (ras)