27.6 C
Denpasar
Saturday, June 3, 2023

Ada Pengerukan Pasir di Pantai Pandawa, Dewan Badung Protes

BALI EXPRESS, MANGKUPURA – Pengerukan pasir di kawasan Pantai Geger, Sawangan dan laut lepas Pantai Pandawa, Kecamatan Kuta Selatan mengundang protes warga setempat. Pasalnya, pengerukan pasir yang konon digunakan untuk keperluan reklamasi Bandara Ngurah Rai ini meresahkan. Apalagi pengerukan dilakukan dalam jumlah besar dengan sejumlah kapal.

 

Permasalahan tersebut sudah sampai ke meja DPRD Badung. Dewan mempertanyakan pengerukan pasir tersebut dalam pembahasan rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Badung dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Badung, Senin (9/7).

Dalam rapat yang dipimpin Ketua DPRD Badung, Putu Parwata dan Ketua TAPD Badung, I Wayan Adi Arnawa serta dihadiri sejumlah pejabat dan anggota dewan itu, anggota Komisi II, I Nyoman Mesir, mengungkapkan pengerukan pasir ini sangat meresahkan masyarakat karena akan merusak bibir pantai, khususnya Pantai Pandawa yang kini sudah menjadi obyek wisata terkemuka di Bali. “Kami mempertanyakan aktivitas pengerukan pasir ini. Kok pasir di Pantai Pandawa, Pantai Geger dan Sawangan dikeruk?” ujarnya.

Baca Juga :  Sering Dicari Makhluk Misterius, Balian Wayan Orti hanya Berserah

Mesir mengaku mendapatkan informasi dari aktivitas pengerukan pasir ini, Pemkab Badung bahkan mendapat retrebusi. Bila benar ada, Mesir meminta Pemkab Badung segera mengembalikan. Ia pun langsung mendesak agar pengerukan pasir ini dihentikan karena bisa memicu pasir di Pantai Sawangan, Geger dan Pandawa secara otomatis akan tergerus.

Tak hanya itu, mantan Besa Kutuh tersebut mengatakan dirinya mendapat informasi pengerukan tersebut sudah berizin. Izinnya konon yang dulu pernah dipakai Badung. Padahal saat ini urusan pantai merupakan kewenangan provinsi.

Berkenaan dengan itu, Mesir mendesak Pemkab Badung segera turun tangan menghentikan proyek tersebut. Selaku wakil rakyat, ia  bersama tokoh-tokoh masyarakat setempat juga akan terus berjuang melakukan penolakan terhadap proyek ini. “Pokoknya, pengerukan pasir ini  harus distop. Kalau memang butuh pasir, cari di tempat lain,” pintanya.

Baca Juga :  Kaki Balita Tertimpa Kaca hingga Dioperasi, Orang Tua Tuntut Hotel Minta Maaf

Sementara Ketua TAPD yang juga Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa mengaku belum tahu adanya pengerukan pasir di Pantai Sawangan, Geger dan Pandawa. Mantan Kadispenda Badung ini bahkan secara tegas mengatakan tidak ada retrebusi atau pun pajak yang masuk ke kas daerah dari proyek tersebut.  Pihaknya pun mengaku akan segera mengecek kebenaran informasi ini. Yang jelas kata dia, pihaknya tidak ada pemberitahuan kalau akan ada pengerukan pasir di wilayah Kabupaten Badung. “Kami coba cek. Karena kewenangan (laut, Red) ada di provinsi,” katanya.

Mengenai pendapatan dari pengerukan pasir ini, pejabat asal Pecatu ini secara tegas menyatakan tidak ada. Pihaknya juga mengaku tidak akan mencari sumber pendapatan dengan cara merusak lingkungan. “Kalau soal pajak saya tidak tahu. Tapi, setahu kami itu tidak ada,” jelasnya yang juga dibenarkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Badung, I Made Sutama. 


BALI EXPRESS, MANGKUPURA – Pengerukan pasir di kawasan Pantai Geger, Sawangan dan laut lepas Pantai Pandawa, Kecamatan Kuta Selatan mengundang protes warga setempat. Pasalnya, pengerukan pasir yang konon digunakan untuk keperluan reklamasi Bandara Ngurah Rai ini meresahkan. Apalagi pengerukan dilakukan dalam jumlah besar dengan sejumlah kapal.

 

Permasalahan tersebut sudah sampai ke meja DPRD Badung. Dewan mempertanyakan pengerukan pasir tersebut dalam pembahasan rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Badung dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Badung, Senin (9/7).

Dalam rapat yang dipimpin Ketua DPRD Badung, Putu Parwata dan Ketua TAPD Badung, I Wayan Adi Arnawa serta dihadiri sejumlah pejabat dan anggota dewan itu, anggota Komisi II, I Nyoman Mesir, mengungkapkan pengerukan pasir ini sangat meresahkan masyarakat karena akan merusak bibir pantai, khususnya Pantai Pandawa yang kini sudah menjadi obyek wisata terkemuka di Bali. “Kami mempertanyakan aktivitas pengerukan pasir ini. Kok pasir di Pantai Pandawa, Pantai Geger dan Sawangan dikeruk?” ujarnya.

Baca Juga :  Gondol Duit Bos dan Tamu, Pelaku dan Kekasihnya Ditangkap

Mesir mengaku mendapatkan informasi dari aktivitas pengerukan pasir ini, Pemkab Badung bahkan mendapat retrebusi. Bila benar ada, Mesir meminta Pemkab Badung segera mengembalikan. Ia pun langsung mendesak agar pengerukan pasir ini dihentikan karena bisa memicu pasir di Pantai Sawangan, Geger dan Pandawa secara otomatis akan tergerus.

Tak hanya itu, mantan Besa Kutuh tersebut mengatakan dirinya mendapat informasi pengerukan tersebut sudah berizin. Izinnya konon yang dulu pernah dipakai Badung. Padahal saat ini urusan pantai merupakan kewenangan provinsi.

Berkenaan dengan itu, Mesir mendesak Pemkab Badung segera turun tangan menghentikan proyek tersebut. Selaku wakil rakyat, ia  bersama tokoh-tokoh masyarakat setempat juga akan terus berjuang melakukan penolakan terhadap proyek ini. “Pokoknya, pengerukan pasir ini  harus distop. Kalau memang butuh pasir, cari di tempat lain,” pintanya.

Baca Juga :  Ditangkap, Kapal Penyelundup Ratusan Ton Rotan ke Timor Leste

Sementara Ketua TAPD yang juga Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa mengaku belum tahu adanya pengerukan pasir di Pantai Sawangan, Geger dan Pandawa. Mantan Kadispenda Badung ini bahkan secara tegas mengatakan tidak ada retrebusi atau pun pajak yang masuk ke kas daerah dari proyek tersebut.  Pihaknya pun mengaku akan segera mengecek kebenaran informasi ini. Yang jelas kata dia, pihaknya tidak ada pemberitahuan kalau akan ada pengerukan pasir di wilayah Kabupaten Badung. “Kami coba cek. Karena kewenangan (laut, Red) ada di provinsi,” katanya.

Mengenai pendapatan dari pengerukan pasir ini, pejabat asal Pecatu ini secara tegas menyatakan tidak ada. Pihaknya juga mengaku tidak akan mencari sumber pendapatan dengan cara merusak lingkungan. “Kalau soal pajak saya tidak tahu. Tapi, setahu kami itu tidak ada,” jelasnya yang juga dibenarkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Badung, I Made Sutama. 


Most Read

Artikel Terbaru