GIANYAR, BALI EXPRESS – Relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Gianyar turut dilibatkan dalam penyemprotan desinfektan organik Eco Enzyme di desa-desa di Kabupaten Gianyar. Kendatipun bekerja secara sukarela, relawan Tagana sejatinya mendapatkan insentif setiap bulannya. Hanya saja hingga saat ini intensif untuk Tagana justru belum cair.
Sejatinya nominal insentif yang diterima tidak seberapa, yakni Rp 100.000 per bulan. Namun insentif itu dirasa sangat berarti oleh para anggota Tagana.
Kabid Perlindungan Sosial dan Bencana, Dinas Sosial Gianyar, Heni Sriwahju, yang dikonfirmasi terpisah Rabu (11/8) pun tak menamfik jika insentif Tagana di tahun 2021 belum cair. “Memang insentif itu tidak besar, itu namanya tali asih,” tegasnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa Tagana yang ada dibawah Dinas Sosial itu dibentuk tahun 2004 silam dan bertugas untuk siaga ketika ada bencana. Dan yang terdaftar sesuai SK sebanyak 59 namun yang aktif sebanyak 35 anggota.
Seperti misalnya membantu dalam evakuasi bencana erupsi Gunung Agung, hingga turut membantu dalam penyaluran bantuan bencana alam. Kemudian saat pandemi Covid-19, Tagana ikut terjun untuk membantu menjaga pasien yang terpapar Covid-19 dibeberapa hotel tempat isolasi. Padahal ketika menjaga pasien terpapar Covid-19, relawan Tagana sangat rentan terpapar. Namun kini relawan Tagana diperbantukan melakukan penyemprotan Eco Enzyme di desa-desa di Gianyar. “Tapi kita bersyukur sampai saat ini belum ada tenaga yang terpapar,” sebutnya.
Kendatipun demikian, pemberian intensif tali asih kepada Tagana masih berproses. Dimana untuk bulan Januari sampai Maret 2021 sedang diamprahkan.