GIANYAR, BALI EXPRESS – Alun-alun Kota Gianyar mendadak berubah menjadi taman bonsai. Maklum saja, Minggu (8/5) Pameran Bonsai yang digelar Pemkab Gianyar baru saja dibuka. Pembukaan pameran pun ditandai dengan pelepasan lima burung merpati.
Pantauan di lapangan ada ribuan bonsai yang mengikuti pameran bertaraf nasional tersebut. Para penghobi bonsai nampak antusias karena pameran tersebut bukan hanya ajang berebut prestasi, namun juga ajang untuk dapat berinteraksi antar pecinta bonsai sehingga dapat mengevaluasi karya bonsai yang ditampilkan.
Dalam pameran tahun ini ada 1159 bonsai dan 102 Adenium yang ditampilkan. Terdiri dari kelas Bintang 14 pohon, Utama 22 pohon, Madya 36 pohon, Pratama 177 pohon, Prosfek 621 pohon, smakl mame pratama 44. small mame profeks 176.
Ketua Perkumpulan Pecinta Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Gianyar, I Gusti Bagus Adi Widhya Utama, menjelaskan bahwa pameran itu digelar melihat dinamika tanaman bonsai yang hingga saat ini masih tetap eksis. Dimana jumlah penggemar bonsai terus meningkat, dan dari segi kualitas karya yang ditampilkan juga beriringan.
“Hal ini dibuktikan dari banyaknya peserta baru yang tampil dan langsung menuai prestasi. Apalagi pembatasan aktifitas selama pandemi Covid-19, membuat tak sedikit yang berkarya bonsai. Bahkan dengan banyaknya panduan di mesia sosial, pengetahuan mereka bisa diadu dalam berkarya,” papar pria yang akrab sapa Bem tersebut.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan jika pada pameran kali ini pihaknya tidak ingin penghobi bonsai hanya berorientasi prestasi, namun lebih dari itu, pameran ini diharapkan jadi ajang interaksi seluruh komponen dunia bonsai. Bahkan para peserta difasilitasi ruang untuk berinteraksi dengan para juri untuk mengevaluasi karyanya. “Nanti kita juga akan gelar sarasehan tanggal 10 mei mendatang. Para juri kami tahan untuk menjawab atau berbagi pengetahuan kepada peserta,” lanjutnya.
Sementara itu, dari perspektif perekonomian, dirinya juga melihat banyak peluang yang tercipta. Mulai dari rotasi jual beli hingga pemanfaatan jasa seniman bonsai. Bahkan di PBBI Gianyar kini sudah memiliki puluhan trainer dan asisten trainer yang tanpa jeda melaksanakan jasanya dalam merawat bonsai.
Pameran bonsai ini berlangsung dari tangga 10 hingga 14 Mei ini, penjurian dilakukan 8 hingga 10 Mei, dan pengambilan semua pohon kontes akan berlangsung 14 Mei 2022. Kontes yang digelar masih serangkaian perayaan HUT ke-251 Kota Gianyar, 19 April 2022. Bonsai yang ditampilkan dinilai oleh sembilan juri tingkat nasional.
Salah satu juri dari PBBI Pusat, Andreas Tukimin mengatakan dalam penilaian mereka tidak hanya mengandalkan pakem perbonsaian, mengingat nilai rasa bonsai yang sangat dinamis, maka para juri wajib mengimprovisasi penilaiannya untuk memenuhi rasa kualitas yang memayungi semua unsur. “Dalam dua tahun ini perkembangan bonsai secara kualitas sangat signifikan. Dalam penilaian kami pun wajib berimprovisasi,” tegasnya.