SINGARAJA, BALI EXPRESS-Tiga orang tenaga kesehatan (nakes) di Buleleng hasil swabnya terkonfirmasi positif. Ketiga nakes yang diberi kode PDP 134, PDP 135, dan PDP 136 ini diduga tertular dari PDP 127 yang merupakan seorang ibu hamil dari Kecamatan Seririt. Kasus inipun menambah daftar panjang tenaga medis yang terkonfirmasi Virus Korona di Buleleng.
Sekertaris Gugus Tugas Percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, dalam keterangan pers online, Senin (13/7), menjelaskan, ketiga nakes tersebut bertugas di dua RS berbeda di Buleleng. Dimana, PDP 134 dan PDP 135 ini bertugas di salah satu Rumah Sakit di wilayah Kecamatan Seririt. Sedangkan PDP 136 bertugas di RSUD Buleleng.
Suyasa menceritakan, PDP 127 mulanya tidak memiliki gejala Covid-19. Ia dirawat di salah satu rumah sakit yang ada di Kecamatan Seririt, karena mengalami gangguan pada kehamilannya. Namun, untuk mendapatkan penanganan yang lebih intesif, PDP 127 kemudian dirujuk ke RSUD Buleleng.
Setibanya di RSUD Buleleng, petugas medis kemudian melakukan rapid test terhadap PDP 127. Hasilnya menunjukan reaktif. Sehingga ia dirujuk ke RS Pratama Giri Emas untuk diswab. Tepat pada tanggal 7 Juli kemarin, Gugus Tugas menerima hasil swab PDP 127 yang dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Dari hasil tracing, PDP 134, sebut Suyasa, sempat kontak erat dengan PDP 127. Ia sempat melakukan pemeriksaan kepada PDP 127. Kemudian PDP 135 merupakan nakes yang membantu melayani secara medis dari PDP 127. PDP 135 ini berasal dari Kecamatan Busungbiu dan bertugas di Seririt.
Kemudian PDP 136 ini terkonfirmasi positif ketika PDP 127 dibawa ke RSUD Buleleng. “Ketiga nakes yang terkonfirmasi positif ini hasil tracing. Ketika PDP 127 pada tanggal 7 Juli swabnya positif, maka dilakukan tracing dengan yang sempat kontak. Hasil swabnya keluar kemarin dan tiga ini positif. Kami melanjutkan untuk tracing di ketiga nakes ini. Kepada siapa saja kontak, ini yang kami tracing, baik ditindaklanjuti untuk rapid dan swab,” jelas Suyasa.
Lalu apakah akan menutup dua RS tersebut? Suyasa mengaku belum mengarah ke penutupan terhadap dua rumah sakit tersebut. Sebab, pihaknya tengah melakukan tracing lanjutan dari ketiga nakes tersebut. “Apakah kami melakukan tindak lanjut itu (penutupan) atau memang nanti tidak terpengaruh pada peluang penularan di area fasilitas kesehatan itu. Sehingga ini menjadi perhatian bersama agar tetap hati-hati,” kata Suyasa.
Terkait upaya untuk menghindarkan nakes dari penularan virus Korona, Suyasa mengaku sudah sejak dulu dilakukan. Hanya saja, selama ini pelayanan lebih terkonsentrasi pada pasien yang bergejala dan yang sudah terkonfirmasi. “Itu yang diketatkan untuk petugas medis dalam melakukan pelayanan. Pada posisi di rumah sakit atau Puskesmas, yang menerima pasien umum yang awalnya tidak bergejala terhadap Covid-19 ini, yang membutuhkan peralatan medis untuk memeriksa pasein walaupun bersifat umum,” terangnya.
Atas penambahan tiga kasus baru dari tenaga kesehatan tersebut, Suyasa meminta agar para pasien umum yang datang ke pelayanan fasilitas kesehatan untuk jujur kepada tim medis. Sebab, peluang penularan Covid-19 di Buleleng masih cukup tinggi.
“Ikuti protokol kesehatan yang diberlakukan jika datang ke fasilitas kesehatan, walaupun merasa tidak bergejala. Pasien harus jujur. Jika merasakan sesuatu yang mengarah untuk segera disampaikan ke tim medis. Sehingga penularan bisa dicegah sejak dini,” pungkasnya.