26.5 C
Denpasar
Thursday, June 1, 2023

Dipanggil Menhub Soal Bandara, Bupati Suradnyana Siapkan Aksesibilitas

SINGARAJA, BALI EXPRESS – Rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara kian dimatangkan. Setelah Tim Kementerian Perhubungan RI meninjau lahan calon bandara yang berlokasi di Desa Kubutambahan dan Desa Bukti, kini giliran Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dipanggil ke Jakarta pada Senin (9/9) pagi untuk menghadap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

 

Saat dipanggil, Bupati Suradnyana turut mendampingi Gubernur Bali I Wayan Koster. Nampak pula Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna serta serta Kepala Dinas Perhubungan Buleleng Gede Gunawan A.P. Rapat dipimpin langsung oleh Menhub Budi Karya Sumadi di Ruang Rapat Menteri Perhubungan, Jakarta.

Baca Juga :  Duo Guest Star DJ Cantik Getarkan Crowd Vi Ai Pi

 

Bupati Suradnyana saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (9/9) petang mengungkapkan, agenda rapat bersama Menhub lebih menekankan tentang aksesibilitas, khususnya akses jalan sebagai pendukung ketika Bandara Internasional Bali Utara dibangun. Sehingga benar-benar didukung oleh fasilitas infrastruktur yang memadai.

 

“Cuman untuk penegasan agar dirancang jalan alternatif, sebagai penghubung jika Bandara dibangun. Intinya kita disuruh komprehensif membuat jalan penghubung,” ujar Bupati Suradnyana.

 

Rencananya, jalan alternatif yang dibangun akan menghubungkan Gianyar, Bangli, Belantih hingga Kubutambahan. Akses jalan ini digadang-gadang sangat vital dan akan mendukung aksesibilitas masyarakat untuk menuju bandara.

 

Lalu bagaimana dengan ijin Penetapan Lokasi (Penlok) Bandara dari Kemenhub? Ditegaskan Bupati Suradnyana, tidak ada masalah dengan ijin penlok. Kendati belum memastikan kapan penlok turun, dalam rapat itu pihaknya mengusulkan agar pembangunan Bandara Internasional Bali Utara dibarengi dengan pembangunan infrastruktur akses jalan Bali Utara-Bali Selatan.

Baca Juga :  Distribusi Logistik Kacau, Komisioner KPU Buleleng Terancam Sanksi

 

Pasalnya, jika hanya mengandalkan ruas jalan Shortcut Denpasar-Singaraja via Bedugul, tidak mungkin mampu melayani peningkatan mobilitas, karena dipastikan akan terjadi lonjakan pertumbuhan ketika badara sudah beroperasi.

 

“Penlok tidak masalah. Kami juga sangat mengharapkan kalau dalam pembangunan bandara dilakukan secara pararel dengan melakukan pembangunan aksesbilitas. Yang kami takutkan nanti bandaranya sudah ok, namun justru aksesnya yang dibutuhkan bandara belum ada, sehingga menjadi semrrawut,” singkatnya.


SINGARAJA, BALI EXPRESS – Rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara kian dimatangkan. Setelah Tim Kementerian Perhubungan RI meninjau lahan calon bandara yang berlokasi di Desa Kubutambahan dan Desa Bukti, kini giliran Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dipanggil ke Jakarta pada Senin (9/9) pagi untuk menghadap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

 

Saat dipanggil, Bupati Suradnyana turut mendampingi Gubernur Bali I Wayan Koster. Nampak pula Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna serta serta Kepala Dinas Perhubungan Buleleng Gede Gunawan A.P. Rapat dipimpin langsung oleh Menhub Budi Karya Sumadi di Ruang Rapat Menteri Perhubungan, Jakarta.

Baca Juga :  Jelang Pembukaan Pariwisata Internasional, Pedagang Bermobil Ditindak

 

Bupati Suradnyana saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (9/9) petang mengungkapkan, agenda rapat bersama Menhub lebih menekankan tentang aksesibilitas, khususnya akses jalan sebagai pendukung ketika Bandara Internasional Bali Utara dibangun. Sehingga benar-benar didukung oleh fasilitas infrastruktur yang memadai.

 

“Cuman untuk penegasan agar dirancang jalan alternatif, sebagai penghubung jika Bandara dibangun. Intinya kita disuruh komprehensif membuat jalan penghubung,” ujar Bupati Suradnyana.

 

Rencananya, jalan alternatif yang dibangun akan menghubungkan Gianyar, Bangli, Belantih hingga Kubutambahan. Akses jalan ini digadang-gadang sangat vital dan akan mendukung aksesibilitas masyarakat untuk menuju bandara.

 

Lalu bagaimana dengan ijin Penetapan Lokasi (Penlok) Bandara dari Kemenhub? Ditegaskan Bupati Suradnyana, tidak ada masalah dengan ijin penlok. Kendati belum memastikan kapan penlok turun, dalam rapat itu pihaknya mengusulkan agar pembangunan Bandara Internasional Bali Utara dibarengi dengan pembangunan infrastruktur akses jalan Bali Utara-Bali Selatan.

Baca Juga :  Ratusan Mahasiswa Baru STAHN Ikuti Upanayana

 

Pasalnya, jika hanya mengandalkan ruas jalan Shortcut Denpasar-Singaraja via Bedugul, tidak mungkin mampu melayani peningkatan mobilitas, karena dipastikan akan terjadi lonjakan pertumbuhan ketika badara sudah beroperasi.

 

“Penlok tidak masalah. Kami juga sangat mengharapkan kalau dalam pembangunan bandara dilakukan secara pararel dengan melakukan pembangunan aksesbilitas. Yang kami takutkan nanti bandaranya sudah ok, namun justru aksesnya yang dibutuhkan bandara belum ada, sehingga menjadi semrrawut,” singkatnya.


Most Read

Artikel Terbaru