26.5 C
Denpasar
Wednesday, June 7, 2023

TPS Lebah Siung Diprotes, DLH Akui Belum Bangun TPS-3R  

SUKASADA, BALI EXPRESS-Sejumlah warga yang bermukim di Dusun Lebah Siung, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, mengeluhkan adanya  Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada di pinggir ruas jalan Desa Panji Anom. Selain mengeluarkan bau tak sedap, tumpukan sampah yang dibakar kerap menimbulkan polusi udara hingga memicu kerumunan lalat.

Menurut seorang warga yang enggan namanya dikorankan, lokasi perkebunan tersebut dijadikan tempat pembuangan sampah sementara sejak setahun lalu. Ironisnya, TPS itu berada di areal pemukiman. Praktis, tumpukan sampah rumah tangga yang menggunung membuat lingkungan kian kumuh.

“Kawasan pemukiman kok dijadikan TPS. Padahal, sudah ada larangan buang sampah di lokasi. Kami sudah protes, tetapi masih saja ditemui tumpukan sampah. Dampaknya ya bau menyengat, lalat banyak, kumuh lingkungannya” ujar sumber kepada Bali Express (Jawa Pos Group), Jumat (12/2) siang.

Baca Juga :  Didatangi Tim Pakem, Palinggih Bersanding Kloset di Kayubihi Dibongkar

Terpisah, Perbekel Panji Anom, Made Gina saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, tak menampik jika tempat pembuangan sementara (TPS) di wilayah Dusun Lebah Siung yang dikeluhkan tersebut berada di pinggir jalan. Bahkan, ia menyebut jika lahan yang disewa itu memang belum dipagari, sehingga sampah meluber kemana-mana.

Selama ini, Bumdes Desa Panji Anom, sebut Mekel Gina, sudah menyiapkan Bank Sampah dan mobil layanan angkut sampah. Masyarakat diklaimnya sudah berlangganan layanan angkut sampah setiap harinya.

“Kami akan segera tindaklanjuti keluhan warga itu. Memang TPS nya itu berada di pinggir jalan. Cuma saat ini belum dipagari. Sudah disiapkan pagarnya nanti. Mohon maklum,” ujar Mekel Gina singkat.

Baca Juga :  Ketua DPRD Badung Apresiasi Lulusan Berprestasi di Undhira

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi saat dikonfirmasi Jumat siang tak menampi,  jika saat ini di wilayah Desa Panji Anom belum dibangun tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle (TPS-3R).

Selama ini, baru Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng yang telah memiliki TPS-3R. Itupun dibangun atas bantuan hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI sebesar Rp 600 Juta.

“Memang kami belum punya TPS-3R di Panji Anom. Ada rencana akan membangun di wilayah Desa Panji Anom dan Desa Panji. Kami akan segera tindaklanjuti, termasuk mencari lahan dan mencari solusinya,” singkatnya. 


SUKASADA, BALI EXPRESS-Sejumlah warga yang bermukim di Dusun Lebah Siung, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, mengeluhkan adanya  Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada di pinggir ruas jalan Desa Panji Anom. Selain mengeluarkan bau tak sedap, tumpukan sampah yang dibakar kerap menimbulkan polusi udara hingga memicu kerumunan lalat.

Menurut seorang warga yang enggan namanya dikorankan, lokasi perkebunan tersebut dijadikan tempat pembuangan sampah sementara sejak setahun lalu. Ironisnya, TPS itu berada di areal pemukiman. Praktis, tumpukan sampah rumah tangga yang menggunung membuat lingkungan kian kumuh.

“Kawasan pemukiman kok dijadikan TPS. Padahal, sudah ada larangan buang sampah di lokasi. Kami sudah protes, tetapi masih saja ditemui tumpukan sampah. Dampaknya ya bau menyengat, lalat banyak, kumuh lingkungannya” ujar sumber kepada Bali Express (Jawa Pos Group), Jumat (12/2) siang.

Baca Juga :  Desa Taro Jadi Daya Tarik Penelitian

Terpisah, Perbekel Panji Anom, Made Gina saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, tak menampik jika tempat pembuangan sementara (TPS) di wilayah Dusun Lebah Siung yang dikeluhkan tersebut berada di pinggir jalan. Bahkan, ia menyebut jika lahan yang disewa itu memang belum dipagari, sehingga sampah meluber kemana-mana.

Selama ini, Bumdes Desa Panji Anom, sebut Mekel Gina, sudah menyiapkan Bank Sampah dan mobil layanan angkut sampah. Masyarakat diklaimnya sudah berlangganan layanan angkut sampah setiap harinya.

“Kami akan segera tindaklanjuti keluhan warga itu. Memang TPS nya itu berada di pinggir jalan. Cuma saat ini belum dipagari. Sudah disiapkan pagarnya nanti. Mohon maklum,” ujar Mekel Gina singkat.

Baca Juga :  PPKM Darurat, Dewan Berharap Jangan Saling Menyalahkan

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi saat dikonfirmasi Jumat siang tak menampi,  jika saat ini di wilayah Desa Panji Anom belum dibangun tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, recycle (TPS-3R).

Selama ini, baru Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng yang telah memiliki TPS-3R. Itupun dibangun atas bantuan hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI sebesar Rp 600 Juta.

“Memang kami belum punya TPS-3R di Panji Anom. Ada rencana akan membangun di wilayah Desa Panji Anom dan Desa Panji. Kami akan segera tindaklanjuti, termasuk mencari lahan dan mencari solusinya,” singkatnya. 


Most Read

Artikel Terbaru