26.5 C
Denpasar
Tuesday, June 6, 2023

Lestarikan Warisan Leluhur dan Jaring Penari Barong Baru

Regenerasi Penari Barong, Sport Celuk Gelar Lomba Barong dan Mekendang Tunggal

GIANYAR, BALI EXPRESS – Untuk menjaga warisan leluhur di bidang budaya dan untuk meregenarasi calon-calon penari barong di Desa Adat Celuk, maka Sport Celuk (Komunitas Olahraga dan Kesenian di Desa Celuk), Desa Adat Celuk, Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Gianyar menggelar lomba tari Barong Buntut dan mekendang tunggal untuk pemula dan super star, Minggu (12/2) di Wantilan Desa Adat Celuk.

 

Ketua Panita, Celuk Regenerations Barong Festival I, I Ketut Ariwangsa menjelaskan bahwa festival barong ini baru pertama kali diadakan di Desa Adat Celuk dan diikuti oleh 18 peserta. Terdiri dari 13 peserta pemula umur dari 10 tahun dan 5 peserta super star yang telah menjadi juara pada lomba serupa.

 

“Kebetulan disini kami ada sesuhunan Ida Ratu Gede Sakti, agar nanti ada generasi asli Celuk yang bisa menyolahkan pada saat Ida Napak Pertiwi,” terangnya.

 

Kendatipun demikian, lomba tersebut dibuka untuk peserta dari seluruh Bali dan memperebutkan juara I, II dan III, serta Harapan I, II, dan III. “Untuk pemula durasinya 10 menit, dan super star durasinya 15 menit,” lanjutnya.

Baca Juga :  Ini Kata Ketua Tim Penyelamat Soal Sanksi Kasepekang 19 Debitur Macet

 

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar, I Gusti Agung Sri Widyawati, sangat memberikan apresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya Gianyar sebagai daerah daya tarik wisatawan yang memiliki pementasan seni gambelan dan tarian patut di jaga. Pementan yang rutin dipentaskan setiap hari menjadi bukti seni di Gianyar selalu hidup dan mengalir.

 

Untuk tetap mejaga kualitas seni di Kabupaten Gianyar, bisa dilakukan dengan salah satunya lomba barong dan mekendang tunggal ini. “Sebagai bentuk regenerasi seni, saya menaruh harapan besar kegiatan ini sebagai bagian kesadaran menjaga seni dan budaya,” tandasnya.

 

Sementara itu, salah seorang peserta lomba mekendang tunggal, Kadek Arjun Wijaya, 12, asal Banjar Peninjoan, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar mengaku mengikuti lomba mekendang tunggal untuk kedua kalinya dan memang tertarik mekendang sejak ia TK. Disamping itu, ia juga sering kali melihat sang kakak mengikuti lomba serupa. “Saya latihannya seminggu tiga kali, tadi grogi sedikit. Dan ikut lomba ini tentu berharap biar juara tapi lebih ke mencari pengalaman,” ujarnya.

Baca Juga :  Maling Gondol Kotak Amal Dalam Masjid di Kintamani

 

Sedangkan salah satu juri mekendang tunggal, I Gde Made Indra Sadguna menjelaskan bahwa ada tiga kriteria penilaian dalam lomba tersebut. Pertama teknik membunyikan kendang, kreatifitas dan penampilan.

 

“Bagaimana harusnya bunyi kendang, bagaimana suara yang diinginkan, bagaimana gerak telapak tangan kanan dan kiri sehingga mengeluarkan bunyi kendang yang tidak gabeng,” tegasnya.

 

Berikutnya krativitas menyangkut pola gedig kendang dan improvisasi polanya. Kemudian penampilan, dimana menurutnya penampilan sangat penting dalam pentas, dimana juru kendang harus bisa merespon gerakan dari penari. “Jadi juru kendang itu tidak boleh lain-lain,” tandasnya. (ras)


GIANYAR, BALI EXPRESS – Untuk menjaga warisan leluhur di bidang budaya dan untuk meregenarasi calon-calon penari barong di Desa Adat Celuk, maka Sport Celuk (Komunitas Olahraga dan Kesenian di Desa Celuk), Desa Adat Celuk, Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Gianyar menggelar lomba tari Barong Buntut dan mekendang tunggal untuk pemula dan super star, Minggu (12/2) di Wantilan Desa Adat Celuk.

 

Ketua Panita, Celuk Regenerations Barong Festival I, I Ketut Ariwangsa menjelaskan bahwa festival barong ini baru pertama kali diadakan di Desa Adat Celuk dan diikuti oleh 18 peserta. Terdiri dari 13 peserta pemula umur dari 10 tahun dan 5 peserta super star yang telah menjadi juara pada lomba serupa.

 

“Kebetulan disini kami ada sesuhunan Ida Ratu Gede Sakti, agar nanti ada generasi asli Celuk yang bisa menyolahkan pada saat Ida Napak Pertiwi,” terangnya.

 

Kendatipun demikian, lomba tersebut dibuka untuk peserta dari seluruh Bali dan memperebutkan juara I, II dan III, serta Harapan I, II, dan III. “Untuk pemula durasinya 10 menit, dan super star durasinya 15 menit,” lanjutnya.

Baca Juga :  Bali Bakal Punya SMA Taruna Nusantara, Lokasinya di Buleleng

 

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar, I Gusti Agung Sri Widyawati, sangat memberikan apresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya Gianyar sebagai daerah daya tarik wisatawan yang memiliki pementasan seni gambelan dan tarian patut di jaga. Pementan yang rutin dipentaskan setiap hari menjadi bukti seni di Gianyar selalu hidup dan mengalir.

 

Untuk tetap mejaga kualitas seni di Kabupaten Gianyar, bisa dilakukan dengan salah satunya lomba barong dan mekendang tunggal ini. “Sebagai bentuk regenerasi seni, saya menaruh harapan besar kegiatan ini sebagai bagian kesadaran menjaga seni dan budaya,” tandasnya.

 

Sementara itu, salah seorang peserta lomba mekendang tunggal, Kadek Arjun Wijaya, 12, asal Banjar Peninjoan, Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar mengaku mengikuti lomba mekendang tunggal untuk kedua kalinya dan memang tertarik mekendang sejak ia TK. Disamping itu, ia juga sering kali melihat sang kakak mengikuti lomba serupa. “Saya latihannya seminggu tiga kali, tadi grogi sedikit. Dan ikut lomba ini tentu berharap biar juara tapi lebih ke mencari pengalaman,” ujarnya.

Baca Juga :  Warga Graha Satelit Meninggal di Kamar Mandi

 

Sedangkan salah satu juri mekendang tunggal, I Gde Made Indra Sadguna menjelaskan bahwa ada tiga kriteria penilaian dalam lomba tersebut. Pertama teknik membunyikan kendang, kreatifitas dan penampilan.

 

“Bagaimana harusnya bunyi kendang, bagaimana suara yang diinginkan, bagaimana gerak telapak tangan kanan dan kiri sehingga mengeluarkan bunyi kendang yang tidak gabeng,” tegasnya.

 

Berikutnya krativitas menyangkut pola gedig kendang dan improvisasi polanya. Kemudian penampilan, dimana menurutnya penampilan sangat penting dalam pentas, dimana juru kendang harus bisa merespon gerakan dari penari. “Jadi juru kendang itu tidak boleh lain-lain,” tandasnya. (ras)


Most Read

Artikel Terbaru