28.7 C
Denpasar
Wednesday, March 22, 2023

Sempat Mendapat Perawatan, Satu Pasien DBD Meninggal Dunia

KARANGASEM, BALI EXPRESS – Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menghantui masyarakat di Kabupaten Karangasem. Bahkan, kasus gigitan nyamuk aedes aegepty tersebut membuat satu pasien DBD yang dirawat di Rumah Sakit Bali Med, Karangasem, yakni, I Kadek Sudiastika, 11, meninggal dunia pada Rabu (11/5).

 

Anak kelas lima SD asal Dusun Timbul, Desa Bungaya, Bebandem tersebut menghembuskan nafas terakhirnya di ruang ICU Rumah Sakit tersebut. Dari penjelasan keluarga korban, Ni Nengah Sunarti, Sudiastika meninggal dunia pada pagi hari sekitar pukul 05.30, karena trombositnya rendah. “Kemarin (Selasa) baru dimasukan ke ICU karena dibilang darahnya membeku, infusnya juga tidak bisa masuk, dan tadi pagi sudah dinyatakan meninggal karena trombositnya rendah,” terang Sunarti saat ditemui di rumah duka.

Baca Juga :  Kementerian PAN & RB Kembali Apresiasi Mal Pelayanan Publik Denpasar

 

Sunarti menyebut, sebelum Sudiastika dirawat, ia awalnya menjaga kakaknya yang sedang opname terkena DBD, karena melihat wajahnya yang pucat, ia pun disarankan untuk cek darah. Tetapi, pada pemeriksaan pertama, Sudiastika tidak dinyatakan DBD, namun tetap diberitahu supaya melakukan kontrol beberapa hari berikutnya.

 

Saat datang untuk kontrol, Sudiastika dinyatakan positif DBD, dan langsung dirawat saat itu juga, tepatnya pada Senin (9/5). “Setelah dua harinya lagi dia kontrol, baru trombositnya positif DBD, dan langsung dirawat bersama kakaknya. Disebelah kakaknya langsung dirawat,” jelasnya.

 

Saat ini, jenazah korban masih berada di Rumah Sakit Bali Med. Rencananya, Sudiastika akan dimakamkan di setra setempat pada (17/5) mendatang.

Baca Juga :  Sengketa Laba Pura, Krama Pakudui Kangin Ngiring Jempana ke Pengadilan

 

Sementara Staff Bidang P2P yang membidangi Program DBD Dinas Kesehatan Karangasem, Wayan Gede Sweca mengaku, pihaknya belum menerima laporan secara resmi dari pihak rumah sakit. Tetapi ia mengaku sudah ada yang menelusuri kebenarannya, dan memang benar dinyatakan meninggal karena DBD. “Mendengar informasi dari tokoh masyarakat disana, kami datang langsung ke rumah sakit, dan memang benar meninggal karena DBD,” ucapnya. (dir)

 


KARANGASEM, BALI EXPRESS – Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menghantui masyarakat di Kabupaten Karangasem. Bahkan, kasus gigitan nyamuk aedes aegepty tersebut membuat satu pasien DBD yang dirawat di Rumah Sakit Bali Med, Karangasem, yakni, I Kadek Sudiastika, 11, meninggal dunia pada Rabu (11/5).

 

Anak kelas lima SD asal Dusun Timbul, Desa Bungaya, Bebandem tersebut menghembuskan nafas terakhirnya di ruang ICU Rumah Sakit tersebut. Dari penjelasan keluarga korban, Ni Nengah Sunarti, Sudiastika meninggal dunia pada pagi hari sekitar pukul 05.30, karena trombositnya rendah. “Kemarin (Selasa) baru dimasukan ke ICU karena dibilang darahnya membeku, infusnya juga tidak bisa masuk, dan tadi pagi sudah dinyatakan meninggal karena trombositnya rendah,” terang Sunarti saat ditemui di rumah duka.

Baca Juga :  Kelabui Petugas, Puluhan Motor Bodong Ditutup dengan Kasur

 

Sunarti menyebut, sebelum Sudiastika dirawat, ia awalnya menjaga kakaknya yang sedang opname terkena DBD, karena melihat wajahnya yang pucat, ia pun disarankan untuk cek darah. Tetapi, pada pemeriksaan pertama, Sudiastika tidak dinyatakan DBD, namun tetap diberitahu supaya melakukan kontrol beberapa hari berikutnya.

 

Saat datang untuk kontrol, Sudiastika dinyatakan positif DBD, dan langsung dirawat saat itu juga, tepatnya pada Senin (9/5). “Setelah dua harinya lagi dia kontrol, baru trombositnya positif DBD, dan langsung dirawat bersama kakaknya. Disebelah kakaknya langsung dirawat,” jelasnya.

 

Saat ini, jenazah korban masih berada di Rumah Sakit Bali Med. Rencananya, Sudiastika akan dimakamkan di setra setempat pada (17/5) mendatang.

Baca Juga :  Tebang Kelapa, Jatuh, Warga Kesimpar Tewas di Tempat

 

Sementara Staff Bidang P2P yang membidangi Program DBD Dinas Kesehatan Karangasem, Wayan Gede Sweca mengaku, pihaknya belum menerima laporan secara resmi dari pihak rumah sakit. Tetapi ia mengaku sudah ada yang menelusuri kebenarannya, dan memang benar dinyatakan meninggal karena DBD. “Mendengar informasi dari tokoh masyarakat disana, kami datang langsung ke rumah sakit, dan memang benar meninggal karena DBD,” ucapnya. (dir)

 


Most Read

Artikel Terbaru