AMLAPURA, BALI EXPRESS – I Gede Suastika, 8, sangat terpukul melihat tubuh si adik, I Nyoman Sukmayasa, 5, tak bergerak seperti hari sebelumnya. Biasanya canda-tawa akan menghiasi hari-hari mereka. Tapi apa daya, si bungsu kini terlelap dalam tidur panjangnya. Tubuhnya ditutupi kain.
Siapa sangka hujan deras sore itu mengantar sang adik pergi ke pangkuan-Nya. I Nyoman Sukmayasa, bocah asal Banjar Kangin, Desa Seraya Timur, Karangasem, meninggal dalam perawatan di RSUP Sanglah, Denpasar, setelah tertimpa pohon bersama ayah dan kakaknya Minggu (9/2) sore, di jalan Banjar Belubuh, Seraya Tengah, Karangasem, Bali.
Suasana rumah duka di Seraya Timur dipadati pelayat, Senin (10/2) siang. Mata sanak keluarga juga berlinang air, mengiringi kepergian si bungsu. Tak terkecuali Gede.
Mendiang Sukmayasa yang masih TK bukan satu-satunya korban. Ayahnya, I Nyoman Suartana hingga kini belum sadarkan diri dan masih dirawat intensif di Sanglah akibat cedera kepala. Sementara Gede Suastika yang sempat dirawat di RSUD Karangasem sudah dibolehkan pulang karena mengalami lecet.
“Jenazah (Sukmayasa) sudah pulang tadi (kemarin) pagi jam 03.00. Nanti jam 5 sore dikubur. Karena belum tanggal giginya, belum SD, belum bisa diaben. Harus dikubur,” ucap Wayan Sarya, paman korban.
Sebenarnya korban bersama ayahnya punya rumah tinggal di wilayah Sanghyang Ambu, Karangasem. Kepulangan mereka ke Seraya untuk membantu pengerjaan rabat beton di Banjar Belubuh. Pekerjaan usai. Mereka bertiga bergegas pulang.
Sekitar pukul 16.00, cuaca sudah mulai tak bersahabat. Sepeda motor yang dikendarai Suartana melaju kecepatan normal. Sukmayasa duduk paling depan, sedangkan kakaknya, Suastika paling belakang.
Di perjalanan, pohon santen di pinggir jalan raya tumbang menimpa ketiganya. Ayah dan si bungsu tidak sadarkan diri. Gede Suastika sempat dibopong warga karena masih sadar. Warga yang mengatahui langsung mengajak ketiga korban ke Puskesmas Seraya. “Karena luka parah, diajaklah ke rumah sakit (RSUD)Karangasem, dan dirujuk lagi ke Sanglah” tutur Sarya.
Keluarga korban mengetahui meninggalnya Sukmayasa sekitar pukul 23.00. Sarya menyesali kepergian keponakannya yang lugu tersebut. Sebab, korban sempat kumpul bersama keluarga di Seraya Timur dan itu pertemuan terakhir.