29.8 C
Denpasar
Saturday, June 10, 2023

Dapat Bantuan Kemensos, Capung Gandok Pentaskan Selonding

DENPASAR, BALI EXPRESS – Komunitas Capung Gandok, Banjar Pagan Kelod yang bergerak di bidang seni tabuh, menggelar pementasan gamelan selonding di Jaba Pura Kawitan Tangkas Kori Agung, Desa Sumerta Kauh, Denpasar, Sabtu (8/8) malam. Pementasan ini dalam rangka pertanggungjawaban bantuan social yang diberikan Kementerian Sosial Republik Indonesia terhadap generasi muda, khususnya sekeha seni.

Bantuan  yang  dikucurkan melalui Dinas Sosial Pemprov Bali ini sebagai upaya penguatan kearifan local dan mencegah paham radikalisme, khususnya di Desa Sumerta Kauh.

Hadir pada pementasan tersebut, di antaranya Perbekel Desa Sumerta Kauh, pihak Dinas Sosial Provinsi Bali dan Kota Denpasar,  perwakilan Kelian Banjar Pagan Kelod, dan beberapa tokoh masyarakat setempat.

Pementasan yang dikemas dalam bentuk konser ini tetap memperhatikan protocol kesehatan, di antaranya jaga jarak, pakai masker dan penggunaan disinfektan, untuk mencegah paparan virus Covid-19 yang masih menjangkiti sejumlah wilayah, khususnya di Denpasar.

Baca Juga :  Cegah Covid-19, PN Denpasar Adakan Tes Swab Massal

Ketua Komunitas Capung Gandok, I Wayan Budi Hartawan, S.Pd, dalam sambutannya mengatakan, konser ini sebagai bentuk pertanggungjawaban bantuan yang diberikan Kementerian Sosial RI berupa seperangkat gambelan selonding.  Karena selama ini, komunitas yang bergerak dalam bidang seni tabuh ini tidak memiliki perangkat gambelan sebagai perlengkapan untuk ngayah di sejumlah pura di Bali.

Saat melaksanakan kegiatan latihan dan ngayah, komunitas yang berjumlah 40 orang ini, kerap meminjam perangkat gamelan selonding ke sejumlah sekeha di Gianyar dan Denpasar.

Dengan bantuan yang diperoleh saat ini, dia berharap bisa lebih intens untuk mengadakan kegiatan latihan dan pementasan dalam rangka ngayah di pura-pura. Untuk itu, dia menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan dan berjanji menggunakan bantuan ini untuk kegiatan ngayah.

Perbekel Desa Sumerta Kauh  I Wayan Sentana mengatakan, Desa Sumerta Kauh, khususnya Banjar Pagan Kelod merupakan salah satu gudang seniman di Denpasar.  Karena itu, bantuan ini diharapkan sebagai penuntun Komunitas Capung Gandok dan generasi muda untuk menjaga adat dan agama Hindu Bali dalam upaya mencegah paham radikalisme dan mempersatukan para genegrasi muda khususnya para seniman.

Baca Juga :  Seniman Gelar Aksi Tolak RUU KUHP di Renon

Namun dia berharap, bantuan ini tidak hanya digunakan saat pementasan sekarang saja, tetapi berkelanjutan, terutama untuk kegiatan ngayah seperti yang diharapkan. Dia juga meminta agar komunitas ini tetap eksis melaksanakan kegiatan, berkelanjutan dan menjaga persatuan komunitas.

Sementara itu, Dinas Social Provinsi Bali diwakili Kasi Perlindungan Korban Bencana Sosial dra. Ni Nyoman Suweni, MAP meminta kepada komunitas Capung Gandok untuk menjaga bantuan ini sebaik-baiknya dan digunakan sesuai tujuan, utamanya mencegah konflik social di masyarakat dan mencegah paham radikalisme.


DENPASAR, BALI EXPRESS – Komunitas Capung Gandok, Banjar Pagan Kelod yang bergerak di bidang seni tabuh, menggelar pementasan gamelan selonding di Jaba Pura Kawitan Tangkas Kori Agung, Desa Sumerta Kauh, Denpasar, Sabtu (8/8) malam. Pementasan ini dalam rangka pertanggungjawaban bantuan social yang diberikan Kementerian Sosial Republik Indonesia terhadap generasi muda, khususnya sekeha seni.

Bantuan  yang  dikucurkan melalui Dinas Sosial Pemprov Bali ini sebagai upaya penguatan kearifan local dan mencegah paham radikalisme, khususnya di Desa Sumerta Kauh.

Hadir pada pementasan tersebut, di antaranya Perbekel Desa Sumerta Kauh, pihak Dinas Sosial Provinsi Bali dan Kota Denpasar,  perwakilan Kelian Banjar Pagan Kelod, dan beberapa tokoh masyarakat setempat.

Pementasan yang dikemas dalam bentuk konser ini tetap memperhatikan protocol kesehatan, di antaranya jaga jarak, pakai masker dan penggunaan disinfektan, untuk mencegah paparan virus Covid-19 yang masih menjangkiti sejumlah wilayah, khususnya di Denpasar.

Baca Juga :  Gugus Tugas Denpasar Harapkan Tak Ada Lonjakan Positif Covid-19

Ketua Komunitas Capung Gandok, I Wayan Budi Hartawan, S.Pd, dalam sambutannya mengatakan, konser ini sebagai bentuk pertanggungjawaban bantuan yang diberikan Kementerian Sosial RI berupa seperangkat gambelan selonding.  Karena selama ini, komunitas yang bergerak dalam bidang seni tabuh ini tidak memiliki perangkat gambelan sebagai perlengkapan untuk ngayah di sejumlah pura di Bali.

Saat melaksanakan kegiatan latihan dan ngayah, komunitas yang berjumlah 40 orang ini, kerap meminjam perangkat gamelan selonding ke sejumlah sekeha di Gianyar dan Denpasar.

Dengan bantuan yang diperoleh saat ini, dia berharap bisa lebih intens untuk mengadakan kegiatan latihan dan pementasan dalam rangka ngayah di pura-pura. Untuk itu, dia menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan dan berjanji menggunakan bantuan ini untuk kegiatan ngayah.

Perbekel Desa Sumerta Kauh  I Wayan Sentana mengatakan, Desa Sumerta Kauh, khususnya Banjar Pagan Kelod merupakan salah satu gudang seniman di Denpasar.  Karena itu, bantuan ini diharapkan sebagai penuntun Komunitas Capung Gandok dan generasi muda untuk menjaga adat dan agama Hindu Bali dalam upaya mencegah paham radikalisme dan mempersatukan para genegrasi muda khususnya para seniman.

Baca Juga :  Proyek Pasar Badung Telat Dua Pekan, Dewan Ingatkan Jaga Kualitas

Namun dia berharap, bantuan ini tidak hanya digunakan saat pementasan sekarang saja, tetapi berkelanjutan, terutama untuk kegiatan ngayah seperti yang diharapkan. Dia juga meminta agar komunitas ini tetap eksis melaksanakan kegiatan, berkelanjutan dan menjaga persatuan komunitas.

Sementara itu, Dinas Social Provinsi Bali diwakili Kasi Perlindungan Korban Bencana Sosial dra. Ni Nyoman Suweni, MAP meminta kepada komunitas Capung Gandok untuk menjaga bantuan ini sebaik-baiknya dan digunakan sesuai tujuan, utamanya mencegah konflik social di masyarakat dan mencegah paham radikalisme.


Most Read

Artikel Terbaru