28.7 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Warga Pecatu Keluhkan Air Tersendat, PDAM Pastikan Segera Normal

BADUNG, BALI EXPRESS – Warga di Desa Pecatu mengeluhkan terganggunya pasokan air bersih yang dialami sejak tiga minggu terakhir. Bahkan, kondisi ini sudah beberapa kali dilaporkan kepada Perumda Air Minum Tirta Mangutama (PDAM) Kabupaten Badung. Namun dari pengaduan tersebut, penanganan yang dilakukan dianggap belum memuaskan.

Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta mengatakan, pasokan air tersendat telah terjadi sejak tiga pekan terakhir. Akibatnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih serta keperluan MCK, dirinya terpaksa membeli air dalam kemasan galon. “Sampai sapi pun minum air mineral,” ujar Sumerta, Minggu (12/2).

Menurutnya, kondisi ini terjadi di seluruh wilayah Pecatu. Bahkan dirinya sudah beberapa kali melakukan komplain. Namun dari pihak PDAM selalu beralasan ada pipa yang bocor. Anggota DPRD Badung ini pun mengeluhkan, kenapa setiap saat alasanya selalu karena adanya pipa bocor.

Baca Juga :  KMHDI dan Dirjen Bimas Hindu Gagas Program Satu Anak Satu Buku

“Alasan bertahun-tahun selalu pipa bocor, ada yang meledak. Tidak ngerti saya. Ini sangat mengecewakan sekali. Terkait permasalahan tersebut, seharusnya itu memang menjadi tanggung jawab pihak PDAM,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menyebutkan, di kawasan Pecatu sudah dibangun reservoar yang cukup besar. Namun sejak reservoar selesai dibangun serta pemasangan mesin pendistribusian air, hingga kini tidak berfungsi sama sekali.

“Dahulu sempat ada wacana untuk memaksimalkan penggunaan reservoar dan pemasangan pompa untuk mensuplai kebutuhan air di Pecatu. Namun saat ini hal itu hanya sebagai barang mati saja,” paparnya.

Meski demikian, diakuinya telah diberikan alternatif melalui distribusi air melalui mobil tangki. Namun kembali lagi ia mengatakan hal tersebut layaknya obat penghilang rasa sakit. Terlebih kebutuhan air merupakan hal yang paling penting. “Kalau dikirimkan air setangki (satu mobil tangki) dalam sehari, itu kan cuma penghilang rasa sakit,” tegasnya.
Pihaknya berharap pihak PDAM segera melakukan penanganan. Sehingga masyarakat bisa kembali terlayani air bersih.

Baca Juga :  Terminal Loka Crana Berdebu, Dishub Usulkan Peremajaan Lantai

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung Made Suarsa menampik jika gangguan pasokan air terjadi hingga berminggu-minggu. Menurutnya, gangguan hanya terjadi selama empat hari. Hal ini diperkirakan akibat meningkatnya serapan atau penggunaan air. “Mesin pompa yang selama ini hanya lima pompa yang digunakan, terpaksa ditambah satu mesin cadangan,” jelas Suarsa.

Namun ia mengakui pompa cadangan saat ini dalam keadaan rusak. Perbaikan pompa yang berkapasitas 160 Kw ini diharapkan segera terselesaikan. Sehingga permasalahan pasokan air dapat terselesaikan. “Hari ini (Minggu) perbaikan akan selesai. Kalau sudah selesai maksimal, Selasa distribusi air sudah normal,” imbuhnya.

 






Reporter: I Putu Resa Kertawedangga

BADUNG, BALI EXPRESS – Warga di Desa Pecatu mengeluhkan terganggunya pasokan air bersih yang dialami sejak tiga minggu terakhir. Bahkan, kondisi ini sudah beberapa kali dilaporkan kepada Perumda Air Minum Tirta Mangutama (PDAM) Kabupaten Badung. Namun dari pengaduan tersebut, penanganan yang dilakukan dianggap belum memuaskan.

Bendesa Adat Pecatu I Made Sumerta mengatakan, pasokan air tersendat telah terjadi sejak tiga pekan terakhir. Akibatnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih serta keperluan MCK, dirinya terpaksa membeli air dalam kemasan galon. “Sampai sapi pun minum air mineral,” ujar Sumerta, Minggu (12/2).

Menurutnya, kondisi ini terjadi di seluruh wilayah Pecatu. Bahkan dirinya sudah beberapa kali melakukan komplain. Namun dari pihak PDAM selalu beralasan ada pipa yang bocor. Anggota DPRD Badung ini pun mengeluhkan, kenapa setiap saat alasanya selalu karena adanya pipa bocor.

Baca Juga :  KMHDI dan Dirjen Bimas Hindu Gagas Program Satu Anak Satu Buku

“Alasan bertahun-tahun selalu pipa bocor, ada yang meledak. Tidak ngerti saya. Ini sangat mengecewakan sekali. Terkait permasalahan tersebut, seharusnya itu memang menjadi tanggung jawab pihak PDAM,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menyebutkan, di kawasan Pecatu sudah dibangun reservoar yang cukup besar. Namun sejak reservoar selesai dibangun serta pemasangan mesin pendistribusian air, hingga kini tidak berfungsi sama sekali.

“Dahulu sempat ada wacana untuk memaksimalkan penggunaan reservoar dan pemasangan pompa untuk mensuplai kebutuhan air di Pecatu. Namun saat ini hal itu hanya sebagai barang mati saja,” paparnya.

Meski demikian, diakuinya telah diberikan alternatif melalui distribusi air melalui mobil tangki. Namun kembali lagi ia mengatakan hal tersebut layaknya obat penghilang rasa sakit. Terlebih kebutuhan air merupakan hal yang paling penting. “Kalau dikirimkan air setangki (satu mobil tangki) dalam sehari, itu kan cuma penghilang rasa sakit,” tegasnya.
Pihaknya berharap pihak PDAM segera melakukan penanganan. Sehingga masyarakat bisa kembali terlayani air bersih.

Baca Juga :  DPRD Bali Gelar Lomba Mancing Meriahkan HUT RI & Hari Jadi Provinsi Bali

Dikonfirmasi terpisah, Direktur Teknik Perumda Air Minum Tirta Mangutama Badung Made Suarsa menampik jika gangguan pasokan air terjadi hingga berminggu-minggu. Menurutnya, gangguan hanya terjadi selama empat hari. Hal ini diperkirakan akibat meningkatnya serapan atau penggunaan air. “Mesin pompa yang selama ini hanya lima pompa yang digunakan, terpaksa ditambah satu mesin cadangan,” jelas Suarsa.

Namun ia mengakui pompa cadangan saat ini dalam keadaan rusak. Perbaikan pompa yang berkapasitas 160 Kw ini diharapkan segera terselesaikan. Sehingga permasalahan pasokan air dapat terselesaikan. “Hari ini (Minggu) perbaikan akan selesai. Kalau sudah selesai maksimal, Selasa distribusi air sudah normal,” imbuhnya.

 






Reporter: I Putu Resa Kertawedangga

Most Read

Artikel Terbaru