27.6 C
Denpasar
Saturday, June 3, 2023

153 Wisudawan STAHN Mpu Kuturan Diwisuda Secara Virtual

SINGARAJA, BALI EXPRESS-STAHN Mpu Kuturan Singaraja menggelar wisuda secara online terhadap 153 orang wisudawan, Jumat (10/7). Wisuda secara virtual yang digelar di tengah pandemik Covid-19, merupakan wisuda kedua kalinya sejak STAHN Mpu Kuturan Singaraja berdiri tahun 2016 lalu.

Acara wisuda tersebut dilaksanakan di ruang lobi lantai dua STAHN Mpu Kuturan. Hanya enam orang sebagai perwakilan wisudawan yang dihadirkan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selebihnya para wisudawan mengikuti secara virtual di rumah masing-masing. Wisuda secara virtual ini dihadiri langsung oleh pejabat kampus. Seperti Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja yang didampingi Anggota Senat, Wakil Ketua I Gede Mahardika, S.Ag, M.Fil. H, Waka II, Ketut Bali Sastrawan, S.Ag, M.Pd.H, Waka III, IG Agung Jaya Suryawan,S.Ag, M.Ag, Kabag AUAK, Drs. Gusti Nyoman Artawan, M.Ag serta para Ketua Jurusan di lingkup STAHN Mpu Kuturan Singaraja.

Ketua STAHN Mpu Kuturan, Prof. Dr. Drs. I Made Suweta, M.Si menjelaskan, wisuda virtual ini terpaksa dilakukan karena masa pandemi Covid-19 ,sehingga bisa menghindari potensi transmisi atau penularan.  Namun, di sisi lain wisuda harus dilakukan sebagai pertanda mahasiswa telah selesai proses studinya.

Ratusan wisudawan ini berasal dari sejumlah prodi. Diantaranya program studi PGSD sebanyak 96 orang, PGPAUD sebanyak 16 orang, Pendidikan Agama Hindu 27 orang, Sastra Agama Pendidikan Bahasa Bali 4 orang, Prodi Penerangan Agama Hindu 4 orang,  dan Program Pasca Sarjana Pendidikan Agama Hindu 6 orang.

Baca Juga :  Sosialisasi Prokes, Sat Covid-19 Sabhara Polres Buleleng Sasar SPBU

Prof. Suweta menyatakan, dari 11 program studi yang dibuka di STAH Negeri Mpu Kuturan, sudah 10 program studi yang terakreditasi, dan satu program studi Hukum Hindu ini masih dalam proses akreditasi di BAN PT (Badan Akreditas Negara Perguruan Tinggi). Lanjut Prof. Suweta, Perguruan Tinggi Negeri Hindu satu-satunya di Bali Utara ini, sudah memiliki kampus yang sangat megah dan representatif di wilayah Jalan Pulau Menjangan, Kelurahan Banyuning Singaraja. Bahkan, kampus terus melakukan pengembangan dan penambahan gedung perkuliahan di areal lahan seluas satu hektare tersebut.

“Akreditasi hampir semua prodi sudah, kami punya kampus yang megah. Jadi umat Hindu dari seluruh Nusantara tidak usah bingung jika ingin kuliah, kami siap. Apalagi kami juga punya dosen-dosen yang masih sangat muda dan energik,” jelasnya. Dari tahun ke tahun, jumlah mahasiswa di STAHN Mpu Kuturan, sebut Prof Suweta, trendnya semakin meningkat. Saat ini, tercatat sebanyak 1.235 orang mahasiswa. Dari seluruh jumlah itu, sejumlah mahasiswa telah mendapatkan beasiswa, diantaranya Beasiswa Bidikmisi sebanyak 355 orang, Beasiswa PPA sebanyak 350 orang, dan Beasiswa BBM sebanyak 502 orang.

Baca Juga :  Misterius, Perusak Sejumlah Patung di Pura Jagatnatha Denpasar

Selama menuntu ilmu di kampus, seluruh mahasiswa diwajibkan mengikuti salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang disiapkan. Belasan UKM tersebut dijadikan untuk mengasah keterampilan soft skill dalam menghadapi dunia kerja setelah tamat. “Beasiswa ini yang membanggakan hati kami. Kita tidak hanya berpikir meningkatan kecerdasan, tapi banyak umat Hindu masih miskin, tidak mampu kuliah. Tetapi dengan adanya STAHN Mpu Kuturan ini bisa bermanfaat untuk umat Hindu. Ada tiga jenis beasiswa bagi mahasiswa, yakni Bidikmisi, PPA dan Beasiswa BBM, itu sangat membanggakan,” imbuh Prof Suweta.

Selain bercita-cita meningkatkan sumber daya manusia dengan cara membentuk karakter, melahirkan sarjana yang ilmuwan dan agamawan, Prof Suweta juga berharap ilmu yang didapat di bangku kuliah bisa diimplementasikan di masyarakat.  “Kami bertekad membentuk lulusan yang cerdas terampil dan berkarakter Tri Kaya Parisudha, Tetapi tetap berbakti kepada Agama dan Negara,” tegasnya.

Sementara itu, salah seorang wisudawan, Putu Erta Pujiani mengaku akan siap mengamalkan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah di masyarakat. ia pun mengajak generasi muda Hindu untuk tak bingung memilih perguruan tinggi setelah lulus SMA/SMK. “Biaya kuliah murah, berkualitas dan sangat representative. Setelah tamat saya juga sudah diterima untuk mengajar di salah satu SD di Busungbiu,” singkatnya. 


SINGARAJA, BALI EXPRESS-STAHN Mpu Kuturan Singaraja menggelar wisuda secara online terhadap 153 orang wisudawan, Jumat (10/7). Wisuda secara virtual yang digelar di tengah pandemik Covid-19, merupakan wisuda kedua kalinya sejak STAHN Mpu Kuturan Singaraja berdiri tahun 2016 lalu.

Acara wisuda tersebut dilaksanakan di ruang lobi lantai dua STAHN Mpu Kuturan. Hanya enam orang sebagai perwakilan wisudawan yang dihadirkan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Selebihnya para wisudawan mengikuti secara virtual di rumah masing-masing. Wisuda secara virtual ini dihadiri langsung oleh pejabat kampus. Seperti Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja yang didampingi Anggota Senat, Wakil Ketua I Gede Mahardika, S.Ag, M.Fil. H, Waka II, Ketut Bali Sastrawan, S.Ag, M.Pd.H, Waka III, IG Agung Jaya Suryawan,S.Ag, M.Ag, Kabag AUAK, Drs. Gusti Nyoman Artawan, M.Ag serta para Ketua Jurusan di lingkup STAHN Mpu Kuturan Singaraja.

Ketua STAHN Mpu Kuturan, Prof. Dr. Drs. I Made Suweta, M.Si menjelaskan, wisuda virtual ini terpaksa dilakukan karena masa pandemi Covid-19 ,sehingga bisa menghindari potensi transmisi atau penularan.  Namun, di sisi lain wisuda harus dilakukan sebagai pertanda mahasiswa telah selesai proses studinya.

Ratusan wisudawan ini berasal dari sejumlah prodi. Diantaranya program studi PGSD sebanyak 96 orang, PGPAUD sebanyak 16 orang, Pendidikan Agama Hindu 27 orang, Sastra Agama Pendidikan Bahasa Bali 4 orang, Prodi Penerangan Agama Hindu 4 orang,  dan Program Pasca Sarjana Pendidikan Agama Hindu 6 orang.

Baca Juga :  Orang Pedawa Mirip Gaya John Kei yang Berangasan dan Adu Fisik

Prof. Suweta menyatakan, dari 11 program studi yang dibuka di STAH Negeri Mpu Kuturan, sudah 10 program studi yang terakreditasi, dan satu program studi Hukum Hindu ini masih dalam proses akreditasi di BAN PT (Badan Akreditas Negara Perguruan Tinggi). Lanjut Prof. Suweta, Perguruan Tinggi Negeri Hindu satu-satunya di Bali Utara ini, sudah memiliki kampus yang sangat megah dan representatif di wilayah Jalan Pulau Menjangan, Kelurahan Banyuning Singaraja. Bahkan, kampus terus melakukan pengembangan dan penambahan gedung perkuliahan di areal lahan seluas satu hektare tersebut.

“Akreditasi hampir semua prodi sudah, kami punya kampus yang megah. Jadi umat Hindu dari seluruh Nusantara tidak usah bingung jika ingin kuliah, kami siap. Apalagi kami juga punya dosen-dosen yang masih sangat muda dan energik,” jelasnya. Dari tahun ke tahun, jumlah mahasiswa di STAHN Mpu Kuturan, sebut Prof Suweta, trendnya semakin meningkat. Saat ini, tercatat sebanyak 1.235 orang mahasiswa. Dari seluruh jumlah itu, sejumlah mahasiswa telah mendapatkan beasiswa, diantaranya Beasiswa Bidikmisi sebanyak 355 orang, Beasiswa PPA sebanyak 350 orang, dan Beasiswa BBM sebanyak 502 orang.

Baca Juga :  Pencarian Nelayan Suwiana Terkendala Angin Kencang

Selama menuntu ilmu di kampus, seluruh mahasiswa diwajibkan mengikuti salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang disiapkan. Belasan UKM tersebut dijadikan untuk mengasah keterampilan soft skill dalam menghadapi dunia kerja setelah tamat. “Beasiswa ini yang membanggakan hati kami. Kita tidak hanya berpikir meningkatan kecerdasan, tapi banyak umat Hindu masih miskin, tidak mampu kuliah. Tetapi dengan adanya STAHN Mpu Kuturan ini bisa bermanfaat untuk umat Hindu. Ada tiga jenis beasiswa bagi mahasiswa, yakni Bidikmisi, PPA dan Beasiswa BBM, itu sangat membanggakan,” imbuh Prof Suweta.

Selain bercita-cita meningkatkan sumber daya manusia dengan cara membentuk karakter, melahirkan sarjana yang ilmuwan dan agamawan, Prof Suweta juga berharap ilmu yang didapat di bangku kuliah bisa diimplementasikan di masyarakat.  “Kami bertekad membentuk lulusan yang cerdas terampil dan berkarakter Tri Kaya Parisudha, Tetapi tetap berbakti kepada Agama dan Negara,” tegasnya.

Sementara itu, salah seorang wisudawan, Putu Erta Pujiani mengaku akan siap mengamalkan ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah di masyarakat. ia pun mengajak generasi muda Hindu untuk tak bingung memilih perguruan tinggi setelah lulus SMA/SMK. “Biaya kuliah murah, berkualitas dan sangat representative. Setelah tamat saya juga sudah diterima untuk mengajar di salah satu SD di Busungbiu,” singkatnya. 


Most Read

Artikel Terbaru