SINGARAJA, BALI EXPRESS – Hingga kini polisi masih kesulitan menangani kasus perkelahian yang berujung pada penganiayaan di Banjar Dinas Lebah, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar. Meski telah meminta keterangan dari empat orang saksi, namun polisi masih belum dapat meminta keterangan dari kedua belah pihak yang berseteru. Yakni dari pihak Putu Mas Merta dan Kadek Arsana alias Toris. Keduanya masih dalam kondisi sakit. Putu Mas Merta masih terbaring lemas di RSUD Buleleng, dan Kadek Toris pun kondisinya masih lemah karena mengalami luka serius di bagian kepala.
Sejauh ini masih beredar dua versi kronologi perkelahian yang melibatkan dua keluarga tersebut. Tidak ada yang mengetahui secara pasti. Akan tetapi ada kabar berhembus, terdapat video atau rekaman adegan perkelahian dari keduanya. Pun demikian hingga kini polisi masih belum menemukan bukti tersebut. Polisi hanya berhasil mengamankan beberapa benda yang diduga digunakan berseteru oleh kedua belah pihak. Ada Golok, dua buah linggis, sebuah pipa besi dan antan (anak lesung). “Penyebabnya masih kami dalami. Karena masih ada dua versi jadi harus disinkronkan. Sekarang polisi sedang mencari saksi fakta. Saksi fakta itu ada orang yang mengetahui di luar dari kedua belah pihak. Karena kami mendengar ada sebuah video yang beredar terkait perkelahian itu. Jadi tolong disampaikan ke kami. Dan untuk informan akan dirahasiakan. Kami sedang mencari saksi fakta itu,” ungkap Kasatreskrim Polres Buleleng, AKP Yogi Pramudita.
Polres Buleleng pun telah menerjunkan Dokter Polisi (Dokpol) untuk memeriksa kondisi Kadek Toris. Kasat Reskrim Yogi pun mengakui adanya dua laporan kepolisian. Satu laporan diajukan oleh Luh Ayu Widiani yang merupakan istri dari Putu Mas Merta di Polsek Banjar. Sementara satu laporan lagi disampaikan Gede Pariasa alias Porda yang merupakan anak dari Kadek Toris di Polres Buleleng. “Masing-masing membuat laporan pada bulan Maret. Kronologinya masih ada dua versi. Kami sudah terjunkan dokkes juga. Dua orang masih opname di RSUD jadi belum bisa dimintai keterangan,” tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus perkelahian yang melibatkan dua keluarga ini belum diketahui secara pasti kronologinya. Sekitar pukul 23.30 wita pada (4/3), terjadi keributan antara keluarga Putu Mas Merta dengan keluarga Kadek Arsana alias Toris. Tidak ada yang mengetahui secara pasti kronologi detail diantara mereka berdua. Dalam waktu singkat kedua keluarga itu bersimbah darah dan mengalami beberapa luka.
Menurut penuturan keponakan dari Putu Mas Merta, Ketut Suartana malam itu anak kedua dari Putu Mas yakni Kadek Bayu Widana tengah duduk di teras rumah. Kemudian datang Kadek Arsana alias Toris bersama anaknya Gede Porda. Tiba di depan rumah, mereka teriak-teriak. Merasa penasaran, Kadek Bayu lantas menghampiri keduanya. Namun Bayu malah ditusuk di bagian perut dan kepalanya dipukul. Mengetahui anaknya diperlakukan demikian, Putu Mas dan anak ketiganya Komang Neka Muliadi keluar rumah untuk menolong Bayu. Tapi keduanya juga mengalami luka. Komang Neka luka di bagian kepala hingga mengalami pendarahan otak dan Putu Mas mengalami luka serius di bagian kepala.
Terakhir, istri Putu Mas yang keluar rumah, Luh Ayu Widiani juga turut dibanting hingga mengalami lebam di bagian tangan. Kini keempat anggota keluarga itu tengah menjalani perawatan serius di RSUD Buleleng. “Mereka menantang di depan pintu pagar. Baru keluar sudah langsung dikeroyok. Ditusuk pakai parang dan dipukul linggis. Menurut penglihatan dari ibunya yang datang ke rumah lebih dari tiga orang. Yang paling parah itu Komang. Saya pun gak tau masalah pastinya itu. Tapi dulu keluarga saya ini katanya sering diancam oleh Pak Toris. Dan jalan menuju rumah itu sering diisi batu,” kata dia.
Di sisi lain, dari penuturan adik Kadek Arsana alias Toris, Ketut Dharma, ia juga tidak mengetahui secara pasti kejadian tersebut. Ia hanya mengetahui ketika kedua keluarga telah bersimbah darah. Kadek Toris telah mengalami luka pada bagian kanan atas kepala. “Saya tidak tahu persis. Saya tidak ketemu kejadiannya. Saya tau kan karena istri dari Pak Putu Mas itu histeris. Saya hampiri mereka sudah berdarah-darah,” kata dia.
Kondisi Kadek Toris yang terluka dan anaknya yang mengalami patah tulang, Ketut Dharma segera melarikan kakaknya itu ke rumah sakit Paramasidhi. Namun ia mengakui sebelum kejadian Kadek Toris memang sempat minum minuman beralkohol. Usai pesta miras Kadek Toris langsung pulang. Namun entah seperti apa ceritanya, Kadek Toris kembali lagi dan terjadilah peristiwa itu. “Saya tidak tahu bagaimana ceritanya kenapa dia bisa ada di tempat itu lagi. Setelah minum itu sudah sempat pulang kakak saya itu. Tapi bagaimana masalahnya diantara mereka berdua itu saya tidak tahu,” terangnya.