BADUNG, BALI EXPRESS – Niat liburan beberapa wisatawan di Pantai Batu Bolong, Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, mendadak buyar pada Minggu (8/5). Sebab anggota rombongan mereka bernama Arman Arifin, 34, diduga tenggelam saat berenang.
Kepala Basarnas Bali Gede Darmada melalui keterangan persnya menjelaskan peristiwa ini berawal saat korban dan teman-temannya menikmati suasana pantai sekitar pukul 17.00. Kemudian pria asal Surabaya, Jawa Timur itu berenang di laut seorang diri.
“Menurut keterangan temannya, yang bersangkutan masih mengenakan pakaian lengkap saat berenang,” tuturnya. Teman korban mengatakan tidak melihat adanya insiden saat itu. Tapi, mereka baru sadar saat Arifin tak kunjung terlihat ataupun kembali ke hotel.
Beberapa teman ini pun coba mencarinya terlebih dahulu sampai keesokan harinya. Namun mereka hanya menemukan sendal pria itu masih di pantai. Sehingga langsung muncul dugaan Arifin telah terseret arus dan tenggelam. Alhasil teman korban segera melaporkan ke pihak berwajib dan Basarnas Bali.
Darmada lantas mengerahkan dua personilnya ke tempat kejadian perkara (TKP) hingga tengah malam. Sayangnya tidak ada tanda-tanda keberadaan wisatawan tersebut. Baru di hari ke dua pada Selasa (10/5), pihaknya menurunkan rubber boat dibantu dua ruber boat Balawista Badung.
Sementara itu SRU darat melakukan penyisiran di bibir pantai kurang lebih sejauh 2,5 kilometer ke arah barat dan 2 kilometer ke arah timur. Namun hasilnya masih nihil juga. “SRU darat masih melakukan koordinasi dengan unsur SAR lainnya, agar informasi bisa cepat diterima apabila ada penemuan tanda-tanda sepanjang bibir pantai,” tutupnya.
Reporter: I Gede Paramasutha
BADUNG, BALI EXPRESS – Niat liburan beberapa wisatawan di Pantai Batu Bolong, Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, mendadak buyar pada Minggu (8/5). Sebab anggota rombongan mereka bernama Arman Arifin, 34, diduga tenggelam saat berenang.
Kepala Basarnas Bali Gede Darmada melalui keterangan persnya menjelaskan peristiwa ini berawal saat korban dan teman-temannya menikmati suasana pantai sekitar pukul 17.00. Kemudian pria asal Surabaya, Jawa Timur itu berenang di laut seorang diri.
“Menurut keterangan temannya, yang bersangkutan masih mengenakan pakaian lengkap saat berenang,” tuturnya. Teman korban mengatakan tidak melihat adanya insiden saat itu. Tapi, mereka baru sadar saat Arifin tak kunjung terlihat ataupun kembali ke hotel.
Beberapa teman ini pun coba mencarinya terlebih dahulu sampai keesokan harinya. Namun mereka hanya menemukan sendal pria itu masih di pantai. Sehingga langsung muncul dugaan Arifin telah terseret arus dan tenggelam. Alhasil teman korban segera melaporkan ke pihak berwajib dan Basarnas Bali.
Darmada lantas mengerahkan dua personilnya ke tempat kejadian perkara (TKP) hingga tengah malam. Sayangnya tidak ada tanda-tanda keberadaan wisatawan tersebut. Baru di hari ke dua pada Selasa (10/5), pihaknya menurunkan rubber boat dibantu dua ruber boat Balawista Badung.
Sementara itu SRU darat melakukan penyisiran di bibir pantai kurang lebih sejauh 2,5 kilometer ke arah barat dan 2 kilometer ke arah timur. Namun hasilnya masih nihil juga. “SRU darat masih melakukan koordinasi dengan unsur SAR lainnya, agar informasi bisa cepat diterima apabila ada penemuan tanda-tanda sepanjang bibir pantai,” tutupnya.
Reporter: I Gede Paramasutha