26.5 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Gunung Agung Erupsi 4 Menit di Malam Hari, Warga Dengar Suara Gemuruh

BALI EXPRESS, AMLAPURA – Gunung Agung, Karangasem mengalami erupsi, Kamis malam (10/1). Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terjadi pukul 19.55 Wita. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sekitar 4 menit 26 detik. Informasi yang didapat Bali Express (Jawa Pos Group), diperkirakan bertepatan dengan erupsi, sejumlah warga di lingkar gunung tertinggi di Bali itu mendengar suara gemuruh, tapi tidak begitu keras. Jadi hingga informasi erupsi beredar luas, warga yang tergolong dekat dengan gunung  tetap tenang, namun waspada.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengakui, warga sempat mendengar suara gemuruh yang bersumber dari Gunung Agung. Hasil komunikasinya dengan para perbekel, termasuk Pasebaya Gunung Agung, warga tak sampai panik.

Baca Juga :  Kenal di Medsos, Alasan Pinjam Buku, KYK Perkosa ABG 16 Tahun

“Berdasarkan keterangan PVMBG erupsi kecil-kecil tetap akan terjadi,” ujar Arimbawa. Pihaknya pun memastikan, jika ada potensi erupsi susulan yang lebih besar, pemerintah pasti memberikan rekomendasi kepada warga. Baik itu agar segera mengungsi, maupun upaya penyelamatan lainnya. “Saat ini tidak ada peringatan potensi erupsi lebih besar dari PVMBG melalui Pos Pengamatan Gunungapi Agung di Rendang,” terangnya.

 PVMBG masih pada rekomendasi sebelumnya. Yakni masyarakat di sekitar Gunung Agung agar tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak. Selain itu, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan.

Baca Juga :  Soal DPK jadi DPT, KPU Karangasem Ngotot Tunggu Rekomendasi Bawaslu

Arimbawa juga menyebutkan, erupsi menyebabkan hujan abu vulkanis. Informasinya, hujan abu terjadi di wilayah Desa Ban, Kecamatan Kubu. Sampai juga di Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli.


BALI EXPRESS, AMLAPURA – Gunung Agung, Karangasem mengalami erupsi, Kamis malam (10/1). Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terjadi pukul 19.55 Wita. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sekitar 4 menit 26 detik. Informasi yang didapat Bali Express (Jawa Pos Group), diperkirakan bertepatan dengan erupsi, sejumlah warga di lingkar gunung tertinggi di Bali itu mendengar suara gemuruh, tapi tidak begitu keras. Jadi hingga informasi erupsi beredar luas, warga yang tergolong dekat dengan gunung  tetap tenang, namun waspada.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengakui, warga sempat mendengar suara gemuruh yang bersumber dari Gunung Agung. Hasil komunikasinya dengan para perbekel, termasuk Pasebaya Gunung Agung, warga tak sampai panik.

Baca Juga :  Suwirta Terbitkan Perbup, Tak Pakai Masker Denda Rp 100 Ribu

“Berdasarkan keterangan PVMBG erupsi kecil-kecil tetap akan terjadi,” ujar Arimbawa. Pihaknya pun memastikan, jika ada potensi erupsi susulan yang lebih besar, pemerintah pasti memberikan rekomendasi kepada warga. Baik itu agar segera mengungsi, maupun upaya penyelamatan lainnya. “Saat ini tidak ada peringatan potensi erupsi lebih besar dari PVMBG melalui Pos Pengamatan Gunungapi Agung di Rendang,” terangnya.

 PVMBG masih pada rekomendasi sebelumnya. Yakni masyarakat di sekitar Gunung Agung agar tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak. Selain itu, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan.

Baca Juga :  Ada Siswa Jalan Kaki Tiga Jam ke Sekolah, Disdikpora Rancang Filial

Arimbawa juga menyebutkan, erupsi menyebabkan hujan abu vulkanis. Informasinya, hujan abu terjadi di wilayah Desa Ban, Kecamatan Kubu. Sampai juga di Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani, Bangli.


Most Read

Artikel Terbaru