BADUNG, BALI EXPRESS – Baru-baru ini sebuah video tiktok yang menayangkan keresahan hati seseorang yang resah akibat mahalnya harga ikan di Pasar Ikan Kedonganan. Tak hanya itu, dalam video tersebut juga menyebutkan bahwa mereka mendapat pelayanan yang kurang baik saat menggunakan jasa pembakaran ikan, lantaran diduga ikan yang mereka bawa dan diterima setelah dibakar ukurannya berbeda.
Hal ini pun langsung ditanggapi oleh Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DiskopUKMP) Badung dan Kepala Pengelola Pasar Ikan Kedonganan.
Bahkan DiskoUKMP Badung telah mengeluarkan surat imbauan agar dapat ditindaklanjuti Kepala Pengelola Pasar Ikan Kedonganan.
Dalam surat tersebut, ada tiga poin penting yang ditekankan. Pertama, kepada pengurus pasar diimbau untuk selalu memberikan pembinaan kepada para pedagang agar menjual ikan sesuai dengan mekanisme pasar.
Kedua, para pedagang diimbau agar hendaknya ikut menjaga kawasan Pantai Kedonganan tetap aman dan nyaman sebagai destinasi wisata, khususnya Pasar Ikan yang layak untuk dikunjungi dan tidak terkesan harganya mencekik para pembeli.
Terakhir, Kepala Pasar Ikan diimbau menumbuhkan kepedulian untuk tetap menjaga kepercayaan para pembeli/pengunjung pasar bahwa produk yang dijual benar-benar sesuai dengan harapan pembeli.
KadiskopUKMP Badung Made Widiana mengatakan, terdapat dua hal yang dipersoalkan oleh si pembuat video bersangkutan. Pertama yakni mengenai harga ikan di Pasar Ikan Kedonganan. Kedua adalah tertukarnya ikan pada jasa panggang. Pihaknya pun telah melakukan penulusuran, sehingga ia menarik kesimpulan video tersebut diambii saat harga ikan sedang tinggi.
“Ketika masa Hari Raya Idul Fitri kemarin, pasokan ikan terbilang sedikit, tapi permintaan tinggi. Secara mekanisme pasar, jadi memang wajar harganya naik,” ujar Widiana saat dikonfirmasi Kamis (12/5).
Menurutnya, atas kejadian tersebut ada beberapa upaya yang perlu dilakukan. Seperti misalnya para pedagang wajib memberikan pelayanan terbaik, termasuk dalam berkomunikasi dengan konsumen.
Selain itu, ia meminta agar tidak sampai terjadi human error berupa tertukarnya ikan milik pengguna jasa. “Ini penting, dalam rangka menumbuhkan kepercayaan pelanggan,” ungkapnya, seraya mengajak semua pihak di Kedonganan, untuk membangun dan menjaga citra positif.
Dikonfirmasi terpisah, Pengelola Pasar Ikan Kedonganan Wayan Suerta mengaku, telah menindaklanjuti hal tersebut. Penekanan juga telah diberikan kepada para pedagang di Pasar Ikan. Kendati demikian pihaknya pun tidak bisa mengintervensi harga ikan.
“Walaupun sebagai pengelola, kami tidak bisa mengintervensi soal harga. Namun ketika musim libur Lebaran itu, permintaan memang tinggi. Sementara stok barang sedikit. Karena itulah harga pasti naik,” terang pria yang akrab disapa Tenja tersebut.
Pihaknya menambahkan, sudah sewajarnya pedagang menjual ikannya dengan harga tertentu. Sedangkan sebagai pembeli juga wajar menawar dengan harga serendah-rendahnya. Namun traksaksi juga akan terjadi setelah ada kesepakanan antara penjual dan pembeli.
“Kami selaku pengelola sudah mengatensi persoalan ini. Kepada pedagang kami juga sudah minta agar jangan memasang harga terlalu tinggi. Tapi ada satu hal yang paling saya tekankan, yakni jangan mempermainkan timbangan. Jika nanti saya temukan dan terbukti mengakali timbangan, maka pasti akan saya cabut dari Pasar Ikan,” imbuhnya.