GIANYAR, BALI EXPRESS – Anjloknya Pendapatan Asil Daerah (PAD) Kabupaten Gianyar akibat pandemi Covid-19 ternyata turut berpengaruh pada bantuan sosial (bansos) hibah yang difasilitasi anggota DPRD Gianyar.
Kondisi itu pun dibenarkan oleh Bupati Gianyar, I Made Mahayastra. Ia mengatakan jika di tahun 2021 ini tidak ada bansos yang bisa difasilitasi oleh dewan. “Anggota dewan tahun 2021 ini sudah tidak dapat hibah bansos satu rupiah pun,” ungkapnya saat Launching Keputusan Gubernur Bali terkait pengelolaan sampah berbasis sumber di Desa Taro, Kecamatan, Tegalalang, Gianyar, Jumat (9/4).
Ia pun memaparkan kondisi keuangan Kabupaten Gianyar saat ini dimana dari sektor Pariwisata PAD Gianyar dalam tiga bulan ini baru terealisasi Rp 70 Miliar. Jumlah itu jauh menurun dibandingkan tahun sebelum pandemi pada periode yang sama, PAD Gianyar telah menyentuh angka Rp 300 miliar.
Parahnya lagi, bansos untuk Yadnya seperti Ngaben Massal yang hitungannya per sawa juga tidak bisa berjalan. “Biasanya bisa membantu Ngaben Massal, tapi saat ini tidak bisa karena kondisi keuangan kita. Bantuan karya piodalan juga tidak bisa,” paparnya.
Hanya saja Mahayastra mengaku bersyukur karena setelah dikomunikasikan, masyarakat di Gianyar mengerti akan kondisi tersebut. “Kalau jujur, tulus kita sampaikan, tanpa alasan membohongi masyarakat, ternyata masyarakat sangat bisa mengerti, dan ini kita syukuri sekali,” sambungnya.
Disisi lain, pada kesempatan itu Mahayastra juga mengungkapkan kondisi perkembangan Covid-19 di Kabupaten Gianyar. Dimana Gianyar kembali masuk Zona Merah hanya pada data saja, sedangkan kondisi riil di lapangan Gianyar berada di Zona Kuning. Menurutnya Zona Merah kembali muncul lantaran ada data tunggakan selama 3 bulan sebelumnya yang baru diunggah saat ini. “Riilnya kondisi di lapangan Gianyar sudah kuning menuju hijau,” tegasnya.