26.5 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Tawarkan Barang Secara Keroyokan, Desa Adat Kuta Siapkan Sanksi Tegas

BADUNG, BALI EXPRESS – Wisatawan yang mengunjungi kembali dibuat resah oleh para pedagang di pantai Kuta. Hal ini terjadi lantaran ada beberapa pedagang keliling yang mengerumuni satu pengunjung. Bahkan aksi sekelompok pedagang ini pun mengakibatkan kenyamanan wisatawan terganggu.

 

Menanggapi hal tersebut, Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista mengaku aksi menjajakan dagangan atau jasa secara keroyokan tudak pantas dilakukan. Tentunya hal ini dapat mengurangi kenyamanan wisatawan di pantai Kuta. Apalagi aksi tersebut dilakukan secara paksaan. Pihaknya pun menduga aksi tersebut dilakukan oleh oknum yang tidak terdaftar sebagai pedagang pantai.

 

Guna memastikan hal serupa tidak terjadi, Wasista pun akan menyiapkan perarem. Bahkan perarem sendiri sudah dalam tahap finalisasi. “Pararem itu akan segera dibahas dalam FGD. Kemudian itu akan dibawa ke Paruman Desa Adat. Setelah nanti final dan diputuskan, maka harus diterapkan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Antisipasi Lonjakan Harga, Pemkab Badung Siapkan Pasar Murah

 

Lebih lanjut ia menjelaskan, perarem tersebut pun akan memuat sanksi tegas. Sehingga ia memastikan perarem akan dijalankan jika menemukan pelanggaran.

 

Disisi lain, ia menambahkan, akan meminta setiap pedagang memakai kartu identitas. Selain itu akan disiapkan baju khusus pedagang. “Nanti para pedagang terdaftar juga akan memakai kartu identitas dan baju khusus. Kalau sampai terbukti membuat tamu merasa tidak nyaman, akan ada sanksinya. Sanksi paling berat akan dilakukan pencabutan kartu pedagang,” tandasnya.






Reporter: I Putu Resa Kertawedangga

BADUNG, BALI EXPRESS – Wisatawan yang mengunjungi kembali dibuat resah oleh para pedagang di pantai Kuta. Hal ini terjadi lantaran ada beberapa pedagang keliling yang mengerumuni satu pengunjung. Bahkan aksi sekelompok pedagang ini pun mengakibatkan kenyamanan wisatawan terganggu.

 

Menanggapi hal tersebut, Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista mengaku aksi menjajakan dagangan atau jasa secara keroyokan tudak pantas dilakukan. Tentunya hal ini dapat mengurangi kenyamanan wisatawan di pantai Kuta. Apalagi aksi tersebut dilakukan secara paksaan. Pihaknya pun menduga aksi tersebut dilakukan oleh oknum yang tidak terdaftar sebagai pedagang pantai.

 

Guna memastikan hal serupa tidak terjadi, Wasista pun akan menyiapkan perarem. Bahkan perarem sendiri sudah dalam tahap finalisasi. “Pararem itu akan segera dibahas dalam FGD. Kemudian itu akan dibawa ke Paruman Desa Adat. Setelah nanti final dan diputuskan, maka harus diterapkan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Jaga Ternak, Pengungsi Gunung Agung Pilih Bertahan di Tenda Terpal

 

Lebih lanjut ia menjelaskan, perarem tersebut pun akan memuat sanksi tegas. Sehingga ia memastikan perarem akan dijalankan jika menemukan pelanggaran.

 

Disisi lain, ia menambahkan, akan meminta setiap pedagang memakai kartu identitas. Selain itu akan disiapkan baju khusus pedagang. “Nanti para pedagang terdaftar juga akan memakai kartu identitas dan baju khusus. Kalau sampai terbukti membuat tamu merasa tidak nyaman, akan ada sanksinya. Sanksi paling berat akan dilakukan pencabutan kartu pedagang,” tandasnya.






Reporter: I Putu Resa Kertawedangga

Most Read

Artikel Terbaru