25.4 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Empat Bulan, Data HIV/AIDS Badung Bertambah 134 Kasus

BALI EXPRESS, MANGUPURA – Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Badung setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Bahkan data terakhir, per Agustus 2018 terdata 3.152 kasus. Padahal April lalu, tercatat 3.018 kasus. Artinya, selama rentang empat bulan terakhir, ada peningkatan data 134 kasus. Namun demikian, peningkatan jumlah ini diklaim karena kesadaran masyarakat untuk dites HIV meningkat.

Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa yang juga Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Badung, Jumat (7/8) menyatakan, dari 3.152 kasus, 1.909 kasus di antaranya adalah HIV, sedangkan AIDS sejumlah1.243 kasus. Kelompok umur yang paling tinggi terjangkit virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini adalah usia 20-49 tahun. Jumlahnya mencapai 2.843 orang atau 90,5 persen dari total kasus. Sejak terinfeksi sampai masuk ke kondisi AIDS lamanya 5 tahun, maka usia terendah saat terinfeksi sekitar 15-24 tahun dan jalur penularan terbesarnya pada usia muda adalah dari hubungan seksual dan penyalahgunaan napza. “Berdasarkan temuan kasus yang terus meningkat, ini berarti adanya kesadaran  orang yang berisiko tinggi untuk dites HIV,” ungkap Suiasa di sela melepas Kontingen Jambore Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) Kabupaten Badung yang akan mengikuti Lomba Tingkat Provinsi Bali di SMAN 1 Kuta Utara.

Baca Juga :  Tari Baris Babuang di Desa Adat Batu Lantang Harus Dipentaskan oleh Perjaka

Berkenaan dengan itu, pejabat asal Pecatu itu mengharapkan, KSPAN sebagai salah satu ujung tombak sosialisasi pencegahan HIV/AIDS di sekolah-sekolah, agar  selalu mengetoktularkan pengetahuan tentang pencegahan dan cara menghindari terjangkit HIV dan AIDS. “Di samping itu, saya harapkan juga agar generasi muda sejak dini selalu memeriksakan kesehatannya untuk mengetahui kena apa tidak penyakit tersebut,” pintanya.

Sementara itu, terkait jamboree, Ketua Panitia, dr. Elly Suandewi Mukti melaporkan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan sekolah serta meningkatkan pengetahuan HIV/AIDS  dan Narkoba pada Siswa Siswi SMP, SMA/SMK di Kabupaten Badung. “Menjadikan siswa memiliki keterampilan ketahanan hidup dalam menghadapi  masalah pergaulan remaja dan menjadikan aktivitas remaja yang potensial sebagai model yang paling baik untuk remaja seusianya,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakan, kampanye KSPAN  ini dilaksanakan di sekolah di 6 Kecamatan se- Badung. Waktu pelaksanannya, Juli di Kecamatan Petang dan Abiansemal, Agustus  di Mengwi dan Kuta Selatan. Sementara, September di kecamatan Kuta dan Kuta Utara. “Sedangkan pelaksanaan KSPAN Tingkat Provinsi Bali akan dilaksanakan tanggal 20-22 September di Keramas Park, Desa Keramas Gianyar. Jumlah peserta dari Badung adalah 12 orang siswa SMA, 12 orang siswa SMP dan empat orang pembina atau guru pendamping dan dua orang pendamping dari KPA Kabupaten Badung,” jelasnya.

Baca Juga :  Prodi Magister Ilmu Komunikasi Hindu Pascasarjana UHN Sugriwa Berbagi

 

 

Pelepasan Jambore KSPAN tahun 2018 ini ditandai dengan pemakaian jaket seragam Kabupaten Badung. Turut hadir mendampingi, Kepala BNN Kabupaten Badung, AKBP Ni Ketut Masmini, Sekretaris Dinas Pendidikan Badung, I Made Widiada, Sekcam Kuta Utara, Putu Eka Permana, dan Kepala Sekolah SMAN 1 Kuta Utara, I Made Murdia.


BALI EXPRESS, MANGUPURA – Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Badung setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Bahkan data terakhir, per Agustus 2018 terdata 3.152 kasus. Padahal April lalu, tercatat 3.018 kasus. Artinya, selama rentang empat bulan terakhir, ada peningkatan data 134 kasus. Namun demikian, peningkatan jumlah ini diklaim karena kesadaran masyarakat untuk dites HIV meningkat.

Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa yang juga Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Badung, Jumat (7/8) menyatakan, dari 3.152 kasus, 1.909 kasus di antaranya adalah HIV, sedangkan AIDS sejumlah1.243 kasus. Kelompok umur yang paling tinggi terjangkit virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini adalah usia 20-49 tahun. Jumlahnya mencapai 2.843 orang atau 90,5 persen dari total kasus. Sejak terinfeksi sampai masuk ke kondisi AIDS lamanya 5 tahun, maka usia terendah saat terinfeksi sekitar 15-24 tahun dan jalur penularan terbesarnya pada usia muda adalah dari hubungan seksual dan penyalahgunaan napza. “Berdasarkan temuan kasus yang terus meningkat, ini berarti adanya kesadaran  orang yang berisiko tinggi untuk dites HIV,” ungkap Suiasa di sela melepas Kontingen Jambore Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) Kabupaten Badung yang akan mengikuti Lomba Tingkat Provinsi Bali di SMAN 1 Kuta Utara.

Baca Juga :  BEJAT! Paman Setubuhi Ponakan Dibantu Istrinya, Alasannya Konyol

Berkenaan dengan itu, pejabat asal Pecatu itu mengharapkan, KSPAN sebagai salah satu ujung tombak sosialisasi pencegahan HIV/AIDS di sekolah-sekolah, agar  selalu mengetoktularkan pengetahuan tentang pencegahan dan cara menghindari terjangkit HIV dan AIDS. “Di samping itu, saya harapkan juga agar generasi muda sejak dini selalu memeriksakan kesehatannya untuk mengetahui kena apa tidak penyakit tersebut,” pintanya.

Sementara itu, terkait jamboree, Ketua Panitia, dr. Elly Suandewi Mukti melaporkan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan sekolah serta meningkatkan pengetahuan HIV/AIDS  dan Narkoba pada Siswa Siswi SMP, SMA/SMK di Kabupaten Badung. “Menjadikan siswa memiliki keterampilan ketahanan hidup dalam menghadapi  masalah pergaulan remaja dan menjadikan aktivitas remaja yang potensial sebagai model yang paling baik untuk remaja seusianya,” paparnya.
Lebih lanjut dikatakan, kampanye KSPAN  ini dilaksanakan di sekolah di 6 Kecamatan se- Badung. Waktu pelaksanannya, Juli di Kecamatan Petang dan Abiansemal, Agustus  di Mengwi dan Kuta Selatan. Sementara, September di kecamatan Kuta dan Kuta Utara. “Sedangkan pelaksanaan KSPAN Tingkat Provinsi Bali akan dilaksanakan tanggal 20-22 September di Keramas Park, Desa Keramas Gianyar. Jumlah peserta dari Badung adalah 12 orang siswa SMA, 12 orang siswa SMP dan empat orang pembina atau guru pendamping dan dua orang pendamping dari KPA Kabupaten Badung,” jelasnya.

Baca Juga :  Jadi Kurir Sabu, Mahasiswa DO Diringkus BNNK Badung

 

 

Pelepasan Jambore KSPAN tahun 2018 ini ditandai dengan pemakaian jaket seragam Kabupaten Badung. Turut hadir mendampingi, Kepala BNN Kabupaten Badung, AKBP Ni Ketut Masmini, Sekretaris Dinas Pendidikan Badung, I Made Widiada, Sekcam Kuta Utara, Putu Eka Permana, dan Kepala Sekolah SMAN 1 Kuta Utara, I Made Murdia.


Most Read

Artikel Terbaru