GIANYAR, BALI EXPRESS – Gubernur Bali Wayan Koster menggelontorkan miliaran rupiah Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk Kabupaten Gianyar. Hal itu disampaikan dalam kunjungan kerja Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Balai Budaya Gianyar, Jumat (10/2).
Disambut Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra, Koster-Ace menjalani tradisi tepung tawar di Catus Pata simpang Puri Gianyar. Selanjutnya rombongan sempat Tosh arak sebelum memasuki lokasi acara yang dihadiri Forkopimda, Penglingsir Puri se Kabupaten Gianyar, Perbekel, Bendesa Adat, hingga Kepala sekolah se Kabupaten Gianyar.
Adapun BKK yang dibagikan berupa hibah aset 25 bidang tanah yang diserahkan kepada Pemkab Gianyar. Kemudian BKK untuk Pemerintah Desa se-Kabupaten Gianyar digelontorkan sebesar Rp 4,47 Miliar untuk tambahan penghasilan Perbekel dan Perangkat Desa. Sementara untuk 273 Desa Adat BKK yang digelontorkn Rp 8,12 Miliar dan BKK untuk 572 subak sebesar Rp 5,72 Miliar. “Gianyar jadi Kabupaten kelima yang saya kunjungi. Dan sambutannya dirancang demikian bagus. Memang inilah Gianyar, jadi perhatian saya secara khusus karena dukungan suaranya yang sangat besar,” ujar Koster.
Sementara itu Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra dalam sambutannya terlebih dahulu memastikan kehadiran para undangan. Terutama kehadiran Perbekel dan Bendesa Adat. Ia bahkan mengancam Bendesa yang tidak hadir, bantuannya tidak bisa cair. Mahayastra juga mengaku mengerahkan Satpol PP untuk mengecek perbekel mana yang pulang mendahului sebelum acara selesai.
Selanjutnya, Mahayastra menyampaikan pujiannya terhadap kinerja Gubernur Bali Wayan Koster yang telah banyak membangun Bali. Sehingga ia menjamin jika seluruh lapisan masyarakat Gianyar mendukung sepenuhnya Gubernur Koster untuk memimpin Bali.
“Memang harus kita akui, di era beliau pembangunan di Bali sangat aktif. Bersyukurlah Koster menjadi Gubernur Bali, ini kehendak alam. Kalau Gianyar saya jamin. Pada saat DPR RI saja, Gianyar penyumbang suara terbesar untuk pak Koster. Hari ini yang hadir 1.000 lebih undangan dan 1.000-an seniman. Semua ngayah, cuma mayah ne belakangan. Tapi ini penting, menjadi pertemuan Akbar terakhir sebelum Gubernur dan saya mengakhiri masa jabatan di bulan September 2023 mendatang,” beber Mahayastra.
Ia juga meyakini jika masyarakat Gianyar itu tulus dan satya sehingga dengan segenap hati menyampaikan apreasiasi kepada Gubernur Koster dan Wagub Cok Ace atas kepemimpinan selama ini. “Dilanjutkan lagi akan lebih luar biasa lagi. Supaya Gubernur dua kali pimpin Bali. Sehingga betul nanti bisa kita warisi apa yang beliau bangun. Daripada sebelumnya hanya pidato, Ndak ada hasil, sekarang siapa yang bisa bawa duit dari pusat berpuluh puluh triliun? APBN, APBD, Pihak ketiga. Dari Kementerian, Pelindo semua bisa diatur oleh Gubernur. Ne be cenik bin sakti, kejang tunduk. Menteri tidak ada yang berani,” sambungnya melanjutkan pujian untuk Gubernur Koster.
Mahasyastra pun berharap bisa mengikuti jejak Gubernur Koster dalam memimpin Bali. “Di Gianyar, kita dikit-dikit ikuti. Mulai perbaikan pasar dulu, SMP sudah 8, dan terima kasih sudah diberi dua SMA Negeri,” tandasnya. (ras)