DENPASAR, BALI EXPRESS — Sampah selalu menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Menjadi tugas bersama untuk melestarikan lingkungan dari sampah.
Berangkat dari hal tersebut, PT Pertamina (Persero) DPPU Ngurah Rai melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) menggelar Pelatihan Pengolahan Plastik Bekas dengan Ecobrick, bersama kelompok ibu PKK Kelurahan Kedonganan bekerjasama dengan Global Ecobrick Alliance.
“Salah satunya yang ingin kita selesaikan permasalahannya adalah sampah. Sampah plastik di Desa Kedonganan ini produksinya sangat banyak, dan itu menjadi permasalahan yang sangat krusial,” ujar Community Development Officer PT Pertamina (Persero) DPPU Ngurah Rai, Dhita Hardiyanti Utami di sela-sela Pelatihan Pengolahan Plastik Bekas di Kantor Lurah Kedonganan, Senin (8/3).
Dhita mengungkapkan, pelatihan ini digelar dengan menyasar para ibu-ibu PKK. Hal ini lantaran dinilai para ibu-ibu yang paling sering bersentuhan dengan plastik. “Bagaimana ibu-ibu ini bijak dalam mengelola plastik yang mereka hasilkan setiap harinya,” katanya.
Pelatihan diikuti oleh 18 orang perwakilan PKK dari 6 banjar yang ada di Kelurahan Kedonganan dengan menghadirkan tim pelatih dari Global Ecobrick Alliance Bali.
Pihaknya menuturkan, permasalahan sampah, khususnya sampah plastik untuk di Bali sangat memprihatinkan. Bahkan, Bali bisa dikatakan sudah darurat sampah plastik.
Dengan digelarnya pelatihan ini, harapannya kesadaran setiap individu mulai terbentuk. Bahwa plastik itu benar-benar berbahaya, sehingga masyarakat harus bijak memakainya.
Lebih lanjut Dhita menjelaskan, Ecobrick dipilih dalam menanggulangi permasalahan sampah plastik, karena sampah-sampah plastik yang sudah jadi Ecobrick oleh para ibu-ibu ini bisa dimanfaatkan atau dikreasikan. Diantaranya untuk membuat meja, kursi dan berbagai sarana lainnya. “Ecobrick ini bisa dijadikan kreasi baru, semisal dijadikan meja, dibikin kursi di area sekitar rumahnya,” terangnya.(ika)